Review Oppo Reno8 5G: Performanya Bikin Kagum, Tapi 'Over Price'

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Kalau bicara tentang Reno Series dari Oppo,smartphonetersebut biasanya mengandalkan di sektor kamera dengan pengolahan citra berbasis AI (artificial intelligence) yang mumpuni. Buat orang yang mementingkanperformance, biasanya dapur pacu yang diusung oleh seri ini terbilang medioker.

Tapi berbeda dengan Oppo Reno8 5G yang sayareviewini. Kameranya cakep, performanya juga gegas, serta desainnya pun terbilang premium dan berbeda ketimbang generasi yang terdahulu.

Selama beberapa minggu menggunakansmartphonemenengah terbaru dari Oppo ini, saya kagum dengan segala hal yang ditawarkan olehnya. Kendati begitu, ada beberapa ‘cacat’ atau kekurangan yang saya rasakan juga dari Oppo Reno8 5G yang dibanderol Rp7,9 jutaan ini. 

Untuk lebih jelasnya, sebaiknya simakreviewin-depthOppo Reno8 5G berikut ini.

Baca juga:Review Map Nusa PUBG Mobile yang Mirip Bali

Desain apik, beda dari sebelumnya

Mesti diakui, desain Reno Series dari Oppo itu cantik-cantik. Tapi ada kalanya, desain ponsel tersebut terlihatmainstreamlantaran menganut desain yang hampir sama dengan ponsel menengah daribrandlainnya.

Kadang, desain di seri Oppo Reno terbaru juga mirip dengan generasi sebelumnya. Contoh saja Oppo Reno5 5G dan Reno6 5G, bak pinang dibelah dua desainnya.

Tapi tidak dengan Oppo Reno8 5G yang sayareviewini. Desainnya apik dan berbeda dari sebelumnya. Tampilannya pun premium, apalagi adahero colorShimmer Gold yang menampilkan banyak banget warna dengan efek gradasi yang cantik.

Yang bikin desainnya terlihat makin elegan, Oppo mengusung konsepunibody, sehingga panel belakang dan bingkainya dibuat menjadi satu kesatuan. Semuanya terlihatseamless, termasuk modul kamera yang seolah menyatu dengan penampang belakang.

Desain ini sedikit mengingatkan saya dengan Find X3 Pro ataupun Find X5 Pro.Bumpkamera yang menonjol, tapi terlihat pantas dan menarik perhatian. Bingkai kameranya sendiri berukuran cukup besar, menyimpan dua lingkaran kamera besar dan dua lingkaran kecil untuk kamera makro dan LED flash.

Warna Shimmer Gold dari unit Reno8 5G yang sayareviewdibuat agar memiliki efekmatteyang halus. Walau teksturnyadoffdan halus, tapi warna ini sukses memberikan efek kilauan ketika bodinya terkena cahaya.

Kadang terlihat hijau, sedikit terlihat merah kebiruan, ungu muda, silver, emas yang mewah, banyak sekali warna yang ditampilkan olehsmartphoneini. Saya jadi tak tega menutupi kecantikannya dengansoftcasebening cukup murahan yang ada di paket pembelian. 

“Mending pamer saja sekalian,” pikir saya.

Bagian terbaik dari teksturmatteini adalah, penampang belakang ponsel jadi anti sidik jari. Bebas dari kotor, noda pun tak ingin mendekat. 

Baca juga:Review Acer Aspire Vero NatGeo Edition

Ikut tren kekinian, Oppo Reno8 5G juga mengusung bingkai bodi datar aliasflat.Feel-nya seperti memegang iPhone generasi terbaru, tapi dengan harga yang lebih murahha ha ha

Menggenggam ponsel ini nyaman banget. Walauflat, tapi gak terasa tajam di telapak tangan.Grip-nya pas saja, apalagi bobotsmartphoneini memang ringan, yakni 179 gram saja. Belum lagi ketebalannya yang cuma 7,67 mm.

