Manfaat AI untuk Platform Edukasi Online, Bisa Deteksi Siswa Nyontek!

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 Foto: Pijar Sekolah

Uzone.id-- Membayangkan sekolah dalam bentuk virtual selama pandemi mungkin terlihat canggih, namun tentu ada banyak tantangan di dalamnya. Mulai dari mengatur para murid agar tetap memperhatikan materi, sampai pemantauan absen dan proses ujian.

Sebagai penyedia platform digital di bidang edukasi, Product Owner Pijar Sekolah, Agnessia Putri Larasati mengatakan kalau ke depannya sangat mungkin memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk menunjang beberapa solusi.

“Saat ini memang belum pakai, tapi penerapan AI sudah masuk roadmap panjang dari Pijar Sekolah. Kita akan menerapkan AI untuk beberapa hal, seperti melihat potensi karakter siswa di Indonesia itu seperti apa,” ungkap Agness saat berbincang di acara Uzone Talks, Kamis (1/8).

Ia melanjutkan, “lalu bisa juga AI untuk membantu guru dalam memetakan talenta para siswa, jadi seperti talent mapping gitu, agar tahu arah atau minatnya si murid ini mau ke mana. Kalau mereka sudah lulus, apakah mau lanjut ke jenjang perguruan tinggi atau ingin langsung ke dunia kerja, harapan kami ada teknologi yang bisa memetakan ini.”

Baca juga:Pijar Sekolah Jadi Solusi Belajar Virtual yang Terintegrasi

Lebih luas lagi, Agness juga membayangkan fungsi lain dari AI untuk kelancaran proses pembelajaran yang lebih detail, seperti absensi hingga ujian.

“Kami juga sudah memproyeksikan, ke depannya nanti kalau ada ujian, murid akan pakai Face Recognition agar menghindari joki. Misal, harusnya yang ikut ujian si A, nanti jadi ketahuan kalau yang mengerjakan malah wajah orang lain. Jadi fitur ini bisa mendeteksi kecurangan juga,” imbuhnya.

Sejauh ini, Pijar Sekolah telah menerapkan sistem blokir jika ada siswa yang sengaja membuka tab atau window baru di perangkat mereka saat sedang melakukan ujian. Ini memang sudah menjadi solusi dari mencegah praktik mencontek, namun masih akan terus ditingkatkan lagi.

“Jadi ke depannya kami juga berharap AI ini bisa menyiasati kegiatan contek ini agar bisa diminimalisir meski harus dilakukan secara virtual, serta teknologi Audio yang dapat mendeteksi suara di sekitar si murid. Jadi kalau nanti ada orang lain yang ternyata membantu dia ngerjain ujian, itu akan terdeteksi,” kata Agness.

Sesuai namanya, basis pengguna Pijar Sekolah adalah para sekolah. Jadi, jika ada sekolah A menggunakan layanan Pijar Sekolah, maka pembelajaran virtual yang dijalankan para guru dan siswa menggunakan sistem dari Pijar Sekolah ini.

Baca juga:PelatihanSkillyangTrendingdi Pijar Mahir, Ada Apa Saja?

Sebagai platform edukasi yang dinaungi Telkom Indonesia, Pijar Sekolah hadir untuk menyuguhkan berbagai fitur yang terintegrasi ke dalam satu sistem. Dengan kata lain, pengguna tak perlu repot membuka berbagai jenis layanan digital hanya untuk menjalankan kegiatan sekolah virtual secara kondusif.

Di dalamnya, sudah tersedia layanan absensi, kelas virtual berupa video konferensi, modul belajar, buku digital, ujian, hingga penilaian. Jadi, para siswa dan pengajar tidak perlu repot membuka aplikasi lain secara terpisah karena Pijar Sekolah semuanya sudah jadi satu.

Pijar Sekolah dulunya bernama DigiSchool, didirikan pada 2019. Awalnya bertujuan untuk memberikan pembelajaran digital ke sekolah-sekolah yang prioritasnya di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Baru berjalan beberapa waktu, brand ini diubah namanya menjadi Pijar Sekolah pada awal 2020.

Tak lama setelah itu, pandemi muncul dan tim Pijar Sekolah bersiasat untuk menghadirkan solusi pembelajaran yang tak hanya bisa diakses dari sekolah saja, tapi dari mana saja. Untuk saat ini, belajar dari rumah masing-masing.