Lawan Fan Culture, China Hapus Vicki Zhao hingga Kris Wu di Internet

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Vicky Zhao (Foto: Instagram @vicki_zhaowei)

Uzone.id- China khawatir dengan fan culture atau budaya penggemar selebriti yang telah merasuki masyarakat di negaranya. Regulator China sampai menyebutnya telah menjadi "kacau".

Salah satu korban adalah aktris cantik Vicki Zhao yang dihapus namanya di internet oleh pemerintah China. Kemudian, aktor wanita Zheng Shuang didenda Rp600 miliar karena skandal pajak.

Administrasi Cyberspace China (CAC) melayangkan pengumuman bahwa pemerintah akan mengambil hukuman terhadap informasi berbahaya di grup penggemar selebriti.

CAC juga mengumumkan rancangan peraturan untuk algoritma rekomendasi di internet. Mereka ingin menghentikan algoritma yang mendorong pengguna untuk menghabiskan uang dalam jumlah besar atau membelanjakan uang dengan cara yang "dapat mengganggu ketertiban umum".

Menurut CAC, perusahaan internet harus mempersulit pembuatan akun pengguna palsu dan memudahkan pengguna mematikan sistem rekomendasi, seperti dilansirUzoneIDdariVariety.

BACA JUGA:China Hapus Nama Aktris Cantik Vicki Zhao di Internet

Algoritme rekomendasi digunakan oleh layanan home shopping, situs berita, media sosial dan platform streaming. Draf tersebut terbuka untuk didiskusikan hingga pertengahan September.

Regulator China, di banyak kementerian dan departemen, berada di tengah-tengah kampanye selama berbulan-bulan di negara yang sudah menjadi raksasa teknologi.

Pemerintah menganggap perusahaan teknologi sudah tumbuh terlalu besar dan telah melanggar privasi pengguna dan mendorong hal-hal berbau vulgar, individualisme dan budaya pop.

Para selebriti secara khusus jadi sasaran kampanye itu. Penyanyi dan aktor Kris Wu telah ditangkap setelah tuduhan pemerkosaan.

Imbasnya, nama Kris Wu pun sebagian besar dihapus di internet oleh pemerintah China.

Aktor pria Zhang Zhehan dituduh telah menyakiti China setelah selfie di Kuil Yasukuni, bangunan untuk menghormati kepada tentara Jepang yang tewas saat peperangan.

Film dan serial TV-nya pun dihapus oleh stasiun TV dan platform streaming. Surat kabar Global Times yang jadi corong pemerintah China melaporkan bahwa Zhang telah "dipaksa keluar dari industri hiburan".