Kominfo Bagi Tiga Lapisan Frekuensi 5G
Uzone.id- Setelah meluncurkan layanan 5G di Jakarta, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) layanan 5G di Medan, Surakarta dan Balikpapan pada 3 Juni 2021.
Jaringan 5G Telkomsel sudah tersedia di beberapa titik di wilayah setempat yang cakupannya akan terus diperluas secara bertahap.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membagi alokasi frekuensi untuk jaringan 5G ke dalam tiga lapisan (layer) telekomunikasi, yaitu Low Band, Middle Band, dan High Band.
Koordinator Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Adis Alifiawan, menjelaskan bahwa pembagian itu dilakukan untuk pemerataan dan efisiensi layanan.
BACA JUGA:Driver GoSend Gelar Aksi Mogok Besok, Begini Respon Gojek
“Ketiga layer ini berada di frekuensi yang berbeda. Untuk pita bawah (Low Band), frekuensinya di bawah 1 Ghz, cocok untuk pemerataancoveragekarena sangat efisien, jangkauan sangat luas dan untuk perkotaan sangat bermanfaat untuk interpenetration,” ungkap Adis Alifiawan dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) “Indonesia Maju dengan 5G”, dari Ruang Media Center Kominfo, Jakarta, Senin (07/06/2021).
Adis mengatakan, pita frekuensi di bawah 1 Ghz juga bisa menjadi solusi apabila sinyal kurang bagus ketika masayarakat masuk ke suatu area publik atau gedung. Kemudian, pada layer kedua (Middle Band) berada di antara frekuensi 1 sampai 6 GHz.
“Di sini, yang saat ini kita nikmati untuk 5G yang ada di Indonesia sekarang, salah satunya dari Telkomsel yang sudah komersial, itu pakai 2,3 Ghz. Jadi, Middle Band sebetulnya adalah pertengahan. Coverage-nya dapat kapasitasnya juga lebih besar daripada yang Low Band,” kata dia, kemudian menjelaskan pita atas (High Band) berada di frekuensi 2,6 Ghz dan 2,8 Ghz.
Dibandingkan dua layer yang lain, kata dia, pita atas frekuensi memiliki beberapa keunggulan seperti jaringan telekomunikasi 5G bisa lebih responsif latensinya 1 milimeter per second dengan pick data rate mencapai 20 Gbps.
“Memang belum pernah ada sebelumnya di generasi 4G ke bawah, baru ada di 5G. Inilah yang membedakan, idelnya operator seluler memiliki itu semua, sehingga layanan yang ditawarkan kepada masyarakat spektrumnya luas. Jadi, opsel bisa menyajikan macam-macam layanan dan usecase,” tuturnya.
Menurutnya, pada prinsipnya saat ini baru Telkomsel yang sudah mengantongi izin Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kominfo pada 24 Mei 2021.
Pada minggu lalu, tutur Adis, operator seluler Indosat sudah dalam proses Uji Laik Operasi (ULO) dan saat ini masih dalam proses finalisasi penetapannya.
"Kami harapkan juga operator-operator seluler lain juga segera mengikuti agar Indonesia segera take off untuk 5G-nya ini,” katanya.