Kisah Benedi dan Joni, Mitra Driver Grab yang Bangkit di Masa Pandemi

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Benedi dan Joni Sius Tse adalah dua mitra pengemudi ride-hailing yang telah menunjukkan hasil positif dari menggabungkan dorongan kewirausahaan dengan kegigihan dan ketekunan. Mereka adalah mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike yang beralih dari pekerjaan sebelumnya menjadi mitra Grab, memanfaatkan peluang kerja yang terus berkembang dalam platform digital untuk berjuang meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup.

Pak Benedi adalah mitra pengemudi andalan yang merupakan mantan kuli bangunan. Dia awalnya bergantung pada lokasi kontrak dan tidak memiliki keleluasaan untuk memutuskan pekerjaan mana yang akan diambilnya. Kadang-kadang dia perlu bepergian ke kota lain, bahkan ke luar pulau hanya untuk membangun atap galvalum atau bangunan komersial selama berbulan-bulan.

Berawal sebagai seorang kuli bangunan yang tidak bisa mengemudi, apalagi memiliki kendaraan atau menggunakan platform digital, Pak Benedi kini bisa mengatur langkahnya sendiri, memiliki ketenangan pikiran dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya, sambil bekerja sebagai mitra pengemudi.

Baca juga: Grab Caplok 4 Persen Saham Emtek, Ovo dan Dana Siap Merger?

“Awalnya, saya tidak tahu cara mengemudi dan tidak memiliki mobil. Saya belajar dan akhirnya bisa mendapatkan SIM dalam waktu dua minggu setelah belajar. Saya juga sangat bersyukur keluarga saya mendukung dengan memberikan uang muka untuk mobil tersebut. Sekarang sebagai mitra pengemudi Grab, saya dapat menetapkan target kerja saya sendiri, dan saya sangat bersyukur karena ada juga asuransi yang melindungi saya saat bekerja. Selain itu, saat ini saya punya lebih banyak waktu dengan keluarga saya," kata Pak Benedi.

Motivasi Pak Benedi untuk menjadi mitra pengemudi berprestasi juga membuatnya dianugerahi sebagai Raja Gacor Nasional dan memenangkan hadiah Umroh dari Grab.

Berbeda dengan Joni Sius Tse, yang telah bergabung di Grab setelah bosan menjadi buruh pabrik sejak 1997. Ia berencana merantau ke sebuah kota kecil di Jawa Timur karena relokasi pabriknya. Namun sayang, gajinya ternyata lebih rendah di sana. Melihat keadaan tersebut, Joni memutuskan untuk memikirkan kembali keputusannya bekerja untuk pabrik tersebut. Dia mencari pekerjaan sampingan lain sebagai mitra pengemudi GrabBike dan kemudian meninggalkan pekerjaannya sebagai pekerja pabrik secara permanen.

Joni tidak menyangka bahwa sebagai mitra pengemudi, ia akan memiliki lingkungan kerja yang mendukung. Namun, tidak hanya kini ia menjadi bagian dari komunitas pengemudi Grab yang kompak dan selalu bersedia membantunya di masa-masa sulit. Ia juga mendapatkan manfaat dari jaminan kesehatan (BPJS dan Mandiri InHealth) yang sebelumnya tidak didapatkan sebagai pekerja pabrik.

“Suatu hari saya menghadapi kendala saat menyelesaikan pesanan. Karena saya tidak terbiasa dengan platform tersebut, saya bertanya kepada teman-teman saya di komunitas pengemudi. Semuanya sangat membantu dalam mengajari saya cara menyelesaikan pesanan dan menavigasi titik pemesanan di bulan pertama saya,” kenang Joni.

Baca juga: Grab Akan IPO di Wall Street, Raih Valuasi Rp575 T

Atas kerja kerasnya, Joni juga mendapatkan penghargaan Juara Cepat di Operasi Cepat Juara Kota berkat tingkat produktivitasnya yang tinggi.

Joni pun membagikan rutinitas kesehariannya sebagai mitra pengemudi. “Fitur pengingat dalam aplikasi Grab juga membantu saya untuk mengatur waktu dan kesehatan saya sehingga tenaga saya tidak akan terkuras di tengah perjalanan. Platform ini juga memiliki fitur keselamatan seperti membagikan posisi perjalanan dan tombol darurat yang benar-benar memberi saya ketenangan," katanya.

Di garis depan selama pandemi dan menghadapi ketidakpastian. Pekerja mandiri di Indonesia tetap berkomitmen pada pekerjaan mereka dan telah menunjukkan ketangguhan, ketekunan, dan optimisme.

Melalui kemitraan dengan platform digital, mereka mampu membangun kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarganya, sekaligus memastikan bahwa masyarakat tetap memperoleh akses kepada barang- barang dan layanan penting. Mereka juga dapat memanfaatkan berbagai keuntungan yang disediakan oleh platform seperti Grab, salah satunya adalah perlindungan kesehatan. Hal ini terbukti penting bagi beberapa mitra untuk dapat melanjutkan pekerjaannya.

Kerja keras dan ketangguhan dari para mitra pengemudi Grab ini menunjukkan bagaimana gig economy yang bersifat dinamis dapat mengubah kehidupan seseorang. Dengan menjadi pengusaha mikro dan mencapai keamanan finansial, mereka telah berperan penting dalam menjaga perekonomian tetap berjalan selama pandemi, yang sangat disyukuri oleh keluarga dan komunitas mereka.

Mitra yang berdedikasi ini juga memastikan bahwa platform digital seperti Grab terus memberikan layanan yang luar biasa dan meningkatkan loyalitas pelanggan, yang pada akhirnya akan terus memberikan lebih banyak kesempatan kerja kepada para mitra. Seluruh ekosistem mendapat manfaat dari siklus kerja ini, dan platform teknologi seperti Grab memastikan para pekerja lepas dilindungi dan dihargai saat melakukan pekerjaannya.