Liga Inggris Umumkan Boikot Instagram, Twitter dan Facebook
Ilustrasi (Foto: Adem Ay / Unsplash)
Uzone.id- Klub sepak bola di seluruh Inggris akan bergabung untuk memboikot media sosial pada awal Mei sebagai tanggapan atas pelecehan rasis yang sedang berlangsung dan dihadapi para pemain, pelatih, dan ofisial secara online.
Asosiasi Sepak Bola dan Liga Premier adalah di antara organisasi sepak bola yang mengumumkan bahwa mereka menangguhkan penggunaan Facebook, Twitter, dan Instagram pada Sabtu (24/4/2021), Jumat (30/4) dan Senin (3/5).
Menurut pernyataan bersama yang dirilis pada hari Sabtu (24/4) boikot tersebut menunjukkan "sepak bola Inggris bersatu untuk menekankan bahwa perusahaan media sosial harus berbuat lebih banyak untuk memberantas kebencian online sambil menyoroti pentingnya mendidik orang dalam perjuangan berkelanjutan melawan diskriminasi."
Pengumuman tersebut menyusul boikot media sosial dari Birmingham, Rangers, dan Swansea dalam beberapa pekan terakhir.
BACA JUGA: Jebolan Silicon Valley dan Pakar Singapura Kritik Pembangungan Bukit Algoritma
Pada bulan Februari, klub menulis surat kepada perusahaan media sosial yang meminta mereka untuk mengambil tindakan terhadap postingan yang kasar dan rasis secara online.
"Sementara beberapa kemajuan telah dibuat, kami mengulangi permintaan tersebut hari ini dalam upaya untk membendung aliran pesan diskriminatif tanpa henti dan memastikan bahwa ada konseksuensi kehidupan nyata bagi pemasok pelecehan via online di semua platform," kata klub.
Pengumunan tersebut mencakup beberapa pernyataan dari berbagai pimpinan klub yang secara langsung menyerukan kepada pemerintah dan perusahaan media sosial karena kurangnya peraturan yang menyebabkan kebencian yang terus menenur diterima oleh para pemain, pelatih, dan ofisial online.
BACA JUGA: Mendagri Dorong Transgender Dapatkan KTP Elektronik
"Sementara sepak bola mengambil sikap, kami mendesak Pemerintah Inggris untuk memastikan RUU Keamanan Online-nya akan membawa undang-undang yang kuat untuk membuat perusahaan media sosial lebih bertanggung jawab atas apa yang terjadi di platform mereka, seperti yang dibahas di Meja Bundar Penyalahgunaan Online DCMS awal pekan ini."
Trevor Birch, Kepala Eksekutif EFL, mengatakah bahwa klub EFL menyatakan keinginan yang jelas untuk mengambil sikap bersatu melawan pelecehan rasis yang menjijikkan, diskriminatif dan mengancam di platform media sosial yang mereka dukung sepenuhnya bersama anggota keluarga sepak bola linnya.
"Boikot hanya sebagian dari pekerjaan yang dilakukan di bidang ini, tetapi lebih jauh menyoroti kebutuhan perusahaan media sosial untuk mengambil tanggung jawab tambahan atas perilaku yang tidak pantas dan tidak diinginkan yang muncul di platform mereka," kata dia.