Kronologi Terbakarnya Vivo Y20 di Bandara Hong Kong

pada 3 tahun lalu - by

Vivo Y20s. (Foto: Dok. Vivo)

Uzone.id- Maskapai penerbangan Hong Kong Airlines melakukan embargo terhadap Vivo, setelah satu pengiriman Vivo Y20 terbakar di Hong Kong International Airport.

Seperti dikutipUzone.iddariAeroTime Hub, pada 10 April 2021, sebuahpallet(wadah yang digunakan untuk memuat bagasi dan kargo pada pesawat) yang menunggu pengiriman di Hong Kong International Airport terbakar.

Baca juga:Vivo Diembargo Hong Kong Airlines setelah Vivo Y20 Terbakar

Kabarnya,pallettersebut memuat Vivo Y20. Menurut media lokal, baterai lithium ion adalah yang paling mungkin menyebabkan kebakaran tersebut, meski alasan dari kebakaran tersebut belum ditentukan.

Kebakaran tersebut baru padam setelah sekitar 40 menit. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapipalletlain yang berdekatan dengan pallet yang memuat Vivo Y20 itu rusak parah.

Palletitu seharusnya dikirim ke Bangkok via Hong Kong Air Cargo Carrier. Sehari kemudian, pada 11 April 2021, layanan pengiriman barang tersebut mendistribusikan memo internal yang mengumumkan embargo pada semua ponsel Vivo.

(Foto: wccftech.com)

Sementara itu, seperti dikutipUzone.iddariAIRLIVE.net, terdapat video kebakaran tersebut. Rekaman yang beredar di internet itu menunjukkan bahwa paket kargo memiliki kotak luar berwarna biru dan putih.

Baca juga: Alasan Vivo Tidak Memboyong Vivo X60 Pro+ ke Indonesia

Memo tersebut juga berlaku bagi CargoLink Logistics HK dan CargoLink Logistics HK.

Sebagai informasi, baterai ion litium diketahui terkadang mudah terbakar karena kerusakan, suhu tinggi, atau penanganan yang tidak tepat.

Pada tahun 2016, International Civil Aviation Organization (ICAO) melarang pengangkutan baterai seperti kargo pada penerbangan dengan penumpang. Larangan tersebut dipicu oleh sejumlah kebakaran di dalam pesawat yang dipicu oleh baterai lithium ion.

VIDEO: REDMI NOTE 10, ADIK YANG RELA MENGALAH