Masih Pede, Suzuki Ngaku Belum Terganggu Invasi Mobil China

pada 8 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Industri otomotif di Indonesia mulai diramaikan oleh pabrikan asal China beberapa tahun belakangan. Setelah Wuling dan DFSK, mulai banyak merek China baru yang berdatangan seperti Chery, Neta, MG, dan BYD.

Suzukisebagai salah satu merek Jepang yang sudah lama hadir di Indonesia, bagaimana tanggapannya mengenai invasi merek mobil China di Tanah Air?

Joshi Prasetya selaku Dept. Head Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan pihaknya belum terdampak atas kehadiranmobil China. Menurutnya hal ini disebabkan produk keluaran Suzuki memiliki perbedaan dengan milik produsen China.

"Kita ini kan menggunakan internal combustion engine plus hybrid dengan harga di kisaran Rp300 jutaan rata-rata dari model yang ada. Itu yang sekarang menurut Suzuki kendaraan yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk sarana transportasi yang memang dipakai, bisa dibeli, dan bisa digunakan di seluruh Indonesia. Ketergantungan terhadap infrastruktur yang baru juga tidak ada," ujar Joshi di Bekasi belum lama ini.

Menurut Joshi, mobil yang memiliki teknologi hybrid dengan harga Rp300 jutaan ke bawah menjadi produk yang cocok dijual di Indonesia. Terlebih faktor lingkungan membuat mobil hybrid lebih irit dibandingkan mesin konvensional.

"Jadi kalau menurut kita, ini merupakan pilihan yang tepat untuk saat ini. Teknologi yang bisa terjangkau secara harga oleh masyarakat Indonesia. Tapi kita melihat mayoritas memang pasar kita di harga kisaran Rp300 jutaan secara daya beli," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ei Mochizuki selaku Asst. To Strategic Planning Dept Head PT SIS menambahkan mobil komersial dan kendaraan penumpang masih menjadi primadona di konsumen Suzuki. Menurutnya segmen tersebut belum didominasi oleh merek asal China.

"Suzuki yang model-model primadona adalah Carry pikap, merek China belum masuk segmennya. Kedua, mobil penumpang yang primadona adalah XL7, 3-row SUV, China belum masuk," ungkapnya.

Perlu diketahui, pabrikan China yang masuk ke Indonesia rata-rata menawarkanmobil listrikdengan harga yang cukup terjangkau.

Di sisi lain, pabrikan Jepang saat ini masih mendominasi namun belum banyak meluncurkan mobil listrik. Rata-rata pabrikan Jepang masih memfokuskan jualan mobil hybrid di Indonesia.

Sementara itu jika melihat ke merek mobil Korea dan Eropa, beberapa di antaranya sudah mulai menjajakan mobil listrik. Hanya saja dari posisi harga, dua merek tersebut menyasar segmen konsumen menengah ke atas.