Review Samsung Galaxy A55: Smartphone Apik di Harga Rp5,9 Jutaan

pada 1 bulan lalu - by

Uzone.id -Bila Galaxy S Series terasa mahal buat kalian, gak ada salahnya memilih Galaxy A Series, apalagiSamsung Galaxy A55terbaru. Samsung Galaxy A55 membawa banyak kelebihan, peningkatannya pun seabrek, padahal harga resminya masih sama dengan Galaxy A54 ketika pertama kali dirilis, yakni Rp5.999.000.

Kini, Samsung Galaxy A55 jauh lebih tangguh dari sebelumnya. Desainnya juga terasa lebih mewah, meski opsi warnanya masih berkesan minimalis. 

Smartphoneini juga punya bentangan layar yang lebih luas, dan pastinya Samsung Galaxy A55 memiliki performa jauh lebih baik dari seri tahun lalu.

Kami telah menggunakan Samsung Galaxy A55 selama beberapa minggu sebagaidaily driver, berikutreviewlengkapnya.

Gak ramah digenggam, tapi tahan banting

Form factoryang gede banget, kesan pertama yang kami dapatkan saat menggenggam Samsung Galaxy A55.Smartphoneini lebih tinggi dan lebar, lebih berat pula dengan bobot 213 gram berbanding 202 gram pada Samsung Galaxy A54.

Digenggam pun, ponsel ini gak bisa dibilang ergonomis. Terlebih, bodinya yang dibikinflatdengan sudut yang menyiku, bikin kurang nyaman saat mengoperasikannya dengan satu tangan.

Tapi positifnya,smartphoneini jauh lebih tangguh dan tahan banting dari seri sebelumnya. Pertama, Samsung menggunakan material aluminium untuk Galaxy A55, jarang-jarang HP Rp5,9 jutaan pakai bodi berbahan dasar aluminium yang solid lho.

Kedua, Samsung Galaxy A55 sudah mengantongi rating IP67 tahan air sedalam 1 meter selama 30 menit dan terpaan debu. Ketiga, Samsung Galaxy A55 juga dilapisi kaca Gorilla Glass Victus+ yang lebih tahan gores ketimbang Gorilla Glass 5 pada seri sebelumnya.

Stylish, namun minimalis

Samsung Galaxy A55 punya tiga opsi warna, Awesome Iceblue, Awesome Navy, dan Awesome Lilac. Unit Samsung Galaxy A55 yang kami review berwarna Awesome Iceblue, memperlihatkan kelir biru muda yang melapisi bodi belakang berbahan dasar kaca.

Warna ini sederhana, gak ada efek gradasi atau pantulan cahaya seperti mereksmartphoneAndroid asal China. Bicara bahasa desainnya, kurang lebih sama seperti sebelumnya, Samsung menyebutnya sebagai ‘Galaxy Identity’.

Terlihat jelas pada desain kameranya, Samsung masih menera[kan konsepframe-lessyang kelihatan elegan. Satu-satunya pembeda pada desain Galaxy A55 adalah Key Island, desain tombol baru yang membuat Volume dan Power dibuat sedikit menonjol.

Secara estetika, ponsel ini jadi terlihat kurang simetris. Namun dari sisiexperiencepemakaian, tombol Power dan Volume lebih mudah dijangkau.

Layar lebih luas

Wajar kalauform factorGalaxy A55 lebih gede dari sebelumnya. Sebab, Salah satu peningkatan yang paling terlihat dari Samsung Galaxy A55 adalah bentangan layarnya yang kini lebih luas. 

Smartphoneini mengusung layar 6,6 inci atau 0,2 inci lebih tinggi dari Samsung Galaxy A54. Layarnyasihmasih pakai panel dan fitur yang mirip, seperti Super AMOLED dengan resolusi Full HD+,refresh ratetembus 120Hz, dan sudahin-display fingerprint.

Layarnya juga sudah mendukung HDR10+ dan Widevine L1. Jadi, kalian bisa streaming video HDR di YouTube atau Netflix dismartphoneini. 

Kualitasnya gak usah diragukan lagi, warnanya tajam dengan detail yang tinggi. Tapi, ada satu kekurangan yang harusnya bisa dihilangkan Samsung ketika mengembangkan ponsel ini, yaknibezelyang kelewat tebal.

Bingkai layar atau bar hitam di ponsel ini cukup tebal, gak tipis seperti Redmi Note 13 Pro 5G yang harganya sejuta lebih murah. Harusnya, Samsung bisa memperkecil ukuranbezelini untuk memaksimalkan visual pengguna.

