Kiamat TV Analog di Medan dan Makassar Ditunda

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Penghentian siaran TV analog atauanalog switch off(ASO) untuk wilayah Makassar dan sekitarnya ditunda oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Menurut Direktur Penyiaran Ditjen SDPPI Kominfo, Geryantika Kurnia, belum tercapainya target distribusi STB TV digital gratis menjadi alasan utamanya.

Dalam keterangan yang diterimaUzone.id, proses distribusi STB di wilayah Sulawesi Selatan-1 atau Makassar dan sekitarnya baru sekitar 65 persen. Sementara syarat minimum untuk beralih dari TV analog ke digital, pendistribusian STB untuk Rumah Tangga Miskin (RTM) setidaknya harus mencapai 90 persen.

“Progress distribusi STB di Sulsel 1 dari 51.669 unit STB untuk RTM, baru terdistribusi sebesar 33.671 uni STB atau sekitar 65 persen,” jelas Geryantika.

 

 

Pun demikian dengan wilayah Sumatra Utara-1 atau Medan dan sekitarnya. Distribusi STB untuk RTM di kawasan tersebut baru mencapai 30 persen atau sekitar 28.604 unit dari target 94.487 unit STB.

“Sesuai kriteria ASO di wilayah sebelumnya, siaran TV analog akan dihentikan setelah distribusi STB untuk RTM mencapai 90 persen,” cetusnya.

Untuk itu, pemerintah mendorong agar penyelenggara MUX atau lembaga penyiaran menguatkan sinyal TV digital di seluruh Indonesia yang terdampak ASO, agar masyarakat dengan mudah menerima siaran TV digital. 

Masyarakat pun diminta untuk segera beralih ke siaran TV digital tanpa harus menunggu siaran TV analog dihentikan oleh pemerintah. Seluruh stasiun TV, pemerintah daerah, danstakeholderpun harus giat melakukan sosialisasi soal peralihan dari TV digital ke analog ini.

 

 

“Untuk masyarakat di Medan, Makassar, dan masyarakat Indonesia segera menyiapkan TV-nya agar bisa dengan mudah menerima siaran TV digital,” terang Geryantika.

“Buat TV-TV, pemerintah daerah, danstakeholderpenyiaran untuk terus menerus menyosialisasikan supaya masyarakat beralih ke siaran TV digital bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya,” pungkasnya.