Kominfo: 5G Jangan Jadi Tempat Berkembangnya Radikalisme

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. (Foto: Kemkominfo TV)

Uzone.id- Peluncuran layanan 5G oleh Telkomsel pada 27 Mei 2021 menjadi tanda bahwa Indonesia telah resmi memasuki era teknologi jaringan seluler generasi kelima.

Berdekatan dengan momen tersebut, tepatnya pada Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa pengembangan 5G harus memperhatikan dampak dan mitigasi risikonya, agar bermanfaat bagi kepentingan masyarakat sesuai dengan preambul Undang-Undang Dasar 1945.

Demikian seperti diceritakan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam acara peresmian layanan Telkomsel 5G di Surakarta, Jawa Tengah (Kamis 3/6).

Baca juga:Kominfo: Jangan Benturkan 4G dan 5G

Lebih lanjut, ia menyampaikan, "Namun secara spesifik diingatkan agar kecepatan teknologi 5G jangan sampai di hilir mengganggu. Kalau pemerintah membuat regulasi, mengambil bagian bersama-sama operator seluler, membangun ICT Infrastructure di sisi hulu, maka kita juga harus memperhatikan di sisi hilir, agar pemanfaatan teknologi baru ini berguna bagi kita."

"Jangan menjadi tempat berkembangnya radikalisme. jangan menjadi tempat berkembangnya transnational ideology yang menabrak ideology bangsa kita," imbuhnya.

Johnny menyatakan bahwa 5G harus menjadi fondasi kuat untuk mengimplementasikan dan membumikan ideologi bangsa kita di dalam hati dan kehidupan keseharian masyarakat.

Pembangunan infrastruktur ICT juga harus didukung di sisi hilir dengan pemanfaatan teknologi digital yang begitu berkembang untuk kepentingan kita.

Baca juga:Ini Deretan Ponsel yang Bisa Pakai Telkomsel 5G

"Kehadiran infrastruktur di hulu harus memberikan manfaat di hilir untuk kepentingan masyarakat dan untuk kepentingan ekonomi kita. Kita harus memastikan bahwa digital economy, digital culture, digital society, dan digital government semuanya harus kita kuasai,” tuturnya.

Johnny menambahkan, “Kominfo akan meneruskan fondasi transformasi digital Indonesia berbasis atau bertumpu pada tulang punggungnya, yaitu jaringan 4G. Pemerintah bersama dengan operator telekomunikasi akan melaksanakan simultan operation, yakni coexist antara 4G dan 5G, di mana ke depannya 5G akan dikembangkan secara gradual sesuai kematangan ekosistem, khususnya di wilayah kota-kota perintis, yakni Surakarta dan kota lainnya.”

Sebagai informasi, dalam tahap awal, layanan 5G Telkomsel dibangun di sembilan wilayah di Indonesia, yakni Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Medan, Batam, Balikpapan dan Makasar.