Terlebih, pengalaman multimedia dismartphoneini memang mengasyikkan. Bukan saja visual yang mumpuni, audionya pun menyuguhkan dentuman premium berkat speaker yang sudah stereo.

One UI masih jadi UI terbaik

Subjektif memang, tapi rasanya One UI rancangan Samsung masih jadiuser interface(UI) berbasis Android paling oke saat ini. OS ini gak ada iklan,bloatware-nya juga sedikit. Kelebihan mutlak dari One UI adalah, update versi OS yang super panjang.

Untuk Samsung Galaxy A55 saja,smartphoneini dijanjikan 4 kaliupgradeOS dan 5 tahunsecurity patchrutin yang biasa digulirkan tiap bulannya. Itu artinya, Samsung memberikan jaminan bahwa setidaknya Galaxy A55 tetap bisa diandalkan sampai 4-5 tahun ke depan.

Dan, mana lagibranddi Indonesia yang berani memberikan jaminan update OS super panjang padasmartphonemenengahnya? 

Prosesor kencang, baterainya awet kebangetan

Samsung Galaxy A55 ditenagai prosesor yang lebih tinggi performanya, yakni Exynos 1480 berbasis 4nm. Konfigurasi CPU-nya serupa dengan Exyos 1380 pada Galaxy A54, yakni 4xperformance-coreCortex A78 dan 4xefficiency-coreCortex A55.

Namun, chipset rancangan Samsung ini menawarkanclock-speedlebih tinggi.Performance-coreExynos 1480 tembus 2,75 GHz, lebih kencang ketimbang Exynos 1380 yang menyuguhkan power 2,4 GHz. 

Juga, Samsung Galaxy A55 menawarkan RAM LPDDR5 sampai 12 GB dengan penyimpanan internal UFS 3.1 berkapasitas sampai 256 GB. Gak ada dukungan slot microSD, untuk memori tambahan kalian bisa memanfaatkan layanan cloud seperti Google Drive.

Berikut ini hasil benchmark yang diraih Samsung Galaxy A55:

  1. AnTuTu Benchmark v10: 742.480 poin
  2. PCMark Work 3.0: 12.513 poin
  3. 3DMark Wild Life Stress Test: 3.839 (best loop), 3.388 (lowest loop)

Dibandingkan Samsung Galaxy A54 dengan Exynos 1380, Galaxy A55 menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. 

Dari skor AnTuTu yang diraih, terlihat kalau Samsung Galaxy A55 punya performa yang kurang lebih sama dengan ponsel bertenaga Dimensity 7200 dari MediaTek.Smartphoneini juga memiliki performa yang jauh lebih baik, bahkan selisih lebih dari 100 ribu poin ketimbang Snapdragon 7s Gen 2.

Tapi kalauhead-to-headdengan ponsel berotak Snapdragon 7 Gen 3, jelas Samsung Galaxy A55 jauh ketinggalan. 

Diuji pada PCMark, performa CPU-nya terpantau naik-turun. Kendati begitu, rerataclock-speedyang diberikan berada di atas 50 persen, menunjukkan kalausmartphoneini tetap memberikan performa yang cukup kencang untuk berbagai skenario penggunaan tanpa harus membebani daya yang lebih besar lagi. 

Sementara dari pengujian 3DMark, kemampuan GPU atau kartu grafis ponsel ini juga lumayan stabil. Stabilitasnya 88,2 persen denganframe ratetertinggi menyentuh 29 FPS. 

Terlihat, kenaikan suhunya juga tak meningkat tajam setelah melalui 20 kali pengujian.Thanks tosistem pendingin berupavapor chamberdengan area 1,7 kali lebih besar dari sebelumnya yang bikin performa tetap kencang dan stabil, tapi terhindar darioverheat.

Walau layarnya lebih luas, kapasitas baterai Samsung Galaxy A55 tetap 5.000 mAh.Fast charging-nya pun masih 25W, tanpa adaptor charger dalam paket penjualannya.

Kendari sama saja dengan Galaxy A54, tapi sektor baterai jadi salah satu yang kami favoritkan di Samsung Galaxy A55. Dari pengujian kami, ponsel ini selalu bisa bertahan di atas 13 jam penggunaan sampai baterainya benar-benar habis atau 0 persen.

Sementara untukfullbermain game, Samsung Galaxy A55 bisa bertahan sampai 6 jam 44 menit. Adapun game yang dimainkan merupakan MMORPG dengan mengaktifkanauto-huntsampai baterai ponsel benar-benar habis.

Yang lumayan bikin kecewa, kemampuancharging-nya. Butuh waktu sampai 100 menit untuk mengisi penuhsmartphoneini, sangat lama dan jauh tertinggal dibanding para kompetitornya.

