Home
/
Startup

Kapan Startup Lokal Layak Go Global?

Kapan Startup Lokal Layak Go Global?

-

Fajrin Rasyid23 November 2020
Bagikan :

Photo by Lala Azizli on Unsplash

Kolom oleh: Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)

Uzone.id - OJK baru-baru ini mendorong startup lokal agar berani ekspansi ke pasar mancanegara dengan harapan dapat menggerakkan roda ekonomi. Jika melihat startup populer seperti Gojek, ia sudah melebarkan sayap ke Singapura, Thailand, dan Vietnam. Pun begitu dengan Traveloka dan Bukalapak.

Sementara e-commerce seperti Tokopedia dan Blibli masih terus fokus membenahi masalah dan peluang yang ada di Indonesia. Saya mengidentifikasi dua hal yang perlu dipertimbangkan bagi pelaku startup untuk memperluas bisnis ke luar negeri.

1. Potensi pertumbuhan di Indonesia

Apabila potensi untuk tumbuh di Indonesia masih cepat, barangkali lebih baik bagi startup tersebut untuk berfokus di Indonesia. Pendiri startup dapat berfokus untuk mengakuisisi pengguna baru di dalam pasar yang sudah familiar.

Sebaliknya, apabila pertumbuhan melambat bahkan sudah mencapai titik jenuh (saturasi), hal ini merupakan momentum yang tepat bagi startup tersebut untuk mencari sumber pertumbuhan baru. Termasuk di dalam sumber ini adalah melakukan ekspansi ke negara lain.

BACA JUGA: CEO Muslim Life Komentari Data Pengguna Muslim Pro Dijual ke Militer AS

Saya menganalisis inilah alasan utama mengapa Traveloka berekspansi ke negara lain. Pasar OTA di Indonesia sudah cukup jenuh sehingga selain melakukan ekspansi ke kategori lain (experience, produk virtual, dan sebagainya), Traveloka juga memutuskan untuk membuka layanan di beberapa negara tetangga.

Preview

2. Usaha untuk menyesuaikan dengan negara tujuan

Pertanyaan yang tidak kalah penting adalah, seandainya startup ingin berekspansi ke negara lain, maka negara manakah yang perlu dituju? Selain tentunya potensi pasar, yang tidak kalah penting untuk dianalisis adalah bagaimana usaha yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan negara tujuan.

Dari sisi bahasa misalnya, diperlukan usaha yang lebih tinggi untuk melebarkan sayap ke Thailand dibandingkan Singapura. Selain itu, aspek hukum/legal, model bisnis, kompetisi, dan lain-lain pun perlu dianalisis karena belum tentu sama dengan di negara asal. Dalam hal ini, pelaku startup dapat memprioritaskan negara yang memiliki potensi pasar besar namun memerlukan usaha yang kecil untuk menyesuaikan dengan negara tersebut.

BACA JUGA: Daftar Startup Indonesia yang Raih Pendanaan di 2020

Kebanyakan startup di Indonesia berfokus untuk menyasar target di Indonesia saja, baru setelah itu melebarkan sayap ke negara lain. Hal ini wajar mengingat Indonesia adalah salah satu negara terbesar di dunia.

Namun demikian, ada juga startup yang Go Global sejak hari pertama. Biasanya, perusahaan rintisan ini menyediakan layanan yang dapat dinikmati oleh siapa saja di dunia. Tentu saja ini tidak mudah karena mereka akan bersaing dengan yang lainnya dari berbagai penjuru dunia. Akan tetapi, jika berhasil, maka reward yang didapat juga akan besar.

Semoga semakin banyak startup Indonesia yang mendunia!

populerRelated Article