Review Mobil Listrik Chery OMODA E5: Irit, Kencang, Nyaman

pada 8 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Kalau kalian sudah pernah atau bisa membayangkan sekencang apaChery OMODA 5 GT? Ini lebih kencang lagi. Atau bagaimana buasnyaChery Tiggo 8? Tapi sayang boros BBM. Nah, ini perpaduan dari kedua mobil itu.

Secara tenaga,Chery OMODA E5menyentuh angka 201 hp dan torsinya 340 Nm. Tapi dengan tenaga sebuas itu, mobil ini sama sekali gak butuh BBM, alias murni listrik yang harga per 1 kWh hanya Rp2.500an, berbanding dengan Pertamax yang menyentuh angka Rp14 ribu per liter.

Ya itu kesan pertama kami ketika mendapat kesempatan untuk mencobaOMODA E5untuk penggunaan harian di perkotaan. Apakah hanya soal performa? Tentu saja tidak. Nah, selengkapnya, baca terus ya.

 

 

Tampilan futuristis tapi realistis

Bicara tampilan, sekilas memang mobil ini mirip dengan OMODA 5, karena memang basisnya dari mobil itu. Namun, ciri khas listrik terlihat jelas di bagian wajah yang minim lubang-lubang udara dan grill, serta desain pelek yang ditambahkan aero.

Chery juga menawarkan pembeda di sektor kabin. Unit yang kamin dapat menawarkan nuansa kabin dua warna, biru dan putih. Sekilas ini menyegarkan, walau jadi khawatir cepat kotor.

Namun nuasan kemewahan dengan mterial yang berkelas dan proses produksi yang rapih, membuat kabin OMODA E5 jadi terasa nyaman.

Memang layar sentuhnya tidak sebesar para kompetitornya, tapi terdapat dua layar yang sama besar dengan total berukuran 24 inci, dengan gaya melengkung yang membuat kabin lumayan berasa futuristis.

Konsul tengahnya juga cukup rapih, dimana Chery menyembunyikan semua tempat penyimpanan yang membuat area tengah itu seolah bisa dijadikan meja yang besar.

Fitur-fitur canggih yang bikin praktis

Terlalu banyak kalau harus disebutkan satu-persatu usungan fitur-fitur canggih pada Chery OMODA E5 ini. Jadi kami paparkan berdasarkan yang kami temukan dan rasakan faedahnya saat digunakan harian.

Pertama, untuk masuk ke mobil ini praktis sekali. Kita tidak perlu mengeluarkan kunci. Cukup di dekati, mobil seolah akan menyambut kita dengan kedipan lampu sein, lipatan spion yang terbuka dan pintu yang tidak terkunci.

Begitu juga ketika keluar, seiring kita menjauh dari mobil, akan secara otomatis mengunci dan melipat spion.

Chery juga menawarkan kepraktisan saat akan menyalakan dan mematikan motor listriknya. Kami sempat kebingungan, karena tidak ada tombol start/stop seperti mobil listrik pada umumnya.

Ternyata, begitu kita masuk ke kabin, cukup injak pedal rem, maka mobil sudah siap digunakan. Hanya tinggal memindahkan tuas transmisi di sebelah kanan setir ke posisi D untuk maju atau R untuk mundur.

Begitu juga saat hendak mematikan. Ada dua opsi, pertama kalian cukup keluar saja dari mobil dan mengunci pintu dengan remote, maka otomatis akan mati. Atau melalui layar sentuhuntuk mematikan power.

Piranti lain yang bekerja otomatis adalah lampu. Tidak perlu menyala-matikan, karena bekerja secara otomatis menyesuaikan lingkungan gelap dan terang. Bahkan, bisa juga menyesuaikan arah lampu kemana kita berbelok.

Selanjutnya, wiper yang juga otomatis menyala ketika ada rintikan maupun siraman air hujan di kaca depan.

Semua itu sebenarnya bukan hal baru, tapi benar-benar praktis yang membuat kami sebagai pengemudi tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan hal-hal kecil namun berguna tersebut.

Selebihnya, ada fitur ADAS yang bekerja dengan baik. Adaptive Cruise Control, kemudian lane departure, juga Forward Collision MItigation, semuanya berguna yang semoga bisa meminimalisir kami agar tidak menabrak showroom yang ada Porsche-nya.

