Kementerian BUMN Apresiasi Strategi TelkomGroup Konsolidasi Menara

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Anak usahaTelkom, Telkomsel baru saja menandatangani kesepakatan penjualan menara ke Mitratel. Kementerian BUMN menyambut baik dan mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan perusahaan.

Hal ini, kata pihak Kementerian BUMN, yang diwakilkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, merupakan salah satu langkah besar restrukturisasi portfolio TelkomGroup untuk unlocking value yang sejalan dengan fokus Kementerian BUMN.

Ïni sejalan dengan fokus Kementerian BUMN dalam melakukan restrukturisasi untuk mengembalikan BUMN ke core business masing-masing dengan tujuan untuk value creation yang baik dan membangun competitiveness. Telkom sebagai strategic asset bagi Kementerian BUMN dan Indonesia perlu memiliki sustainable value creation," kata Kartika, dalam keterangannya yang diterima Uzone.id, Rabu, 21 Oktober 2020.

Lebih lanjut dia menjelaskan jika setidaknya ada lima aspek yang perlu diterapkan di TelkomGroup, antara lain adanya teknologi leadership di setiap komponen, business model yang menghasilkan sustainable profitability, customer experience baik B2C (Business to Consumer) maupun B2B (Business to Business), corporate structure yang efektif, serta value creation. Ini dapat mendukung rencana jangka panjang Telkom untuk menjadi digital telco terdepan dan market cap yang semakin baik. Dari sisi Mitratel diharapkan dapat mengelola aset dengan standar terbaik sehingga dapat meningkat tenancy ratio dan menjadi perusahaan tower terdepan.

Baca juga:Fokus Transformasi Digital, Telkomsel Alihkan 6.050 Menara ke Mitratel

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, pengalihan kepemilikan menara ini merupakan salah satu langkah TelkomGroup dalam menata infrastruktur demi mengakselerasi transformasi perusahaan menjadi digital telco. TelkomGroup terus membangun kapasitas untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia dan kawasan dengan memperkuat ekosistem digital melalui konsolidasi internal, sinergi BUMN, inovasi dan terbuka terhadap setiap peluang kerjasama strategis yang saling menguntungkan dengan berbagai global partner.

“Telkom berkomitmen mentranformasikan bisnis dengan cepat dari leading player layanan digital connectivity menuju Digital Telco dengan mengakselerasi potensi layanan digital services dan digital platform. Hal ini akan menjadikan Telkom tetap bertahan dan tumbuh di tengah gempuran perusahaan digital dan tetap sejalan dengan perubahan lifestyle masyarakat penggunanya,” ungkap Ririek.

Terkait pengalihan kepemilikan 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel ke Mitratel dilakukan secara bertahap hingga ditargetkan selesai pada akhir triwulan pertama tahun 2021. Dengan adanya transaksi ini, terhitung sejak terpenuhi segala kewajiban berdasarkan perjanjian dan ditandatanganinya akta pengalihan antara para pihak, Mitratel yang merupakan anak usaha Telkom yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi akan memiliki lebih dari 22.000 menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia.

Penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) antar anak usaha Telkom yaitu dari PT Telekomunikasi Seluler (“Telkomsel”) ke PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”) untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 1.911 menara telekomunikasi yang dilakukan pada hari ini (20/10) di Telkomsel Smart Office, Jakarta. Penandatanganan SPA ini dilakukan oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro yang disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, serta jajaran direksi Telkom, Telkomsel dan Mitratel. SPA ini menandai selesainya tahap pertama dari rencana pengalihan 6.050 menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel.