Resmi Dilarang, Ada Berapa Banyak UMKM yang Jualan di TikTok Shop?
Uzone.id– TikTok Shop akhirnya secara resmi dilarang oleh pemerintah Indonesia, hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan pada Senin, (25/09).
Dengan keputusan ini, praktik social commerce tidak diperbolehkan untuk bertransaksi langsung dan hanya boleh memfasilitasi promosi atau jasa. Dengan kata lain, platform media sosial dan penjualan atau ekonomi harus dipisah.
Pelarangan sosial commerce ini muncul setelah maraknya protes yang dilayangkan penjual offline khususnya penjual di Tanah Abang. Selain itu, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil juga sempat khawatir dengan Project S TikTok.
Namun, dibalik itu, ada penjual di TikTok Shop yang ketar-ketir dengan keputusan pelarangan ini. Tidak hanya ribuan penjual, TikTok Shop yang baru hadir beberapa tahun terakhir sudah dihuni hingga jutaan pelaku usaha.
Dalam kunjungannya ke Indonesia pada Juni 2023 lalu, CEO TikTok, Shou Zi Chew mengungkapkan ada 5 juta pelaku bisnis di Indonesia yang menggunakan platform TikTok.
“Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah UMKM dan 2 juta di antaranya berjualan melalui niaga elektronik TikTok Shop," ujarnya dalam sebuah keterangan resmi.
September 2023 ini, juru bicara TikTok Indonesia menyebut terdapat 6 juta penjual lokal yang menggunakan TikTok Shop sebagai tempat mereka berjualan.
Tidak hanya pelaku usaha saja yang mungkin harus ‘pindah lapak’ ke platform lain, para affiliator yang juga kecipratan untung dari platform ini juga ikut terancam. Hingga saat ini, perusahaan menyebut ada kurang lebih 7 juta kreator affiliate yang tergabung di TikTok Shop.
Pasar Asia Tenggara memang cukup menjanjikan bagi TikTok, apalagi dengan adanya TikTok Shop ini. Tidak hanya Indonesia, TikTok Shop sudah meluas ke 5 negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Filipina dan Singapura.
Berkat kesuksesan bisnis social commerce mereka, TikTok Shop meraup peningkatan nilai transaksi berkali-kali lipat di pasar Asia Tenggara selama 3 tahun terakhir.
GMV (Gross Merchandise Value) atau total pembelian yang terjadi di aplikasi meningkat dari tahun 2021 yang hanya USD0,6 miliar melesat menjadi USD4,4 miliar di tahun 2022 kemarin. Di tahun 2023 ini, TikTok Shop juga berada di jalur yang tepat untuk mencapai target mereka yaitu sebesar USD15 miliar GMV.