Kemudian, kamera 560 derajatnya juga berguna sekali saat parkir dan dijalanan sempit. Angle gambarnya lengkap dan jernih. Juga fitur yang baru saja ditambahkan untuk OMODA E5, Car Link O.

Melalui fitur ini pengguna BEV pertama Chery ini dapat menggunakan smartphone untuk melakukan kontrol dan monitoring sejumlah fitur atau pun informasi yang ada pada SUV listrik tersebut.

Fitur ini dapat dijalankan pada dasarnya lantaran OMODA E5 sudah dijejali dengan teknologi IoV atau internet of vehicle yang jadi standarnya.

Melalui Car Link O ini, pemilik atau pengguna dapat mengetahui informasi seperti Battery Health Care, Chery Safety Care, Smart Charging, Climate Control, dan Driving Behavior Report.

Selain itu, melalui Car Link O ini kita bisa membuka dan mengunci pintu, termasuk menyalakan dan mematikan mobil. Selanjutnya kita bisa membuika dan menutup jendela, sunroof dan power tailgate hanya dengan mengakses fitur tersebut melalui smartphone.

Impresi berkendara: irit, kencang, nyaman

Chery membekali OMODA E5 dengan baterai LFP berkapasitas 61 kWh. Dengan baterai tersebut, bisa mengajak mobil berjalan sejauh 430 km.

Management baterai dan motor listriknya juga cukup baik, karena berdasarkan data di MID, kami mendapatkan catatan konsumsi listrik rata-rata 16 kWh per 100 km atau sekitar 6 km untuk 1 kWh listrik.

Selama kami menggunakan, sangat jarang sekali konsumsi powernya melebihi 10 persen, kecuali kalau kami berakselarasi secara spontan atau menghadapi tanjakan atau ingin menyalip mobil lain.

Rata-rata saat berjalan di perkotaan, hanya di kisaran 1-5 persen dengan menggunakan Mode Normal. Mungkin kalau ECO akan lebih hemat lagi atau kalau mode Sport pasti jadi boros.

Baterainya juga sudah support port charger DC fast charging sampai 80 kW. Ini juga bikin praktis karena dengan SPKLU dengan spesifikasi 60 kW saja, proses pengisian baterainya lumayansat set, apalagi kalau pakai Ultra Fast Charging 200 kW.

Akselarasi mobil ini lumayan galak, dan jauh lebih halus dari OMODA 5 GT pastinya. Walau menggunakan mode ECO pun, ‘tarikan’ tetap terasa mengisi. Namun, kami lebih sering menggunakan mode Normal dan sesekali mode SPORT, agar bisa lebih menikmati ‘jambakan’ khas mobil listrik.

Sementara itu, handling yang ditawarkan juga menarik. Karakter suspensinya secara general sebenarnya empuk, tapi tidak mengayun saat menghadapi jalan bergelombang. Juga tidak terguncang saat melibas jalan rusak atau polisi tidur.

Hal tersebut berkat penyematan suspensi multi-link independent yang membuat pergerakan kaki-kaki bisa menyesuaikan kondisi permukaan jalan. Hasilnya, pelan dan kencang, mobil ini tetap nyaman melaju.

Manuvernya juga terkendali, dan kalaupun ada yang kurang, adalah perputaran setir yang terlalu ringan dan seolah ‘mengambang’ sehingga tidak mendapatkan feedback yang cukup baik dari permukaan jalan.

Kemudian, peredaman kabin juga bisa terus ditingkatkan, karena deru suara ban masih sedikit terdengar, begitu juga dengan suara sekitar, meski hanya samar-samar. Resiko mobil listrik yang senyap, kabin wajib kedap.

 

 

Kesimpulan

OMODA E5 adalah sebuah mobil yang fleksibel dan praktis. berjenis SUV yang sanggup diajak ke berbagai kondisi jalan, dan sodoran fitur-fitur canggih yang mendukung kepraktisan.

Juga yang tak kalah menarik, tidak perlu antre beli BBM dan bisa mengisi ulang baterai dengan cepat berkat support fast charging.

Harganya juga menarik, Rp488 jutaan dan kita juga akan mendapatkan sejumlah benefit layanan aftersales service, termasuk garansi baterai seumur hidup.