Review Poco X7: Gahar di Performa, Oke di Harga

Uzone.id- Poco X7 adalah smartphone yang benar-benar baru dari Poco di Indonesia. Tapi rasanya, ponsel ini tak jauh berbeda dengan smartphone menengah lainnya, bahkan dari Xiaomi sekalipun seperti Redmi Note 14 Pro 5G. Ya, itulah yang kami rasakan selama menggunakan Poco X7 untuk kebutuhan review lebih mendalam.
Dari desainnya yang mainstream, experience yang tak jauh berbeda dari sebelumnya, meski Poco X7 dilengkapi dengan peningkatan spesifikasi yang lebih andal dari sebelumnya.
Sudah dua minggu kami memakai Poco X7 sebagai perangkat harian. Begini review lengkap kami selama menggunakan Poco X7, termasuk membedah apa saja kelebihan dan kekurangan dari suksesor Poco X6 tersebut.
Rasanya seperti pakai Redmi Note 14 Pro 5G
Desain Poco X7 memang berubah dari sebelumnya. Tapi buat kami, rasanya tak ada yang spesial, lantaran desain serupa juga sudah diadopsi Redmi Note 14 Pro 5G. Kami wajarkan sebenarnya, toh Redmi dan Poco berada di bawah naungan Xiaomi juga.
Ya rasanya seperti menggunakan Redmi Note 14 Pro 5G saja. Layar depannya punya lengkungan di tepian kiri-kanan, serta bodi belakang yang dibuat agak glossy dengan modul kamera besar yang menyimpan tiga lingkaran kamera dan satu LED flash.
Perbedaan utamanya? Hanya ada tulisan ‘POCO’ raksasa di bagian bawah bodi belakang. Selalu deh, Poco ingin kelihatan standout dengan menyematkan logo brand mereka di bodi belakang ponselnya.
Unit Poco X7 yang kami gunakan berwarna hijau yang melapisi bodi belakang plastik dengan akses dual-tone. Lebih baik dari sebelumnya, smartphone ini sudah mengantongi rating IP68 yang berarti tahan air sedalam 1,5 meter selama 30 menit dan juga terpaan debu.
Seperti yang kami bilang, kemiripannya dengan Redmi Note 14 Pro 5G berlaku juga untuk bagian depannya. Smartphone ini punya layar AMOLED seluas 6,67 inci dengan resolusi 1.220p yang mendukung refresh rate 120Hz dan juga dukungan Dolby Vision.
Lebih mewah memang rasanya dibanding Poco X6, lantaran layarnya dibuat melengkung pada tepian kiri dan kanannya. Hal ini membuat visual yang ditampilkan jauh lebih lapang, khususnya bagi penikmat video atau film beresolusi tinggi.
Apalagi, layarnya sudah mendukung codec HDR10+ dengan tingkat kecerahan maksimal sampai 3.000 nits pada peak mode.
Buat gamer gimana? Subjektif sebenarnya, tapi layar yang melengkung lebih rentan terhadap mistouch, terutama saat bermain game MOBA maupun FPS. Makanya buat gamer, ponsel dengan layar datar lebih diminati.
Upgrade lain, layar Poco X7 sudah diberikan lapisan pelindung Gorilla Glass Victus 2, meningkat satu level dari sebelumnya.
Dengan dimensi 162,3 x 74,4 x 8,4 mm serta berat hanya 185,5 gram, secara keseluruhan ponsel ini lebih nyaman dioperasikan dengan dua tangan. Form factor-nya tidak terlalu besar, tidak juga terlalu kecil, pas saja.
Di bagian bawah, kalian bisa menemukan slot kartu SIM berjenis hybrid, USB-C, mikrofon, dan speaker. Di sisi kanan, ada tombol Power dan juga Volume. Dan di atas, kalian menemukan mikrofon dan speaker tambahan, serta IR Blaster.
Bloatware, iklan, duh!
Satu yang perlu kalian ingat, Poco X7 belum menjalankan HyperOS 2, tapi masih HyperOS versi original atau generasi pertama. Dan itu tandanya, ‘penyakit’ dari generasi sebelumnya masih ada di smartphone Poco yang baru.
Sudah bisa ditebak, ada iklan dan aplikasi tak penting yang terpasang otomatis di smartphone, alias bloatware. Sejumlah iklan masih muncul di aplikasi bawaan Poco X7. Gak sering sebenarnya, hanya sesekali saja, tapi tetap saja mengganggu experience menggunakan smartphone.
Kami mengerti, iklan ini merupakan cara dari Poco (Xiaomi) untuk menjaga harga smartphone barunya tetap kompetitif di pasaran, bahkan lebih murah dibanding kompetitor lainnya. Namun, perlu dicatat sekali lagi, pengertian ini juga berdampak pada experience kami menggunakan ponsel ini secara keseluruhan.
Kemudian bloatware. Asli deh, belasan aplikasi dan game tak penting ada di smartphone ini. Maunya menggunakan smartphone ini langsung setelah atur-atur akun Google, ehh masih harus hapus-hapus aplikasi yang tak sedikit juga.
