Kontribusi E-Commerce ke Transaksi Ritel Indonesia Tergolong Kecil

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Freepik)

Uzone.id- Industrie-commercedi tanah air tumbuh dengan sangat pesat. Laporane-Conomy SEAyang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company tahun 2020 juga mengungkapkan bahwa ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh dua digit, dipimpin olehe-commercedan media online.

E-commercesendiri naik 54 persen menjadi USD32 miliar atau sekitar Rp454 triliun pada 2020, dari USD21 miliar atau sekitar Rp298 triliun pada 2019.

Pertumbuhan momentume-commercedi Indonesia juga tercermin dari peningkatan lima kali lipat jumlahsupplierlokal yang mencoba berjualan online karena pandemi.

Sayangnya, VP of Corporate Affairs Bukalapak, Siti Sufintri Rahayu menyatakan bahwa kontribusie-commerceterhadap seluruh transaksi ritel di Indonesia masih tergolong sangat kecil. “Jadi sekitar lima persen, paling tidak ini sebelum terjadi pandemi COVID-19,” ungkapnya dalam peluncuran program Belajar Digital Bareng Microsoft dan Bukalapak, Senin (8/3).

Menurutnya, hal itu disebabkan oleh dua hal, yaitudigital devidealias tidak semua orang nyaman bertransaksi dengan menggunakan teknologi. Faktor kedua yaitufinancial devidealias tidak semua orang punyadigital currencyuntuk bertransaksi secaraonline.

Baca juga:Microsoft Dukung Digitalisasi Pertanian Indonesia Lewat Teknologi Ini

“Saat ini hanya 16 persen pelaku UMKM yang mengadopsi teknologi dalam proses bisnisnya. Proses adaptasi teknologi menjadi semakin sulit, mengingat 66 persen penduduk Indonesia bahkan masih belum memiliki rekening di bank,” ungkap Siti.

Karena itu, Bukalapak menggandeng Microsoft untuk mengadakan program Belajar Digital Bareng Microsoft dan Bukalapak.

“Lewat belajar digital ini, kami berharap bisa membantu mengurangi kesenjangan ini di kalangan UMKM, khususnya, dengan memberikan mereka langsung akses ke teknologi dan memfasilitasi mereka untuk meraih banyak sekali kesempatan di kehidupan mereka,” katanya.

Dalam kerja sama ini, Microsoft sebagai penyedia teknologi menyediakan platform belajar digital yang akan digunakan oleh para pelapak dan masyarakat pada umumnya.

Di kesempatan yang sama, Corporate Comercial Director Microsoft Indonesia, Vony Tjiu mengatakan bahwa platform belajar digital ini didukung oleh komunitas training Microsoft, yang dibangun di atas platform komputasi awan ataucloud services.

Dengan demikian, platform ini bisa diakses kapan saja, melalui perangkat yang mana saja dan dengan jumlah pengguna yang tidak terbatas.

“Selain itu, Microsoft juga membantu menyediakan materitrainingmelaluiMicrosoft's Global Skilling, programBelajar Digital Barengakan memiliki akses ke sejumlah modul keterampilan digital,” ujar Vony.

VIDEO: Infinix Hot 10 Play Review, Bodi Bongsor Batre Jumbo