Q1 2021, MediaTek Kuasai 37 Persen Pasar Chip Smartphone Dunia

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- MediaTek sepertinya akan melanjutkan keberhasilan menguasai pangsa pasar chip smartphone dunia yang telah diraihnya sejak akhir 2020. Produsen chip asal Taiwan itu kini diklaim telah menguasai 37 persen pasar chip smartphone global, berdasarkan data di kuartal pertama tahun 2021.

DilansirTaiwan News, Kamis, 6 Mei 2021, MediaTek menguasai lebih dari seperempat pasar Application Processor AP/ System on Chip (SoC) dunia. Angka ini naik sekitar 5 persen dibanding akhir tahun lalu yang hanya 32 persen. Data ini dilaporkan oleh Counterpoint Research.

Baca juga:MediaTek Bikin Prosesor untuk SmartTV

Menurut perusahaan riset tersebut, kenaikan pangsa pasar MediaTek dikarenakan adanya kebutuhan yang besar untuk pengunaan prosesor smartphone 5G dengan harga terjangkau, sekira USD150. Selain itu, pasar chip MediaTek untuk segmen 4G juga mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Sedangkan Qualcomm menguasai pasar chip 5G untuk smartphone sebesar 30 persen.

Secara tidak langsung, perusahaan Taiwan itu juga mendapatkan berkah di paruh pertama tahun ini, berkat adanya kendala pasokan radio-frequency integrated circuits (RFIC) Qualcomm, power management integrated circuits (PMIC), dan produksi 5nm.

Jika Qualcomm dapat mengamankan lebih banyak kapasitas dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) untuk memproduksi chip Snapdragon 5G dan meningkatkan pasokan RFIC dan PMIC, Qualcomm diharapkan bisa meraih 31 persen dari keseluruhan pangsa pasar tahun ini.

Baca juga: MediaTek Desain Dimensity 1100 dan 1200

"Dalam hal sektor chipset ponsel pintar 5G global, Qualcomm diperkirakan akan menguasai 30 persen pasar di tahun 2021, naik 2 persen dari tahun 2020," ujar analis riset Counterpoint Parv Sharma.

Menurut Sharma, MediaTek memanfaatkan TSMC dan portofolio 5G yang terjangkau. Hal ini berimbas positif untuk menggandakan pangsa pasarnya di segmen SoC/AP smartphone 5G menjadi 28 persen, naik dari 15 persen pada 2020.

Laporan tersebut menyimpulkan dengan mengatakan bahwa pasokan chip secara keseluruhan akan tetap terbatas hingga awal 2022.