Meta Setop Rekrut Karyawan, Zuckerberg Beri Sinyal PHK?

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Bos Meta, Mark Zuckerberg sedang pusing memikirkan nasib perusahaan dan juga karyawannya saat ini. Apalagi ia baru saja kehilangan hartanya senilai Rp1.000 triliun dan sedang dihadapkan dengan ancaman krisis ekonomi global.

Dihadapkan dengan situasi sulit, Meta akhirnya akan membekukan perekrutan karyawan baru dan membatasi anggaran. Pemotongan anggaran ini merupakan yang terbesar semenjak Facebook berdiri tahun 2004 lalu.

Dari laporanBloomberg, Jumat (30/9), Zuckerberg mengatakan pada karyawannya kalau ia ingin Meta menjadi ‘lebih kecil’ di tahun 2023 nanti. Rencana perampingan ‘putaran pertama’ ini juga akan menjadi langkah pertama Meta setelah 18 tahun.

Baca juga:Googlers Harus Berhemat, Bos Google: Banyak Uang Belum Tentu Happy

“Saya mengharapkan situasi ekonomi akan lebih stabil saat ini, tetapi dari yang kami lihat sepertinya belum, jadi kami ingin merencanakan hal ini agak konservatif," kata Zuckerberg dikutip dariDailymail.

Ia menyebutkan, selama 18 tahun pertama, Meta terus mengalami pertumbuhan setiap tahun. Namun baru-baru ini, pendapatan perusahaan disebut datar dan bahkan mengalami penurunan untuk pertama kalinya.

Saham Meta sendiri sudah terjun sekitar 60 persen tahun ini, menyusul keputusan perusahaan membatalkan rencana mereka untuk mempekerjakan lebih banyak teknisi tahun ini.

Sejalan dengan rencana perampingan karyawan, Meta juga memastikan tidak akan menambah orang ke perusahaannya tahun depan. 

Baca juga:Gara-gara Metaverse, Harta Mark Zuckerberg Anjlok Rp1.000 Triliun

"Kami ingin memastikan kami tidak menambahkan orang ke tim dimana kami tidak berharap memiliki peran tahun depan," kata Zuckerberg.

Proses perampingan akan terjadi sebagai akibat dari posisi kosong yang tidak terisi, pemindahan karyawan dari satu tim ke tim lain, atau proses ‘mengelola orang-orang yang tak berhasil.’

Sementara itu, pembekuan perekrutan karyawan baru juga bukan isu baru di dunia teknologi, Google, Microsoft hingga Twitter telah berhenti merekrut pekerja baru pada tahun ini.