Pengguna 100 Juta User, Apa Target Indosat-Tri Setelah 1 Tahun Merger?
Uzone.id– Perkawinan Indosat Ooredoo dan 3 Indonesia yang kini namanya menjadi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sudah setahun lamanya. Resmi bersatu pada 4 Januari tahun lalu, IOH merayakan satu tahun merger perusahaan pada hari ini, Rabu, (4/1).
Sejak resmi beroperasi pada 4 Januari 2022, IOH hadir dengan misi menghubungkan dan meberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.
“365 hari telah kami lalui dan banyak inisiatif yang telah dilakukan dalam upaya memenuhi tujuan besar IOH. Ini merupakan awal yang baik bagi perjalanan IOH ke depan, dan kami akan terus berfokus untuk menghadirkan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan,” tutur President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha saat menggelar acara bersama media di Gedung IOH, Jakarta Pusat, Rabu (4/1).
Dalam kesempatan yang sama, Director & Chief Regulatory Officer IOH, Danny Buldansyah mengatakan kalau selama beroperasi selama 365 hari atau 1 tahun, IOH telah memiliki 100 juta user di Indonesia.
Baca juga: Indosat Susul Smartfren Rilis eSIM di Indonesia
“Selain mencapai 100 juta pengguna, merger 1 tahun ini sudah melakukan integrasi jaringan yang sudah hampir selesai semuanya di akhir tahun 2022. Target kami di Q1 2023 ini selesai 100 persen. Rencana di awal merger itu sebenarnya 9 kuartal proses integrasinya, tapi ternyata bisa rampung secepat ini, artinya jauh lebih baik dari perkiraan,” ungkap Danny.
Selebihnya, di tahun 2023 ini, Danny mengungkapkan bahwa IOH akan terus memberdayakan Indonesia melalui fokus pengembangan konektivitas dan pemerataannya, terutama di area pedesaan agar fitur dan layanan digital semakin terpenetrasi.
“Dampak dari integrasi jaringan pasca merger ini dari yang kami amati adalah coverage jaringan semakin besar, kualitas jauh lebih baik, penetrasi ke in-building lebih baik juga, dan kecepatan dalam mengakses ke aplikasi-aplikasi pun semakin terasa peningkatannya,” klaim Danny.
Tak lupa Danny menambahkan, salah satu langkah besar yang dilakukan perusahaan pada 2022 adalah pemadaman jaringan 3G atas imbauan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Baca juga: Indosat Geber Promo, Rp100 Ribu Dapat 100 GB
Menurutnya, sampai akhir 2022 sudah hampir 100 persen 3G IOH dimatikan dan beralih ke 4G. Tinggal beberapa daerah saja yang 3G-nya masih ada, dan ia meyakinkan kalau hal itu akan segera dimatikan dalam waktu dekat.
“3G mati ya penduduk sekarang sudah migrasi ke 4G. Di 2023 ini kita juga akan menggelar 5G di banyak kota di Indonesia, nanti ditunggu saja,” katanya.
Danny melihat, di tahun 2023 ini peta persaingan industri telekomunikasi di Tanah Air akan lebih mengarah ke kolaborasi ketimbang kompetisi sengit yang saling menjatuhkan satu sama lain.
“Semua mengarah ke kolaborasi, mulai dari penyelenggara jaringan internet, seluler dan lain-lain. 2023 ini tidak ada cara lain selain kolaborasi, daripada bersaing dan saling menjatuhkan. Telko ini penopang digital transformation, spirit kolaborasi akan lebih baik lagi lagi dampaknya,” kata Danny.
Seperti diketahui, teknologi digital selalu digembar-gemborkan sebagai pendukung pertumbuhan PDB Indonesia hingga tahun 2027. Hal ini yang terus menjadi misi IOH untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
“Penetrasi internet terus meningkat dengan proyeksi ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 14 persen terhadap PDB di 2027. Kami bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk terus memainkan peran penting dalam akselerasi agenda nasional, transformasi digital yang kami yakin dapat meningkatkan ekonomi digital Indonesia,” tutup Vikram.