‘Rasa’ kamera yang sama persis

Dapur pacu boleh diganti, tapi kamera masih sama dengan Samsung Galaxy A54. Otomatis, rasa dan kualitasnya pun kami rasa hampir sama, meski sedikit lebih baik.

Hal itu karenaimage signal processor(ISP) yang dibuat berbeda.Sedikit kenalan dengan Triple ISP pada Exynos 1480. 

Chip ini mampu menangani pengambilan gambar dari sensor 200 MP, bisa menangkap gambar HDR denganzero shutter-lag(ZSL) pada resolusi hingga 64 MP, dan didukung teknologiartificial intelligence(AI) untuk meningkatkan kualitas keluaran gambarnya.

ISP ini membantu tiga kamera belakang dan satu kamera di depan untuk menghasilkan gambar yang harusnyaproper. Nah, Samsung Galaxy A55 sendiri memiliki kamera utama 50 MP yang didukungoptical image stabilization(OIS), kamera 12 MP dengan lensaultrawide, kamera makro 5 MP, dan kamera selfie 32 MP.

Kamera utamanya menghasilkan foto bagus dengan banyak detail. Warnanya pun tajam, bersih, dan yang paling penting terlihat natural. Kami sering mengatakan, kadang AI pada kamerasmartphonesering mempertajam warna-warna RGB (red,green, danblue). 

Bukannya bagus, malah jadi kelihatan tidak natural. Dalam beberapa kasus, dinaikkannya saturasi warna tersebut berpengaruh pada detail keseluruhan pada foto. Objek seperti dedaunan dan langit seperti tidak hidup, kelihatan banget editannya.

Samsung memberikan opsioptical-zoomsampai dua kali pada kamera Galaxy A55. Buat kami, hasilnya sudah oke, memang ada titik-titiknoiseyang kadang terlihat bila mengambil gambar pada skenario pencahayaan yang lumayantricky, tapi secaraoverallmasih bagus dan tampak natural.

KameraultrawideSamsung memang gak ada obat. Kualitasnya bagus, malah lebih bagus dari ponsel sekelasnya yang mengusung kamera ultra lebar beresolusi yang sama.

Warnanya juga masih tajam, walau terlihat hasil polesan AI. Kendati begitu, peningkatan warna ini gak terlihat berlebihan. Detailnya pun ciamik dengan rentang dinamis yang terbilang konsisten.

Kamera makronya juga bagus, detailnya lebih oke ketimbang kamera makro 2 MP yang sering kami bilang ‘kameragimmick’. 

Soal selfie, sensor 32 MP juga mengalami proses pencitraanpixel binning, jadi menghasilkan gambar dengan resolusi 12 MP untuk mode lebar atau standar dan 8 MP untuk modecropping

Untuk video, Samsung Galaxy A55 mampu merekam video stabil di resolusi 4K pada 30 FPS atau Full HD (1080p) di 60 FPS. Kalau dirasa kurang stabil, bisa mengandalkan bantuanelectronic image stabilization(EIS), tapi videonya bakal turun ke 1080p pada 30 FPS saja.

Hasil foto:

Hasil video:

Kesimpulan

Samsung Galaxy A55 seolah membawa standar baru di segmensmartphonekelas menengah. 

Banyak kelebihan yang ditawarkan, daribuilt qualityjempolan berkat bodi aluminium, Gorilla Glass Victus+, hingga IP67, performa tinggi dan andal dengan Exynos 1480, sampai update OS super panjang yang belum ditawarkan oleh para kompetitornya sampai sekarang.

Kelebihan lainnya, Samsung Galaxy A55 menyuguhkan desain yangstylishdengan kesan premium khas Galaxy S Series yang tetap ada. Kemampuan baterainya pun jempolan, bisa bertahan belasan jam untuk sekali ngecas, sungguh hasil yang terbilang impresif.

Hardware kamera boleh saja sama, tapi kualitasnya sukses bikin kami kagum. Warnanya natural dengan detail yang jempolan, dan ini berlaku untuk seluruh komposisi kamera yang ditawarkan.

Memang, ada sejumlah kekurangan yang harusnya sudah gak lagi ada dismartphonedengan harga nyaris Rp6 juta. Satu yang paling kentara, teknologifast chargingyang bikin kecewa. Coba bandingkan dengan kompetitor lainnya, seperti Xiaomi misalnya yang sudah mempersembahkanfast charging120W kepada penggunanya.

Tapi lagi-lagi, secara keseluruhan Samsung Galaxy A55 adalah ponsel menengah yang apik. Peningkatannya signifikan, bahkan dibanderol dengan harga yang sama seperti seri sebelumnya.