Operator Diminta Sukarela Buka Akses Gratis ke Informasi Covid-19

pada 125 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Operator diminta untuk memberikan akses gratis ke situs dan layanan telepon resmi yang memberikan informasi terkait Covid-19. Bahkan pemerintah memberikan nomor call center baru untuk Covid-19 di 117.

Beberapa akses gratis yang dimaksud tidak hanya layanan telepon di nomor khusus tetapi juga situs web resmi yang disediakan beberapa institusi terkait. Ada yang dari Kementerian Kesehatan dan ada juga dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Situswww.covid-19.go.iddan layanan telepon digratiskan per tanggal 23 Maret 2020, pelanggan tidak dikenakan biaya maupun kuota saat mengakses situs tersebut," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate saat melakukan konferensi pers secara streaming dari kantornya, Kamis, 19 Maret 2020.

Baca juga: Kerja dari Rumah, Trafik Data Telkomsel Naik 5 Persen

Menteri Johnny mengungkap bahwa mereka akan menyiapkan protokol informasi publik penanganan Covid-19 berupa kanal informasi BNPB dan kemenkes dalam menyebarluaskan informasi pandemik tersebut. Selain itu juga ada SMS blast dengan sender BNPN melalui operator selular, call center 119, public service announcement di radio dan televisi serta informasi yang disampaikan oleh ISP dan penyedia online.

Menkominfo telah menetapkan nomor baru pelayanan darurat bebas pulsa 117 yang secara eksklusif digunakan oleh BNPB dan meminta operator telekomunikasi membuka koneksinya sesegera mungkin.

Baca juga: Penutupan Jalan di DKI Hoaks, Kominfo Klarifikasi

Dikatakan Kominfo, operator telekomunikasi secara sukarela membuka akses gratis ke platform informasi tersebut untuk membantu mengatasi masalah bangsa ini.

"Terkait teknis detail, tentu insentif dibicarakan terpisah, tapi saat ini belum dibicarakan. Mereka sukarela mengambil bagian untuk ini. Saat ini ibu pertiwi memanggil, dijawab oleh semua, mulai dari okoh nasional, usahawan, dan lainnya yang terpanggil untuk membantu mengatasi masalah," ujar Menteri Johnny.