Meneropong Peluang Agritech Indonesia di 2021
Photo byTimur KozmenkoonUnsplash
Kolom oleh: Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
Uzone.id- Sepanjang pandemi Covid-19, startup agritech di Indonesia ternyata mengalami pertumbuhan yang baik. TaniHub, salah satu startup agritech tanah air, bahkan menyatakan bahwa pihaknya berhasil mengalami pertumbuhan bisnis sebesar 639% persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa perusahaan modal ventura juga memprediksi startup agritech bakal bertahan di 2021, mengingat startup ini turut menunjang gaya hidup sehat masyarakat selama pandemi.
Photo byRamadhani RafidonUnsplash
Saya sependapat dengan prediksi tersebut, malah saya melihat bahwa di tahun ini startup agritech dapat mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari sebelumnya. Saya paparkan beberapa hal yang mendasari hal tersebut di bawah ini.
1. Selaras dengan program pemerintah
Dalam konferensi pers di akhir tahun 2020, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa salah satu fokus pembangunan pemerintah di tahun 2021 adalah penguatan sistem ketahanan pangan. Untuk mendukung hal ini tentu dibutuhkan berbagai dukungan termasuk penggunaan teknologi informasi.
Baca juga:Bagaimana Menciptakan SDM Unggul di Startup?
Di sinilah agritech berperan, yakni bagaimana membangun kerjasama antara pemerintah dengan industri startup agar masing-masing dapat mengambil peran maksimal untuk meningkatkan ketahanan pangan tersebut.
2. Penanganan pandemi Covid-19 yang diprediksi berjalan semakin baik
Program vaksinasi Covid-19 yang berjalan semakin cepat ditambah dengan kegiatan tracing dan testing yang semakin masif diharapkan mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini diprediksi akan mendukung percepatan dalam pemulihan ekonomi.
Apabila hal ini tercapai, kondisi startup agritech juga akan berjalan lebih baik sebab beberapa elemen dalam agritech membutuhkan interaksi fisik. Sebagai contoh, frekuensi dan nilai konsumsi masyarakat akan meningkat apabila kondisi pandemi Covid-19 ini membaik.
3. Teknologi dan ekosistem pendukung yang semakin meningkat
Hal lain yang mempercepat pertumbuhan startup agritech adalah dukungan teknologi yang semakin meningkat. Penggunaan Big Data dan IoT sebagai contoh mulai banyak dilakukan oleh startup di bidang ini, seperti penggunaan IoT untuk pemberian pakan ikan dan mendeteksi kondisi tanah atau panen.
Baca juga:Startup Indonesia IPO di Luar Negeri, Haruskah?
Di samping itu, ekosistem pendukung startup agritech juga semakin berkembang. Industri e-commerce yang menjadi ujung rantai pangan sudah semakin matang, bahkan beberapa di antaranya sedang mempersiapkan untuk IPO. Ekosistem logistik yang juga merupakan elemen penting pun demikian. Baru-baru ini startup logistik SiCepat memperoleh pendanaan dari MDI Ventures dan beberapa investor lainnya senilai 2,4 triliun rupiah misalnya.
Tiga hal di atas menjadikan saya semakin yakin bahwa tahun ini startup agritech akan berkembang dengan pesat. Bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan akan lahir unicorn dari sektor ini.