Review Samsung Galaxy S24+: Rasanya Kok Lebih Worth-it Ya...
Uzone.id -Kalau sebelumnya, seri Plus pada Galaxy S Series cuma modal layar dan baterai yang lebih besar dari varian reguler, kini Samsung membuatnya jauh lebih baik lagi.Samsung Galaxy S24+menawarkan banyakupgradesignifikan.
Samsung Galaxy S24+ merupakan varian menengah dengan harga mulai dari Rp16.999.000 untuk versi 12/256 GB dan Rp18.999.000 untuk varian 12/512 GB.
TimUzone.idtelah menggunakansmartphoneini selama seminggu sebagaidaily driver, dan berikut review lengkap kami tentang Samsung Galaxy S24+.
Beda 0,1 inci dari Galaxy S24 Ultra
Layar jadiupgradesignifikan yang diberikanSamsungpada Galaxy S24+. Kini, layarnya berukuran 6,7 inci atau beda 0,1 inci dari Samsung Galaxy S24 Ultra.
Bukan hanya itu, resolusinya pun gak lagi Full HD+ doang seperti seri sebelumnya. Resolusi layar Samsung Galaxy S24+ sudah setara dengan Galaxy S24 Ultra, tepatnya QHD+ denganrefresh rateadaptif dari 1Hz hingga 120Hz.
Bedanya, layarsmartphoneini hanya dilindungi Gorilla Glass Victus 2, bukan Gorilla Glass Armos yang jauh lebih tangguh. Tapi pengalaman visual yang diberikan sama-sama maksimal.
Nonton YouTube beresolusi tinggi dengan mode HDR aktif? Bisa, lantaran ponsel ini mendukung HDR10+. Panel Dynamic AMOLED 2X padasmartphoneini juga terang dengan intensitas mencapai 2.600 nits padapeak mode, alias sama dengan varian Ultra.
Pakai ponsel ini dioutdoorgak akan ada keluhan yang berarti. Konten tetap terlihat jelas, terang, dan berkualitas tinggi.
Berasa pakai iPhone 15 Plus
Kalaubrandlain kayaknya sudah lumrah ‘meniru’ desain iPhone generasi terbaru, tapi kalau Samsung, rasanya kok lebih ironis ya? Sebuahbrandyang biasanya menyindiriPhonelewat tayangan-tayangan di YouTube resmi, tapi tetap mengusung desain yang serupa pada produk terbarunya.
Menggenggam Samsung Galaxy S24+ itu rasanya seperti menggunakaniPhone 15 Plus. Mirip dalam hal bentuk bodinya yang sama-sama datar aliasflat. Dari tebalnya saja cuma beda 0,1 mm, tinggi kedua ponsel juga beda tipis (158,5 mm berbanding 160,9 mm).
Belum lagi ukuran layarnya yang sama-sama 6,7 inci. Pun demikian dengan desainnya, dimana Galaxy S Series sekarang mirip seperti iPhone yang tampak sama seperti seri sebelumnya - cuma beda spesifikasinya saja.
Meski begitu, kami harus apresiasi selera tinggi Samsung dalam hal pilihan warna.Smartphoneini punya banyak opsi warna, dari Onyx Black, Marble Grey, Cobalt Ciolet, Amber Yellow, Sapphire Blue, Jade Green, sampai Sandstone Orange.
Semua warnanya gak ada efek gradasi, tapi tetap terlihat berbeda dari lainnya. Teksturnya pun dibikin halus dengan lapisanmatteuntuk meminimalisir jejak sidik jari yang menempel.
Untukbuilt quality,smartphoneini dibuat menggunakan material aluminium dan sudah mengantongi rating IP68 tahan air dan debu.
Galaxy AI
Upgradelainnya darismartphoneini tentu saja Galaxy AI. Fitur berbasis kecerdasan buatan ini merupakan bagian dari One UI 6.1, dan baru trio Galaxy S24 Series saja yang memiliki fitur pintar ini.
Galaxy AImenghimpun banyak fitur berbasis kecerdasan buatan. Ada beberapa yang menarik perhatian, satu di antaranya adalah Circle to Search, bentuk kerja sama eksklusif Samsung dengan sang empunya Android, Google.
Fitur ini jadi cara baru untuk mencari berbagai macam informasi lewat potongan gambar lewat perangkat genggam. Untuk menggunakannya, cukup tekan dan tahan tombol Home, otomatis Circle to Search bakalan muncul di atas aplikasi atau konten apapun yang sedang kalian lihat.
Cukup lingkari, sorot, atau mengetuk objek (bisa gambar dan teks) yang ingin dicari, kemudian informasi yang kalian cari akan muncul di layar. Bahkan dalam beberapa kasus, Circle to Search juga akan memberikan informasi harga jika kalian mencari sesuatu barang menarik.
Kemudian ada Generative Wallpapers. Sesuai namanya, kalian bisarequestlangsung ke sistem untuk dibuatkan wallpaper yang sesuai keinginan.
