Menteri Kesehatan RI Bertemu dengan Elon Musk, Ada Apa?

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan bos raksasa teknologi Tesla dan Twitter, Elon Musk pada hari Jumat, (04/08).

Dalam pertemuan ini, Menteri Budi berdiskusi mengenai kemungkinan adanya kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan salah satu jaringan internet Elon Musk, Starlink.

Keduanya membahas soal kemungkinan penyediaan akses internet di puskesmas-puskesmas terpencil yang tersebar di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Menkes Budi menjelaskan kalau hal ini adalah upaya mereka untuk memastikan layanan-layanan kesehatan yang setara dan merata di tanah air.

“Puskesmas sebagai garda terdepan untuk menciptakan masyarakat yang sehat harus dipastikan infrastrukturnya memadai,'' jelas Menkes Budi, dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan, Senin, (07/08).

 

 

Budi melanjutkan kalau peningkatan konektivitas internet bisa membuka akses yang lebih baik untuk layanan kesehatan.

Begitupun akses komunikasi yang juga akan lebih mudah antar daerah sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan tidak terganggu dan bisa sampai secarareal time. 

Selain itu, konektivitas internet ke puskesmas terpencil juga akan mendukung agenda digitalisasi transformasi di sektor kesehatan Indonesia.

''Dengan adanya akses internet, konsultasi layanan kesehatan dapat dilakukan secara online. Peningkatan kemampuan tenaga kesehatan lewat pelatihan jarak jauh juga bisa dilakukan,'' tambahnya.

Starlink sendiri merupakan jaringan satelit yang dikembangkan untuk menyediakan internet murah di daerah-daerah terpencil.

 

 

Indonesia bukan yang pertama yang ingin bekerja sama untuk menghadirkan jaringan internet lewat Starlink ini, pasalnya beberapa negara lainnya juga telah menggunakan jaringan ini untuk keperluan yang sama.

Diketahui, Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria turut menggunakan layanan Starlink untuk fasilitas layanan kesehatan di negara mereka.

Di Indonesia sendiri, setidaknya saat ini ada 2.200 puskesmas dengan 11,1 ribu puskesmas pembantu yang belum memiliki akses internet yang memadai.