Sudah terganggu dengan iklan, makin gak nyaman lagi dengan banyaknya bloatware di Poco X7.
Soal fitur, makin mudah saja mencari apapun dengan Poco X7 karena sudah ada dukungan Google Gemini (termasuk Gemini Live) dan Circle to Search.
Performanya tinggi, baterainya lebih besar
Nambah lagi ponsel bertenaga MediaTek Dimensity 7300 di Indonesia. Ada Realme 13+, kemudian Redmi Note 14 Pro 5G, sekarang Poco X7. Cuma, Poco kasih embel-embel ‘Ultra’ di belakangnya.
Sebenarnya tak ada penyesuaian hardware antara Dimensity 7300 standar maupun ‘Ultra’. Prosesor ini dibuat menggunakan arsitektur 4nm yang terdiri dari dua kluster CPU, yakni 4x Cortex-A78 2,5 GHz dan 4x Cortex-A55 2,0 GHz, sedangkan GPU-nya adalah Mali-G615 MC2.
Jangan ngarep ponsel ini pakai RAM LPDDR5 apalagi LPDDR5X, Poco X7 masih mengusung RAM LPDDR4X dengan memori UFS 2.2 dengan kapasitas sampai 512 GB. Berikut ini hasil benchmark Poco X7 yang kami lakukan:
AnTuTu Benchmark v10: 654.516 poin
PCMark: 13.642 poin
3DMark: 3.138 poin (best loop), 3.110 poin (lowest loop), stability: 99,1%
Secara overall, performa Poco X7 lebih tinggi dari Poco X6 yang ditenagai Snapdragon 7s Gen 2, baik dari pengujian via AnTuTu, stabilitas performanya, hingga kemampuan CPU-GPU secara keseluruhan.
Bukan cuma chipset yang lebih cepat dari sebelumnya, baterai Poco X7 juga lebih besar dari sebelumnya. Kapasitasnya kini 5.500 mAh, sayangnya dukungan fast charging justru menurun jadi 45W.
Meski baterainya lebih besar, daya tahan ponsel ini masih di atas 12 jam, sama seperti Poco X6. Cukup disayangkan adalah kemampuan pengisian daya baterainya yang malah menurun jadi 45W dari 67W. Dari pengujian kami, ngecas sampai penuh butuh waktu 59 menit.
Kamera utamanya jempolan
Poco kasih penyesuaian pada kamera utama Poco X7. Smartphone ini pakai kamera 50 MP dengan sensor Sony IMX882 berukuran 1/1.96”, lebih besar dari sensor 64 MP pada Poco X6. Kameranya sudah dukung optical image stabilization (OIS), ngerekam video atau foto malam jadi lebih stabil.
Kamera ini sanggup merekam video 4K pada 30 FPS atau 1080p (Full HD) pada 60 FPS. Terus, ada kamera ultrawide 8 MP yang masih fixed focus, dan ada kamera makro 2 MP. Sementara di depan, kamera selfie-nya 20 MP bersensor OmniVision OV20B yang juga fixed focus.
Bicara kualitasnya, kamera utama Poco X6 mampu hasilkan foto dengan detail yang tajam. Kelihatan pada objek diecast yang kami foto, dimana tekstur cat mobil dan tulisan kecil pada plat nomor yang masih kelihatan jelas.
Masih dari objek yang sama, warnanya pun tampak natural dan akurat. Tak nampak adanya proses yang membuatnya over saturasi. Buat kami, ini jadi nilai plus dari kamera utama Poco X7.
Detailnya kurang tajam, beberapa spot noise pun masih nampak dalam gambar.
Kesimpulan
Buat pengguna yang specs-wise Poco X7 memang cocok untuk dipilih. Mereka akan mendapatkan smartphone harga Rp3,7 jutaan dengan performa yang mengesankan berkat chipset MediaTek Dimensity 7300 Ultra.
Belum lagi, ponsel ini juga menawarkan layar AMOLED melengkung dengan dukungan Dolby Vision, serta kamera utama 50 MP dengan OIS yang mampu menghasilkan foto tajam dengan warna natural.
Poco X7 juga sudah mengantongi sertifikasi IP68, membuat penggunanya lebih worry free, misal saat ketumpahan air atau kehujanan. Hanya saja, ada beberapa kekurangan yang kami rasakan.
Desainnya yang terasa mirip dengan Redmi Note 14 Pro 5G membuatnya kurang menonjol, sementara pengalaman pengguna terganggu dengan kehadiran iklan dan bloatware yang cukup banyak.
Dibanderol mulai dari Rp3.799.000, Poco X7 bisa menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang mengutamakan performa dan kamera utama yang andal. Namun, untuk pengguna yang mencari pengalaman lebih bersih dari segi software atau lebih mengutamakan kecepatan pengisian daya, mungkin perlu mempertimbangkan pilihan lain.