Fitur ini terdapat pada pengaturan Wallpaper, kemudianscrollpada bagian Creative. Ada berbagai opsi Generative Wallpapers, seperti Imaginary, Night, Painting, Terrain, Mineral, Luminous, Soft-focus, Translucent, dan Bloom.
Nah, setiap tema memiliki frasa kunci yang dapat diubah. Kata kunci ini sudah ditentukan sebelumnya, kalian tinggal pilih frasa sesuai keinginan saja. Sejauh ini, pengguna belum dapat membuat kata kunci yang baru.
Paling hebat menurut kami adalah Live Translate, Interpreter, hingga Chat Assist. Ketiga fitur ini berkaitan dengan translasi bahasa, dimana pengguna bisa mendapatkan terjemahan teks, visual, dan suara secarareal-timepada berbagai kondisi, seperti telepon,chatting, hingga berbicara langsung dengan orang lain yang berbeda bahasa.
Satu lagi, transkripsi dan Auto Summary pada Samsung Notes dan Voice Recorder. Kedua fitur ini membantu banget untuk menunjang produktivitas, lantaran AI secara otomatis mentranskripsi audio rekaman, kemudian melakukan rangkuman secara rinci, dan itu dilakukan hanya beberapa saat saja.
Bagaimana performa Exynos 2400?
Kalau varian Ultra pakai Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy, versi reguler dan Plus ditenagai Exynos 2400.Chipsetini merupakan suksesor dari Exynos 2200 yang bisa kalian temukan pada Samsung Galaxy S22 Series.
Exynos 2400 merupakan chip baru keluaran Samsung yang dibuat pada node manufaktur 4LPP+ (EUV) 4nm. Prosesor ini terbagi dalam beberapa kluster CPU, ada 1xprime-coreCortex X4 denganclock-speed3,2 GHz, kemudian 2xperformance-coreCortex A720 dengan kecepatan 2,9 GHz, 3xperformance-coreCortex A720 berkecepatan 2,6 GHz, dan 4xefficiency-coreCortex A720 pada kecepatan 1,95 GHz.
Exynos 2400 disematkan GPU Xclipse 940 berbasis AMD RDNA 3, menawarkan kinerja grafis mumpuni, dan akan berasa ketika kalian bermain game dengan kualitas grafis AAA.
Chipsetini disandingkan dengan RAM LPDDR5X sebesar 12 GB atau lebih besar dari sebelumnya yang hanya 8 GB, kemudian memori UFS 4.0 dengan kapasitas 256 GB atau 512 GB.
Berikut ini perolehan benchmark Samsung Galaxy S24+ yang kami dapatkan dari AnTuTu v10, PCMark, dan 3DMark:
- AnTuTu Benchmark v10: 1.655.008 poin
- PCMark Work 3.0: 17.428 poin
- 3DMark Wild Life Stress test: 14.633 poin (best loop) dan 7.765 poin (lowest loop).
Dari pengujian yang kami lakukan, skor Samsung Galaxy S24+ di AnTuTu v10 masih berada di bawah Samsung Galaxy S24 Ultra dengan Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy.PowerExynos 2400 bukan tandingan pula jika di-comparedengan Snapdragon 8 Gen 2 apalagi Exynos 2200.
Diuji pada PCMark, terlihat jelas kalau Exynos 2400 memiliki kinerja yang kurang stabil. Tampak grafisclock-speedCPU yang naik turun dan cenderung tak memberikan tenaga yang maksimal pada seluruh simulasi yang dijalani.
Anomali ini juga terjadi saat menguji kemampuan grafisnya di 3DMark Wild Life Stress Test. Raihanframe rate-nya memang tinggi mencapai 110 FPS, namun stabilitasnya hanya 53,1 persen saja.
Kenaikan suhunya pun sangat signifikan, bahkan menembus 46 derajat Celcius. Bicara soal suhu, Samsung Galaxy S24+ memiliki sistem pendingin berupavapor chamberdengan luas 1,9 kali lebih besar dari Galaxy S23+.
Dari pengujian yang kami lakukan dengan melakukan beberapastress test, walau sistem termalsmartphoneini diperluas, nyatanya tak mampu mengatasi beban kerja tinggi dan mencegah ponsel darioverheat.
Dari AnTuTu Stress Test misalnya, pengujian yang harusnya dilalui selama 45 menit, selesai lebih cepat lantaran ponsel mengalamioverheat. Suhunya tembus di atas 45 derajat Celcius, sangat tak nyaman menggenggam ponsel ini di titik suhu tersebut.
Bukan sekali dua kali, notifikasioverheatselalu terjadi pada pengujian yang sama. Begitu juga pada 3DMark, beberapa kalismartphoneini mengalamistutteringatau penurunan kinerja yang signifikan. Kami pun beranggapan, diperluasnyavapor chamberponsel ini bukan untuk mengejar kinerja yang stabil, tapi untuk ‘mengimbangi’form factorponsel yang lebih besar dari sebelumnya.
Beralih pada baterai, Samsung Galaxy S24+ ditopang oleh baterai berkapasitas 4.900 mAh yang sudah didukungfast charging45W,wireless charging15W, danreverse wireless charging4,5W.
