Modus Pinjol: Transfer Langsung ke Korban Lalu Tagih dengan Bunga Tinggi
Ilustrasi (Foto: Eduardo Soares / Unsplash)
Uzone.id- Netizen dengan akun Twitter @robbyrachman17 menceritakan pengalaman yang tak menyenangkan setelah tiba-tiba mendapat transfer uang dari aplikasi pinjaman online (pinjol). Padahal, dia merasa tidak pernah meminjam uang tersebut.
Berikutnya, pinjol tersebut mengirimkan pesan WhatsApp ke ponselnya dan memaksa @robbyrachman17 untuk mengembalikan uang yang dipinjamkan.
Dia pun membuat kronologi kejadiannya melalui utas. Ketika itu hari Jumat (2/4/2021), dia cek saldo di rekening bank dan tiba-tiba ada transfer dari rekening yang tidak dikenal sebesar Rp804 ribu sebanyak 2 kali dengan total Rp1.608.000.
Setelah itu, dia cek mutasi rekening ternyata uang itu sudah masuk rekening dari tanggal 1 April 2021.
BACA JUGA:Kronologi Internet First Media Lambat Gara-gara 2 Kabel Laut Putus
Karena tanggal 2-4 April libur panjang dan bank tutup, dia hari Senin (5/4) pergi ke bank tempat membuka rekening untuk memastikan siapa pemilik rekening yang mentransfer dana tersebut.
Namun, pihak bank tidak bisa menemukan sama sekali data pemilik rekening tersebut.
Pada Kamis (6/4) tiba-tiba ada pesan WhatsApp masuk yang berisi tagihan. Tagihan mengatasnamakan KSP Hidup Hijau (Toko Diskon), dan dia harus membayar tagihan sebesar Rp1,2 juta dari dana 'pinjaman' sebesar Rp804.000.
Jadi, selang waktu lima hari harus bayar bunga kurang lebih Rp400 ribu.
"Sementara saya tidak mengetahui data nama aplikasi pinjaman karena tidak merasa meminjam," kata @robbyrachman17.
Kemudian, pukul 15.13 penagihan atas nama KSP Pulai Bahagia, setelah dia tanya kembali nama aplikasi dan berapa jumlah yang harus dibayar, serta nomor rekening mana harus dia transfer, sampai pukul 17.55 tidak ada balasan.
BACA JUGA:Apa Itu Cellebrite? Aplikasi Intelijen Buatan Israel Dipakai Mabes Polri
"Untuk diketahui, dari tanggal 1 sampai saat ini uang tersebut (Rp1.608.000) masih ada di rekening saya dan tidak pernah saya pakai sedikit pun.
Dia berpikir data pribadinya (KTP dan foto diri) telah disalahgunakan dengan modus transfer tanpa konfirmasi lalu menagih dengan seenaknya.
"Saya tidak tahu persis dari mana mereka mendapatkan data saya, apakah ada kelalaian dari saya atau data saya yang bocor. Namun yang jelas saya tidak pernah merasa meminjam dana ini, karena tidak masuk akal bagi saya, jika harus meminjam dana Rp800 ribu dan lima hari kemudian harus mengembalikan menjadi Rp1,2 juta," kata dia.
VIDEO Review Realme C25 Indonesia