PPN 12 Persen Berlaku Tahun Depan, Harga Laptop Asus Ikutan Naik?

pada 1 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan kalau pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen akan dilaksanakan tahun depan. Menurut Head of PR Asus Indonesia, Muhammad Firman, kenaikan ini bisa berdampak harga produk mereka yang dijual di Indonesia.

“Kemungkinan akan kena dampaknya juga,” ucap Firman, melalui pesan singkat kepada timUzone.idpada Jumat (15/11). 

Ia menyampaikan, PPN yang naik menjadi 12 persen akan berdampak khususnya pada saathandling productdansupply distributionsetelah perangkat mendarat di Indonesia. Bukan cuma itu, dari sisi operasional, sales, dan marketing juga ikut terdampak kebijakan baru ini.

 

 

“Tapi kita belum bisa konfirmasi sampai sejauh mana, tapi pastinya akan berdampak pada operasional kita di sini baik dari sisi sales dan juga marketing,” jelas Firman.

Adapun kenaikan PPN ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang menyatakan kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen akan diterapkan mulai 1 Januari 2025.

Dijelaskan Sri Mulyani, kenaikan tarif PPN bukan kebijakan yang diputuskan tanpa pertimbangan. Kenaikan ini diperlukan untuk menjaga kesehatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal ini juga telah dibahas secara mendalam sebelumnya bersama Komisi XI DPR RI. "Jadi kami di sini sudah dibahas dengan Bapak Ibu sekalian (Komisi XI), sudah ada UU-nya, kita perlu siapkan agar itu bisa dijalankan," kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI.

 

 

Ia menegaskan, penerapan kenaikan ini harus dibarengi dengan penjelasan kepada masyarakat agar dapat memahami alasan kenapa tarif PPN naik ke 12 persen. 

"Tapi (penerapannya) dengan penjelasan yang baik sehingga kita tetap bisa. Bukannya membabi buta, tapi APBN memang tetap harus dijaga kesehatannya. Namun, pada saat yang lain, APBN itu harus berfungsi dan mampu merespons dalamepisode global financial crisis," pungkasnya.