Pesan Makanan Online dari Rumah Saat Pandemi Corona, Begini Toh Rasanya..

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: dok. Gojek/Reuters)

Uzone.id-- Selama virus corona menginfeksi Indonesia, masyarakat diimbau agar menetap di dalam rumah. Belajar hingga bekerja dilakukan dari rumah sampai istilah “work from home” yang disingkat WFH menjadi kosakata baru. Meski begitu, tentu ada banyak hal yang tetap bisa menembus jarak dan batasan fisik jika memanfaatkan teknologi.

Perlu meeting dengan tim, tinggal videoconference call. Bahas rencana mingguan, tinggal chat di grup WhatsApp dan layanan sejenis. Tetap mau belajar pelajaran sekolah, manfaatkan platform online gratis. Pun begitu dengan hal sederhana seperti mengisi perut keroncongan.

Belum lama ini, saya iseng mengecek dua aplikasi ojek online yang bisa mengantar pesanan makanan. Sebut saja Grab dan Gojek. Ternyata keduanya sama-sama mendukungcontactless food delivery, yang artinya pengguna bisa tetap memesan makanan atau minuman melalui layanan mereka tanpa harus bertemu dengan si pengemudi.

Baca juga:Gojek Juga Berlakukan GoFood Tanpa Bertemu Driver, Ini Caranya

Kalau berbicara umumnya dan etikanya, ketika driver tiba di rumah membawa pesanan, kita keluar rumah untuk mengambil pesanan tersebut, lalu bilang terima kasih dan ramah-tamah singkat.

Mungkin bagi sebagian orang tak terlalu penting, tapi bagi saya momen ketika menerima pesanan adalah saat tepat untuk benar-benar tulus mengucapkan terima kasih, apalagi jika driver sudah bela-belain menerjang hujan hanya untuk membeli dan mengantarkan pesanan kita yang kadang-kadang, harganya tak seberapa dibanding kesehatan mereka kalau diguyur hujan melulu.

Lalu, tiba saatnya rasa penasaran saya dengan fitur atau layanancontactless food deliveryini.

Mungkin saya akan mulai dengansharingpengalaman saat menggunakan Gojek terlebih dahulu, ya.

Pesan makanan online via GoFood

Gojek sebelumnya sudah mengumumkan kalau pengguna bisa memanfaatkan fiturautomated messagedi dalam DriverChat setelah kita memesan dan mengkonfirmasi makanan. Di sana, Gojek sih bilangnya sudah menyediakan dua macam pesan. Satunya, meminta tolong agar menyimpan makanan di depan rumah dan mengirimkan foto tersebut ke pengguna, opsi satunya lagi titip pesan agar pesanan dititipkan oleh orang rumah.

Baiklah, saya sudah mengingat fitur ini.

Saya mengecek aplikasi Gojek di iPhone saya agar memastikan sudah dalam versi terbaru.

Lalu saya buka GoFood, saya pilih-pilih makanan. Saya pesan dua menu ayam dari restoran cepat saji dan satu es krim. Maklum, saya lumayan lapar dan kala itu sudah sore, sudah lewat pukul 17.00 WIB dan saya belum makan siang.

Setelah saya mengkonfirmasi pesanan, memilih metode pembayarancashlessdengan GoPay, dan sudah mendapatkan driver, saya langsung mengecek ke opsiautomated messagetersebut. Dan ternyata… belum tersedia pesan Gojek soal permintaan agar pesanan diletakkan di luar rumah itu.

(Di kolom pesan otomatis Driver Chat GoFood, belum ada opsi permintaan soal pesanan ditaruh di luar rumah. Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)

Baca juga:Grab dan Gojek Bakal Merger? Ini Faktanya

Saya sedikit kecewa, karena saya pikir bakal ada keseruan tersendiri saat mengirimkan pesan otomatis itu. Tapi ya sudah, akhirnya saya chat driver seperti biasa, namun saya iseng bertanya, “mas, nanti bisa tolong taro makanannya di depan rumah?”

Lalu drivernya menjawab, “iya. Tulis detail bloknya ya.”

Saya langsung beri tahu detail alamat rumah, meskipun di destinasi aplikasi sudah sesuai titik.

Setelah 20 menitan menunggu, saya mendapat notifikasi chat baru dari driver. Betul saja, dia mengirimkan foto pesanan saya dia gantung di pagar rumah. 

(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)

Saya langsung bergegas keluar rumah dan drivernya sudah pergi. Saya langsung ambil makanan dan masuk ke dalam rumah. 

Kemudian karena saya penasaran dengan fitur automated message pada GoFood, saya mencoba memesan lagi dari ponsel Android. Ternyata sama, belum ada pesan bawaan dari Gojek. Mungkin beberapa hari ke depan sudah bisa dicoba lagi.

Jajal pesan makanan via GrabFood

Mekanisme dari Grab sebetulnya hampir sama, yakni mengandalkan fitur Chat Driver setelah mengkonfirmasi pesanan. Bedanya, dari awal Grab sudah menginformasikan bahwa pengguna dapat meminta sendiri jika ingin makanan diletakkan di luar rumah atau menjaga jarak minimal 2 meter saat bertemu dengan driver.

Setelah saya memesan makanan dan memilih pembayaran pakai Ovo agar tidak perlu memberikan uang tunai (esensi daricontactlesskan memang begitu, bukan) saya langsung membuka kotakautomated message. Uniknya, dari beberapa pesan otomatis bawaan Grab, ada pilihan untuk menambah 3 pesan sesuai kemauan kita.

Saya langsung mengisinya dengan kalimat di bawah ini. Dan saya kirim langsung ke driver.

(Foto: Uzone.id/Hani Nur Fajrina)

Bapak driver GrabFood langsung mengerti. 

Setelah dia dekat rumah, dia menelepon saya via free call Grab dan menanyakan di mana dia harus meletakkan pesanan saya karena pintu pagarnya digembok.He-he-he, saya bilang saja ditaruh di atas di dekat pagar.

Hanya berselang semenit, dia menghubungi saya lagi untuk mengabari bahwa makanannya sudah di dekat pagar dan dia pamit untuk pergi. Tentu saya mengucapkan terima kasih di ujung telepon dan langsung keluar rumah untuk mengambil martabak telur yang aromanya menggiurkan.

Pengalaman dari kedua layanan ini…hmm,jujur saja, rasanya agak aneh.

Saya terbiasa bertemu dengan driver secara langsung, mengambil pesanan, saling berbicara dua, tiga patah kata tentang pesanan, apakah mau dicek dulu atau hal lain, atau kadang berbincang sedikit soal struk makanan, perjalanan dia mencari alamat rumah, dan hal receh lain.

Tapi kali ini, saya ‘dipaksa’ untuk benar-benar menjaga diri, meski tampak sepele, tapi dampaknya ternyata besar karena pengalamannya yang saya rasakan sebeda itu.

Ada sedikit kesan kalau saya benar-benar ngobrol dengan ‘mesin’ semata karena saya cuma berinteraksi lewat ponsel, namun lagi-lagi, saya teringat bahwa menjaga jarak sosial di tengah pandemi ini bukan hanya tentang saya seorang, tapi juga untuk keselamatan driver, dan kita semua.

Siapa yang sudah coba pesan makanan online dari rumah tanpa bertatap muka dengan si bapak driver?