Memprediksi Nasib Startup Edtech Usai Pandemi Covid-19
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id- Pandemi virus corona (Covid-19) telah memaksa masyarakat untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secaraonline.Startupdi bidangeducational technology(edtech) yang menyediakan layanan belajaronlinejuga semakin menjadi andalan.
Namun, bagaimana nasibstartupdi bidangedtechusai pandemi Covid-19? Apakah mereka akan ditinggalkan, karena masyarakat mulai belajar mengajak secaraoffline, atau sebaliknya?
Dalam pemaparan laporane-Conomy SEA 2020yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company, Chief Investment Strategist, Temasek, Rohit Sipahimalani, menyampaikan pandangannya tentang masa depan startup di bidangedtechsetelah pandemi berakhir.
Baca juga:Kredivo Umumkan Pendanaan Lini Kredit Hingga Rp1,4 Triliun
Menurutnya, infrastruktur dan akses internet menjadi faktor penting bagi keberlangsungan startup di bidangedtech. “Akses internet dan infrastruktur jelas cukup penting untuk hal ini. Jika mungkin ada area yang memiliki celah, itu perlu ditangani. Tapi sebenarnya orang-orang memiliki akses internet, dan karena itu, kami melihatnya (edtech) perlu terus berlanjut,” ujar Rohit.
Dengan demikian, Rohit memandang hal ini akan menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal kestartupdi bidangedtech. “Dan saat mereka ingin menginvestasikan modal, mereka juga ingin melihat, model bisnis apa yang bekerja di wilayah lain, dan bagaimana beradaptasi dengan model bisnis di sini untuk mendapatkan keterlibatan yang lebih besar,” ungkapnya.
Baca juga:Kapan Startup Lokal Layak Go Global?
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf berpendapat bahwa akses internet merupakan faktor penting bukan hanya untuk startup di bidangedtech, tetapi juga untuk semua sektor yang mendukung ekonomi internet (e-commerce, mediaonline, transportasionline, perjalanan, dan layanan keuangan digital).
“Tapi selain itu, seperti yang direportini kita menjelaskanedtechbukan hanya untuk akses. Tapi ada juga komponen untuk learningmanagement system, ada juga komponen untukteacher’s assistant, konten-konten. Jadi ada aspekcomplimentaryyangedtechdapat berikan,” ungkap Randy.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa ketika pandemi Covid-19 sudah selesai, belajar juga perlu diselenggarakan secaraoffline.
“Tentu saja kalau pandemi sudah selesai, belajar harus perluofflinejuga. Tapi kami merasa,edtechitu banyak bisa membantu memberikancomplimentary,” ujarnya.