Investor Zombie atau VC Zombie, Fenomena Baru yang Mulai Hantui Startup
Uzone.id— Fenomena baru muncul di kalangan startup, fenomena ini bernama ‘VC Zombie’ atau Investor Zombie.
Fenomena ini menambah daftar fenomena di dunia startup seperti Bubble Burst yang sempat ramai di tahun lalu, kali ini Zombie Investor menjangkiti para venture capital (VC) yang memiliki dana pengelolaan semakin tipis.
Di dunia bisnis sendiri, zombie ini menggambarkan perusahaan yang masih menghasilkan uang namun terlilit utang yang sangat banyak, sehingga mereka hanya bisa melunasi biaya tetap dan bunganya saja.
Para pengamat pun memprediksi kalau venture capital dengan status Zombie ini akan semakin besar dalam beberapa waktu ke depan, hal ini dilihat dari suku bunga yang makin tinggi dan adanya isu resesi.
Baca juga:Mengejar Profitabilitas dalam Menjaga Keberlanjutan Bisnis Startup
“Kami memperkirakan akan ada peningkatan jumlah Venture Capital zombie, yaitu modal ventura yang masih ada karena perlu mengelola investasi dari dana sebelumnya, tetapi tidak mampu mengumpulkan dana berikutnya,” kata Maelle gavet, CEO dari pengusaha global Techstars, dikutip dariCNBC, Senin, (27/02).
Diperkirakan perusahaan modal ventura dapat meningkat hingga 50 persen dalam beberapa tahun ke depan. Bukannya bangkit dari kubur, kondisi zombie ini bisa dibilang ditujukan kepada modal ventura yang “hidup segan, mati tak mau”.
Mereka tak lagi mengumpulkan uang untuk mendukung perusahaan baru, tapi hanya mengelola investasi yang sudah berlangsung.
Untuk saat ini, VC yang berstatus zombie masih bersembunyi dan belum muncul ke permukaan. Diperkirakan, butuh waktu sekitar 3 sampai 4 tahun untuk VC yang ‘terjangkit’ menampakkan diri.
Baca juga: 4 Kesalahan yang ‘Harus’ Dialami Founder Startup
“Pasti ada perusahaan VC zombie di luar sana. Itu terjadi selama setiap penurunan,” kata Michael Jackson, VC yang berbasis di Paris.
Salah satu tanda dari VC yang berstatus zombie adalah mereka yang belum melakukan investasi besar-besaran selama 3 sampai 4 tahun terakhir. Hal ini terjadi karena mereka belum mengumpulkan dana baru.
Perusahaan tersebut kemudian ada dalam situasi dimana kemampuan mereka untuk mengembalikan modal yang diinginkan LP mencapai nol, dari situlah fenomena zombie ini mulai terjadi.