Baterai ini jelas lebih besar dari sebelumnya, dan hanya beda 100 mAh saja dengan Samsung Galaxy S24 Ultra. Soal daya tahannya, lumayan impresif, dimanasmartphoneini dapat bertahan pemakaian normalnya kami selama 10 jam lebih.
Walau ponsel ini datang dengan teknologifast charging45W, tapi kalian hanya dapat kabel USB-C saja dalam paket pembelian. Kalau kalianpre-order, bisa tuh dapat adaptor 25W, yang memberikan durasi pengecasan lebih dari satu jam.
Hardwarekamera sama, hasilnya berbeda
Samsung Galaxy S24+ masih mengusung konfigurasi kamera yang serupa dengan sebelumnya. Kamera utamanya 50 MP dengan sensor ISOCELL GN3 yang didukungoptical image stabilization(OIS).
Kemudian kameratelephoto10 MP dengan OIS, kameraultrawide12 MP berjenis lensafixed focus, serta kamera depan 12 MP.
Secarahardwarememang bikin kecewa. “Masa sih seri baru, kameranya masih saja dibikin sama?”
Peningkatannya, Samsung memberikansoftwarepencitraan serta ISP pada Exynos 2400 yang berpengaruh besar pada kualitas gambar yang dihasilkan kamera Samsung Galaxy S24+.
Kualitas kameranya sama sekali tidak mengecewakan. Warnanya bagus dan tidak terlihat pucat maupun membosankan, rentang dinamisnya lebar, detail yang menakjubkan, gak ada cela intinya.
Kameratelephoto-nya terbukti memberikan detail yang bagus, warnanya pun tampak alami. Walau bermodal kamera 10 MP saja, tak terlihatnoisepada gambarnya.
Hasil yang impresif kami dapatkan pula ketika mengabadikan momen dengan kameraultrawide. Memangsih, kameraultrawideSamsung Galaxy S Series itu gak ada obatnya, warnanya tajam, rentang dinamis sama bagusnya dengan kamera utama, detailnya juga minimnoise.
Sementara untuk kamera selfie, warna kulit tampak natural, detail yang lagi-lagi bikin takjub, sertanoiseyang relatif rendah saat foto diperbesar beberapa kali.
Bicara video, Samsung Galaxy S24+ mampu merekam video 4K pada 60 FPS pada semua kameranya, dimana khusus kamera utama dapat merekam hingga 8K pada 30 FPS.
Hasil kamera Samsung Galaxy S24:
Kesimpulan
Samsung Galaxy S24+ menawarkan lebih banyak hal, tapi buat kami belumworth ituntuk membeli ponsel ini dengan banderol harga lebih mahal Rp1 juta dari sebelumnya.
Smartphoneini memang punya layar yang besar dengan kualitas yang setara dengan Samsung Galaxy S24 Ultra. Minusnya, hanya tak ada S Pen dan tak dilapisi Gorilla Glass Armos.
Layar yang luas, berdampak pula pada kapasitas baterainya yang membesar. Baterai 4.900 mAh yang bisa tahan lebih dari 10 jam sudah cukup untuk menunjang berbagai aktivitas pengguna sehari-hari.
Paling kurangnya,fast charging45W yang masih tertinggal dari ponsel Androidflagshiplainnya, juga tak adanya adaptor charger dalam paket penjualan.
Kehadiran Exynos 2400 serta Galaxy AI-nya juga jadi nilai tambah. Performa tinggi yang disandingkan denganuser experience(UX) mengesankan berkat fitur AI, memang jadi kelebihan utama yang disodorkan oleh Samsung Galaxy S24+.
Namun ada beberapa kekurangan dari Samsung Galaxy S24+ yang rasanya sulit kami terima untuk harganya yang lebih mahal.
Pertama, kinerjanya tinggi, namun cenderung kurang stabil. Kemudian, sistem pendingin yang kurang maksimal, membuat ponsel rentan terkenaoverheatsaat menjalankan tugas-tugas yang berat.
Lalu, konfigurasi kamera yang identik seperti sebelumnya.Come onSamsung, konsumen sudah bayar lebih mahal Rp1 juta, masa masih dapat komponen kamera yang sama?
Memang hasilnya lebih baik, tapi harusnya Samsung berbaik hati memberikan peningkatan minimal pada kameratelephotoatau memberikanautofocuspada kameraultrawide, biar pengguna bisa memotret foto makro, misalnya.
Masih banyak yang harus kalian pertimbangkan sebelum membelismartphoneini. Kalau bujet kalian memang besar, gak ada salahnya untuk menambah Rp3 juta dan mendapatkan Samsung Galaxy S24 Ultra yang jauh lebih sempurna.
Kalaupun dananya pas-pasan, kalian mungkin bisa mempertimbangkan Samsung Galaxy S23 Ultra? Terlebih,smartphonetersebut juga akan mendapatkan update ke One UI 6.1 yang disisipkan Galaxy AI di dalamnya pada masa mendatang.