Pemerintah Myanmar Larang Akses Facebook

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id- Adanya kudeta militer yang terjadi di Myanmar berimbas pada pelarangan beberapa aplikasi di negara tersebut. Penyedia jaringan internet Myanmar, termasuk telekomunikasi milik negara Myanma Posts and Telecommunications (MPT), memblokir akses layanan milik Facebook Inc pada Kamis, (4/2).

DikutipUzone.iddariReuters, Kamis (04/2), Kementerian Transportasi dan Komunikasi Myanmar membagikan sebuah unggahan larangan akses Facebook hingga 7 Februari mendatang.

Larangan ini diduga untuk menghentikan penyebaran berita palsu menyusul adanya kerusuhan di Myanmar saat ini. NetBlocks, badan pemantau jaringan di negara tersebut, membenarkan berita bahwa MPT telah memblokir Facebook, Messenger, Instagram, dan Whatsapp.

Baca juga:Ada Apa dengan WhatsApp?

Pihak Facebook telah mengetahui hal ini dan memberikan tanggapannya kepadaReuters, “Kami mendesak otoritas setempat untuk memulihkan kembali akses, sehingga warga Myanmar dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka serta dapat mengakses kembali informasi-informasi penting.”

Dalam suratnya, kementerian menyatakan bahwa hal ini dilakukan untuk mencegah oknum-oknum yang mengganggu stabilitas negara menyebarkan informasi palsu dan menyebabkan kesalahpahaman di Facebook.

Sebelumnya, pihak militer memperingatkan agar apa yang dikatakannya tidak diunggah sebagai rumor di media sosial yang dapat memicu pemberontakan dan ketidakstabilan di negara Myanmar.

Baca juga:Instagram Mau Hilangkan Fitur Kirim Postingan Feed ke Story?

Sebelumnya, penyidik hak asasi PBB mengungkapkan bahwa ujaran kebencian di Facebook berperan besar akan adanya kekerasan di Myanmar. PBB juga menyatakan bahwa aksi pencegahan di negara ini dinilai sangat lambat dalam menangani informasi palsu dan ujaran kebencian.

Pekan ini, Facebook menetapkan situasi Myanmar dalam status ‘emergency’ dan mengambil langkah pelarangan sementara sebagai bentuk pencegahan bahaya, seperti menghapus konten yang mendukung dan menyerukan kudeta.

VIDEO: Review Samsung Galaxy A02s Seharga Rp2Juta