Membahas tiap sisinya, di bagian atas terdapat mikrofon sekunder. Di bawah, ada slot kartu SIM tanpa dukungan microSD, mikrofon lagi,portUSB-C dan speaker. Di kanan ada tombol power dengan aksen garis hijau, sementara di kiri disematkan tombol volume.

Layar dan audio jadi kelemahan

Cukup disayangkan saja,smartphoneRp7,9 jutaan tapi desain layar depannya terasa seperti ponsel Rp3 jutaan.Bezelbawahnya tebal banget, heransihkok Oppo malah menurunkan standarsmartphonemenengah atasnya dengan ‘dagu layar’ setebal ini.

Belum lagi spesifikasi layarnya yang tak sepertismartphoneRp8 juta pada umumnya. AMOLED, oke memang bagus apalagi dengan ukuran 6,43 inci. Resolusinya pun Full HD+, oke itu pun terbilang baik.

Cuma, layarnya gak mendukung HDR10 atau HDR10+,refresh ratecuma 90Hz dan tidak adaptif, serta dilindungi oleh Gorilla Glass 5 saja. Menurut saya, itu sebuah kekurangan, lantaran ponsel lain di rentang harga ini menyuguhkan sesuatu yang lebih baik lagi.

Berita baiknya, keluaran warna panel AMOLED ini memang bagus, ini harus diakui. Dengan intensitas cahaya maksimal sampai 800 nits, pakai ponsel ini di bawah sinar matahari yang terik juga masih kelihatan dengan baik.

Ditambah, layarnya pun mendukungunder-display fingerprint. Adaplus minus-nya memang, tapi buat saya, seharusnya ponsel Rp7,9 jutaan tak semestinya menawarkan fitur layar yang terbatas seperti ini.

Belum lagi sektor audionya, standar banget. Sudah konfigurasinya mono, keluaran suaranya pun medioker. Kalau volume diset menengah, kualitasnya oke lah. Tapi kalau kencang, boro-boro nendang, suaranya malah terasa hambar.

Baca juga:Review Vivo X80 Pro

ColorOS 12 minimbloatware, UX bikin nyaman

ColorOS dari Oppo itu menjadi salah satu OS Android (di luar Google) yang bagus, selain One UI buatan Samsung. Di Reno8 5G, Oppo menjejalkan ColorOS 12 berbasis Android 12 yang menawarkan UX (user experience) yang enak banget.

Transisi antar menu, mengaksesapp drawer,scrollingdan sebagainya begitu mulus. OS ini juga minimbloatwaremengganggu. Kalaupun ada, aplikasi tak terpakai tersebut bisa dihapus dengan mudahnya.

ColorOS 12 adalah tentang personalisasi. Di OS ini, saya bisa dengan bebas menyesuaikan tampilan ponsel sesuka hati. Mulai dari warna dan aksen tombolnya, membuatwallpapersendiri, menampilkanalways on displayyang beragam, dan sebagainya.

Yang menarik mungkin membuatwallpaperberdasarkan warna dari foto di galeri. AI padasmartphoneakan memindai kombinasi warna dari foto yang kalian pilih, kemudian memberikan rekomendasiwallpaperuntuk dipasang di halaman utama. Keren ya?

Oppo tetap menghadirkan fitur utama dari Android 12 juga, yakni sistem keamanan. Terdapat Privacy Dashboard, memungkinkan kalian untuk memantau aplikasi apa saja yang mengakses izin sensitif, seperti kamera, lokasi dan mikrofon.

Kalian juga bisa mematikannya dengan mudah, jadi aman dan tak merasa dimata-matai oleh sistem Android.

Baca juga:Review Samsung Galaxy Z Flip4

Upgradedengan MediaTek Dimensity 1300

Upgradesignifikan ketimbang dua generasi sebelumnya, Oppo membekali Reno8 5G dengan Dimensity 1300. Prosesor ini masuk ke kelashigh-end, karena punyaclock-speedmencapai 3 GHz padaprime-core.

