Kapan 5G Telkomsel Hadir di Indonesia?

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Telkomsel menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang melaksanakan Uji Layak Operasi (ULO). ULO merupakan syarat yang harus dilakukan apabila ada teknologi baru yang diimplementasikan. Lalu kapan 5G Telkomsel mulai bisa komersil?

Dikatakan Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, komersialisasi 5G sangat bergantung pada banyak hal, termasuk kesiapan ekosistem secara menyeluruh dari operator dan perangkat yang tersedia. Oleh karena itu, Setyanto mengungkap bahwa Telkomsel telah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan, mulai dari penyedia infrastruktur dan teknologi, mitra penyedia perangkat, penyedia platform aplikasi, dan pemerintah tentunya.

"Selama 4 tahun terakhir, kami sudah berinvestasi secara signifikan. Semua upaya ini kami lakukan untuk memastikan agar implementasi 5G tidak hanya dapat dilakukan dalam waktu dekat, namun juga dapat dilakukan sesuai regulasi dan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi semua lapisan masyarakat," ujar Setyanto, kepada Uzone.id, Kamis, 20 Mei 2021.

Baca juga:Pesan Jokowi Jika 5G Sudah Digelar di Indonesia

Menjadi operator pertama yang mengadakan ULO, Telkomsel pun berkoordinasi intensif dengan Kemenkominfo. ULO sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 01/PER/M.KOMINFO/01/2010 pasal 82. ULO dilaksanakan dalam rangka melakukan pengujian terhadap seluruh sarana dan prasarana yang telah selesai dibangun untuk memastikan secara teknis perangkat tersebut siap dioperasikan serta memastikan semua pelayanan (dari mulai aspek jenis layanan/ produk/ service, kualitas layanan, akurasi tarif layanan, kesiapan layanan pra dan purna jual) siap diberikan kepada calon pelangan/ masyarakat, sehingga tidak merugikan konsumen atau masyarakat ke depannya.

Setyanto mengungkap, banyal hal yang diuntungkan dari implementasi 5G di Indonesia karena kecepatan data yang lebih cepat, latensi ultra-rendah, dan kemampuan koneksi perangkat yang masif. Oleh karena itu diyakini jika 5G akan menjadi landasan dari banyak inovasi. 5G akan mengubah banyak sektor ekonomi Indonesia dan menciptakan industri vertikal baru yang mungkin belum ada saat ini.

Baca juga: Dua Operator Siap Komersialkan 5G?

Lebih lanjut dia mengungkap jika teknologi 5G akan dapat mengubah berbagai sektor penting di Indonesia yang potensinya masih dapat digali lebih banyak seperti industri pertanian, pertambangan, manufaktur, transportasi, logistik, dan kesehatan. Aktivitas ekonomi yang diciptakan oleh 5G juga akan berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja yang signifikan dan peluang yang dikeluarkan oleh inovasi, terutama untuk populasi yang relatif muda di Indonesia.

"Pemerataan 5G sangat bergantung dengan kesiapan ekosistem secara menyeluruh, di mana operator merupakan salah satu bagiannya. Untuk itu kami akan terus berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, mulai dari mitra penyedia infrastruktur dan teknologi, mitra penyedia perangkat, mitra penyedia platform aplikasi dan pemerintah, agar layanan 5G dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia," ujarnya.

Manfaat 5G

Sejak tahun 2019 teknologi seluler generasi kelima (5G) telah mulai diimplementasikan secara komersial di beberapa negara di dunia. Teknologi 5G diharapkan dapat memberikan layanan untuk mensolusikan kebutuhan masyarakat dan industri di masa depan, di antaranya untuk menghadirkan layanan broadband berkecepatan sangat tinggi dengan kapasitas yang besar/ enhanced Mobile Broadband (eMBB), layanan dengan latency yang sangat rendah/ Ultra Reliable Low Latency Communication (URLLC), serta layanan konektivitas baik untuk manusia maupun perangkat dalam jumlah yang sangat banyak/ massive Machine Type Communication (mMTC). Teknologi 5G juga akan mendukung kecerdasan buatan/ artificial intelligence dan Internet of Things (IoT) untuk industri 4.0.

"Bagi Telkomsel, nantinya layanan 5G kami tidak hanya untuk segmen consumer tetapi juga untuk bisnis mulai dari multinational company hingga UMKM. Bagi consumer, kami berharap 5G akan memberdayakan mereka untuk mengubah cara mereka bekerja, hidup, dan menikmati hiburan berbasis digital. 5G akan menciptakan peluang kerja yang tidak pernah mereka pikirkan dan bagi banyak orang membantu mengejar impian mereka dan melepaskan potensi mereka untuk tidak sekedar menjadi smart digital user, namun juga terdepan sebagai smart digitalpreneur berdaya saing global," kata Setyanto.

Sedangkan untuk segmen B2B, kata dia, seperti pemerintahan dan berbagai sektor industri (manufaktur, pertanian, dan pertambangan) Telkomsel akan menghadirkan layanan 5G untuk mengubah bisnis mereka secara digital dengan AI (artificial intelligent) dan MR (mixed reality).

"5G akan memungkinkan cara kerja baru yang dapat membuat produktivitas yang lebih tinggi dan inovasi yang lebih besar," tutup Setyanto.