Mitratel Akuisisi 997 Tower Indosat Ooredoo Hutchison

pada 1 tahun lalu - by

Uzone.id– Telkom Indonesia memperkuat bisnis menara telekomunikasi melalui anak perusahaannya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dengan perjanjian penjualan bersyarat sebanyak 997 menara telekomunikasi milik Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Langkah korporasi ini menambah aset dan tenant Mitratel dari IOH dan penyewa menara dari mitra bisnis lainnya. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan CSPA oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dan CEO IOH Vikram Sinha, yang berlangsung di Jakarta pada 18 Februari 2022.

Adapun, transaksi antara Mitratel dan IOH diproyeksikan rampung pada kuartal I/2023.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan bahwa kolaborasi ini dapat memperkuat dan memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independen dan terpercaya.

“Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi. Kolaborasi ini juga mengakselerasi peluang pertumbuhan kolokasi menara Mitratel serta menyokong serangkaian usaha Mitratel untuk pengembangan bisnis menjadiend-to-end digital infrastructure company,” tutur pria yang akrab disapa Teddy.

Baca juga: metaNesia Telkom Sediakan Pelatihan Virtual di Lokasi Tambang PHR

Ia menyambung, “tidak kalah pentingnya, bahwa akuisisi juga merupakan penegasan bahwa Mitratel adalah perusahaan penyedia Menara yang independent dan sangat dipercaya oleh operator seluler di Indonesia.”

Pada tahun 2022, Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi sebanyak 6.088 unit dan 6.012 kilometer fiber optic.

Akuisisi ini merupakan usaha Mitratel untuk memantapkan posisi sebagai konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber) utama di Indonesia. Kesepakatan CSPA dengan IOH kali ini diyakini akan memberikan manfaat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan untuk kedua perusahaan.

“Mitratel berupaya menjadi perusahaan yang berorientasi pada Leading Sustainable Growth. Perjanjian CSPA dengan IOH melanjutkan pertumbuhan anorganik di tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Teddy.

Sejalan dengan akuisisi menara, Mitratel juga menjalankan program peningkatan tenancy ratio melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaranfiber opticdan layanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) yang akan memberikan dukungan penuh kepada operator telekomunikasi.

Baca juga: Tak Cuma KoneksiNgebut, IndiHome Suguhkan Paket Gamer!

Ke depannya, Mitratel optimis pendapatan akan tumbuh di atas rata-rata industri dengan adanya aksi korporasi akuisisi ini yang dibarengi dengan peningkatantenancyratio.

Perseroan juga meyakini tingkat profitabilitas yaitu margin EBITDA kian meningkat seiring peluang pertumbuhan kolokasi menara.

Secara konsolidasi, Mitratel pada sembilan bulan pertama 2022 mencetak margin EBITDA sebesar 78,5 persen, mengalami peningkatan dari sebesar 75,7 persen pada tahun sebelumnya.

Bahkan margin EBITDA dari segmen penyewaan menara telekomunikasi tercatat sebesar 85,2 persen.

Oleh karena itu, akuisisi ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan ratusan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi strategis dalam rentang waktu yang cukup singkat yang tidak dapat dicapai dengan pengembangan organik.

“Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset. Mitratel sebagai Tower Provider akan terus agresif memonetisasi asetnya sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” tutup Teddy.