MediaTek Dimensity 1300 terdiri dari tiga kluster CPU, yakni 1-core 3 GHz Cortex-A78, 3-core 2,6 GHz Cortex-A78 dan 4-core 2 GHz Cortex-A55. GPU atau kartu grafisnya adalah Mali-G77 MC9, dan Dimensity 1300 dibuat menggunakan arsitektur 6nm dari TSMC.

RAM-nya 8 GB berjenis LPDDR4X, gak nyangka sebenarnyasmartphonedi harga segini masih saja pakai jenis RAM yang sudah ‘ketinggalan zaman’. Untungnya, RAM ini bisa ditambah secara virtual hingga 5 GB.

Memori penyimpanannya berjenis UFS 3.1 yang lebih cepat dari UFS 2.2. Kapasitasnya 256 GB, jauh lebih dari cukup untuk menyimpan foto, video, game, file dan sebagainya.

Berikut ini dua pengujian yang dilakukan menggunakan AnTuTu Benchmark versi 9 dan PCMark generasi terbaru:

Catatan menarik dari pengujian menggunakan PCMark. Grafik menunjukkan kalau kinerja Oppo Reno8 5G terbilang stabil, tapi tidak berjalan pada prime core-nya. Hampir semua simulasi stagnan pada level 80 persen.

Dari situ, kami berasumsi kalau ColorOS 12 memang mengatur MediaTek Dimensity 1300 agar berkerja seefektif mungkin supaya daya tahan baterainya tidak terlalu boros. 

Daya tahan baterai panjang,ngecas kencang

Prosesor MediaTek Dimensity 1300 yang stabil dan efisien ini dipadukan dengan baterai 4.500 mAh. Perpaduan tersebut otomatis bikinbattery lifeOppo Reno8 5G begitu panjang.

Gak sampai 24 jam memang, tapi selama saya memakainya, Reno8 5G bisa digunakan selama jam kerja untuk sekali pengisian daya. Jadi ngecas pagi, digunakan terus sampai malam pun, ponsel ini masih bertahan dengan baik.

Baca juga:Review Xiaomi 12 Lite

Smartphoneini juga didukung olehfast chargingsuper cepat, namanya SuperVOOC 80W. Adaptorcharger-nya pun disertakan dalam paket pembelian, jadi kalian tinggal colok dan tunggu proseschargingselesai dalam beberapa menit.

Dari pengujian, butuh 40 menitan untuk mengisi bateraismartphonesampai benar-benar penuh. Impresif tentu saja, apalagi dengan daya tahan baterai yang panjang.

Ultrawidedan makro cuma gimmick

Jujurnih, buat saya mendingan satu kamera belakang sajadehyang ditawarkan oleh Oppo Reno8 5G, daripada memasukan konfigurasi tiga kamera, dimana dua kameranya terasagimmickdan biasa saja.

Kamera utamasmartphoneiniflagship levelkarena menggunakan sensor Sony IMX766 50MP yang kita tau, kualitasnya oke punya. Kamera ini memang belum disertai OIS atauoptical image stabilization, tapi dengan EIS saja atauelectronic image stabilization, sudah cukupkok.

Belum lagi sensor Sony IMX766 sudah mendukung Omni-directional PDAF untuk pemotretan yang lebihgercepkarena pengenalan fokus yang sangat cepat.

Nah dua kamera lainnya, terasa medioker saja. Kameraultrawide8MP dan kamera makro yangfixed-focus2MP. Konfigurasi yang gak semestinya ada padasmartphoneRp7,9 jutaan. 

Coba saja ada kameratelephotoyang lebihproperatau bisa saja menggunakan konfigurasi yang ada, tapi setidaknya kamera makro mendukungautofocus

Sementara di depan, Oppo Reno8 5G mengusung kamera 32MP dengan sensor Sony IMX709. Sensor ini berjenis RGBW, dan memang dibuat eksklusif untuk perangkat Oppo saja.

