Pakai Smart Grid di Rumah, Konsumen Bisa Jual Listrik ke PLN

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Instagram @pln_id)

Uzone.id- Satu juta pelanggan listrik ditargetkan sudah terpasang smart meter pada tahun 2022. Hal ini dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Smart meter akan menggantikan meter listrik konvensional. Pemasangan smart meter bagian dari pembangunan jaringan tenaga listrik atausmart gridguna meningkatkan pengawasan, mutu, dan keandalan sistem kelistrikan.

Smart gridmemungkinkan sistem tenaga listrik lebih optimal dan efisien dengan memanfaatkan interaksi dua arah baik antara produsen listrik dengan konsumen.

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menjelaskan bahwa ruang lingkupsmart grid sangat luas.

"Mulai dari pembangkit dan automasi sistem transmisi, integrasi pembangkit terbarukan dan automasi sistem distribusi, hingga pemanfaatan dan pembangkitan mandiri," kata dia saat webinar smart grid, Selasa (9/2/2021).

BACA JUGA:UEA, Negara Muslim Pertama yang Berhasil Kirim Pesawat ke Orbit Mars

Wanhar lalu menjelaskan jikasmart gridpunya kelebihan, yakni memungkinkan konsumen menjadi produsen (prosumer).

Contohnya saja, pelanggan yang memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di rumah bisa menyalurkan listrik ke PLN (Persero) dan tetap bisa juga memanfaatkan listrik dari PLN.

Dirintis BPPT

BPPT telah merintissmart gridsejak tahun 2013 di Sumba, Nusa Tenggara Timur dalam sekala kecil (Smart Micro Grid).

Pembangunan tersebut merupakan hasil integrasi antara Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), PLTS dan baterai, serta Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV.

Wanhar menerangkan, sistem tenaga listrik di Sumba beroperasi secara otomatis sesuai program algoritma untuk menyuplai beban, di mana beban dasarnya 1.200 kW dengan beban puncak 2.100 kW.

Sementara itu, untuk komunikasi sistem dilakukan lewat Power Line Communication (PLC).

Untuk automasi kontrol dan monitoring lewat Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) master station. Untuk kestabilan variable renewable energy (VRE) yang sifatnya intermittent pada jaringan tersebut disokong olehbattery storage.

Penerapan smart grid juga ketika demo plant di Baron Techno Park, Gunung Kidul, Yogyakarta serta Floating PV (PLTS Terapung)-Battery PLTA Cirata.

Selain sistem tenaga listrik jadi lebih optimal,smart gridjuga bisa meningkatkan mutu dan keandalan tenaga listrik.

 

VIDEO Realme Watch S Pro Review, Sejutaan Bisa Mantau Covid