Presiden AS Bilang Medsos Membunuh Masyarakat, Ini Reaksi Facebook

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Erik Mclean/Unsplash

Uzone.id-- Presiden Amerika Serikat Joe Biden belum lama ini mengatakan kalau platform media sosial seperti Facebook telah membunuh masyarakat karena banyaknya misinformasi di dalamnya yang berkaitan dengan Covid-19. Hal ini kemudian disanggah oleh Facebook.

Dalam sebuah wawancara singkat, Biden ditanya oleh seorang wartawan mengenai misinformasi Covid-19, khususnya tentang vaksin, di platform media sosial.

“Apa pesan Anda kepada platform seperti Facebook [mengenai misinformasi Covid-19]?” tanya wartawan bernama Peter Alexander, Sabtu (17/7) waktu setempat.

Biden menjawab, “mereka membunuh masyarakat. Satu-satunya pandemi yang kita miliki adalah berada di antara orang-orang yang tidak divaksin, dan mereka [media sosial] membunuh orang.”

Baca juga:Soundmoji, Emoji Bersuara Bikinan Facebook

Menanggapi pernyataan Biden tersebut, VP of Integrity Facebook, Guy Rosen menyanggah hal ini melalui tulisannya di blog resmi perusahaan.

Ia menunjukan data mengenai keraguan vaksin di kalangan warga AS, khususnya pengguna platformnya, telah menurun 50 persen, dan 85 persen pengguna mengaku mereka sudah atau akan melakukan vaksinasi Covid-19.

“Di saat kasus Covid-19 meningkat di Amerika, administrasi Biden memilih untuk menyalahkan perusahaan media sosial di Amerika. Media sosial berperan penting di masyarakat, sangat jelas bahwa kita semua butuh pendekatan kepada masyarakat untuk mengakhiri pandemi ini. Dan fakta --bukan tuduhan-- seharusnya bisa membantu dalam mengupayakan tujuan tersebut,” tulis Rosen.

Ia melanjutkan, “faktanya, penerimaan vaksin di antara pengguna Facebook di AS telah meningkat. Hal ini dan fakta-fakta lain menunjukan kisah lain terhadap satu tuduhan yang dipromosikan oleh tim kepresidenan belakangan ini.”

Baca juga:Hacker Iran Pakai Facebook untuk Incar Personil Militer

Rosen juga menunjukan bahwa pihak Biden gagal mencapai tujuan dalam pemberian vaksin kepada 70 persen warga AS per 4 Juli 2021, dan mengatakan bahwa Facebook bukan alasan di balik gagalnya pencapaian tersebut.

“Ketika kami melihat misinformasi tentang vaksin Covid-19, kami langsung bertindak untuk membasminya. Sejak awal pandemi, kami telah menyingkirkan lebih dari 18 juta konten misinformasi Covid-19,” kata Rosen.

Facebook juga mengaku telah memberi label dan mengurangi visibilitas lebih dari 167 juta konten Covid-19 yang telah dikonfirmasi misinformasi ataupun hoaks oleh mitra pengecekan fakta, agar semakin sedikit pengguna yang melihatnya.

VIDEO: Cek Penyekatan Jalan, Vaksin dan Tes Covid-19 Pakai Google Maps