Bagaimana hasilnya?

Sony IMX766 yang berpadu dengan sistem kamera Oppo memang gak gagal. Kualitasnya apik, detail gambarnya tajam, warnanyavividdan terlihat hidup. Memotret diindooratau saat cahaya tak mendukung juga sama baiknya, minimnoisedengan detail yang tajam dan menakjubkan.

Kameraultrawidetak terlalu impresif. Warnanya oke, tapi soal detail masih kurang memuaskan. Apalagi kalau ambil gambar diindooratau saat remang-remang, wahnoisedi mana-mana dan bikin kualitas gambar menurun jauh.

Kamera makro tanpafixed focusitu memang bikin ribet. Sudah memotret objek kecil saja sudah sulit, ditambah mengatur fokus yangtricky, makin malas saja memotret makro. Perlu tripod kalau tangan kalian gemetar saat mengambil subjek dari jarak dekat.

Mending kalau gambarnya bagus, di bawah standar banget malah. Kontrasnya rendah, detailnya kurang, warnanya hancur, ya bagaimanapun kamera ini memang tak seharusnya ada di Reno8 5G.

No debatkalau soal selfie, Oppo memang jagoannya. Kamera selfie ini dapat memotret dengan baik, walau saya mencoba selfie dengan lensa menantang cahaya matahari. 

Baca juga:Review Infinix Note 12

Kamera dan AI dengan sangat baik bisa mempertahankan rentang dinamis pada gambar, detail pada wajah tetap terlihat baik, minimnoisedan latar belakang pun digambarkan dengan cukup ciamik.

Soal video,smartphoneini bisa merekam video 4K pada 30 FPS atau Full HD pada 60 FPS. Kalau merekam dengan mengaktifkan stabilisasi, maka hasilnya akandi-croppingsehingga seperti stabil.

Namun sayangnya, kualitasnya akan menurun. Jadi saya sarankan untuk tak menggunakan opsi stabilisasi,tohkualitasnya sudah bagus jugakok.

Hasil foto:

Layak dibeli?

Desain yangeye-catching, elegan dan beda dari lainnya, performa andal terutama untuk gaming, daya tahan baterai panjang denganfast chargingcepat, serta kamera utama 50MP yang mengagumkan, merupakan sederet kelebihan yang ditawarkan Oppo Reno8 5G yang sayareview.

Tapi sayang, beberapa hal yang seharusnya tak diusung olehsmartphoneharga Rp7,9 jutaan malah tetap disertakan di sini. Jujur, ini yang bikin saya ragu untuk merekomendasikan Reno8 5G sebagaismartphoneyang mesti dipilih.

Layar AMOLED memang keren, tapi gak ada HDR10 apalagi HDR10+,refresh ratemasih saja 90Hz, ditambahbezelyang tebal dan gak dilapisi Gorilla Glass terbaru seperti Victus. Gak lebih sepertismartphoneRp3 jutaan yang berusaha terlihat mewah.

Speaker-nya juga masih mono. Bikin kecewa pula keluaran suaranya, saya lebih seringnya pakai TWS atauheadsetUSB-C saja untuk mendorong kualitas suara agar sesuai harapan. 

Kamera selain sensor utama dan selfie juga tak impresif. Saya pun sampai dibuat heran, ini Oppo beneran ngejual ponsel ini di harga Rp7,9 juta?

Lantas,worth-itatau enggak sih? Tergantung kebutuhan sebenarnya. Oppo Reno8 5G gak buruk-buruk amat, kualitasnya oke kok. Cuma disayangkan, beberapa hal yang malah bikinsmartphoneini terasaover price

Jika sajasmartphoneini dijual dengan harga lebih murah, saya yakin Reno8 5G keluar menjadi salah satusmartphonekelas menengah yang menonjol dibanding kompetitor lainnya, terutama segmen yang mengunggulkan desain dan kamera.