MengenalChuseok, ‘Lebaran’ Versi Masyarakat Korea Selatan

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Peserta Korean Culture Day mempraktikan cara memberi hormat kepada para leluhur dalam perayaan Chuseok/Dok. King Sejong Institute Center)

Uzone.id- Kamu pernah mendengar tentangChuseok? Ya. Ini merupakan salah satu hari raya besar di Korea Selatan untuk merayakan panen pada 15 Agustus di Kalender Lunar atau 24 September di Kalender Masehi.

Mengutip siaran persKing Sejong Institute Center, Jakarta, Hari RayaChuseokbisa dikatakan mirip dengan Hari Raya Lebaran. Sebab, warga Negeri Ginseng juga pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga besar saatChuseok.

Kim Myeong Hwa, salah satu guru diKing Sejong Institute Center, menjelaskan bahwa artiChuseok, yaitu tradisi memberi hormat kepada leluhur atau ziarah ke makam leluhur.

Baca:Stasiun Kowloon Barat, Destinasi Sempurna untuk Mulai Berpetualang di Hong Kong

Saat merayakanChuseok, warga Korea Selatan juga memiliki kuliner yang khas, yaitusongpyeon.

Songpyeonsejenis tteok (kue beras) yang terbuat dari tepung beras dan diisi dengan kacang kedelai, biji wijen, dan sedikit gula. Penganan ini berbentuk menyerupai bulan separuh.

Di samping itu, ada permainan yang identik denganChuseok, yaitubalssireumdanbiseokchigi.Balssireumadalah sebuah variasi dari permainan gulat tradisional Korea Selatan, tetapi menggunakan kaki.

Baca:4 Hotel Instagramable dengan Harga Terjangkau di Yogyakarta

Sedangkanbiseokchigiadalah permainan menjatuhkan balok dengan melempar balok menggunakan kaki.

Kemudian, perayaanChuseokditutup dengan makan bersama keluarga besar. Salah satu makanan khasChuseokyang dihidangkan di meja, yaitutorantang.

Dalam Bahasa Korea, ada istilah seperti ini: ‘sangdari-ga bureojilmankheum’. Artinya, ‘hingga kaki meja patah’.

Istilah ini biasa dipakai saat meja makan dipenuhi dengan beragam makanan. KarenaChuseokadalah salah satu hari raya besar di Korea Selatan, tidak lengkap bila tidak disiapkan hidangkan yang semarak.