Ribet Urus Twitter, Elon Musk Malah Jual Saham Tesla

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Tiada hari tanpa kabar Elon Musk dan serba-serbinya sebagai bos baru Twitter. Yang paling baru, Musk diketahui menjual saham Tesla miliknya dan juga memberikan perubahan baru terkait kebijakan centang biru di Twitter.

Dilansir dariBBC News, Rabu, (09/11), Bos Tesla ini telah menjual sekitar 19,5 juta saham senilai USD3,95 miliar atau sekitar Rp61,7 triliun.

Berita ini muncul sekitar 2 minggu setelah ia membeli resmi membeli Twitter. Selain menjual sahamnya, Musk juga menarik kembali 40 ribu lebih kendaraannya di AS karena adanya masalah pada power-steering mereka.

Penjualan saham Tesla ini bukan yang pertama kali terjadi selama 2022, ia telah lebih dulu menjual sekitar USD8,5 miliar saham Tesla pada April tahun ini dan sekitar USD7 miliar pada bulan Agustus.

Baca juga:Lelah Dengan Elon Musk, Warga Twitter Hijrah ke Medsos Baru?

Diketahui, perusahaan Tesla kehilangan hampir setengahnya dari nilai pasar mereka dan kekayaan Musk pun ikut merosot hingga USD70 miliar sejak ia membeli Twitter sebesar USD44 miliar atau sekitar Rp687 Triliun.

Tugas Musk tak hanya soal Tesla, ia kini sedang bermain-main di Twitter dan bahkan sangat fokus untuk merubah banyak hal di Twitter, salah satunya akun resmi atau akun centang biru.

Setelah membuat warganet kaget dengan kebijakannya soal penagihan biaya pada pengguna centang biru, Musk mencoba meredam amarah warga Twitter dengan menambahkan label baru pada akun-akun resmi yang punya audiens luas.

Mengutip dariReuters, Twitter akan memperkenalkan label ‘Official’ untuk akun-akunverifiedtermasuk outlet media besar dan pemerintah disaat produk berlangganan terbaru diluncurkan.

Baca juga: Elon Musk yang Bertingkah, Jack Dorsey yang Minta Maaf

Eksekutif Produk, Esther Crawford mengatakan kalau produk langganan Twitter Blue yang diperbarui akan memungkinkan pengguna berbayar untuk membawa tanda centang biru di akun mereka, hal ini tentu akan membuat siapa saja punya akun resmi tanpa harus memverifikasi identitas sebenarnya.

Kurangnya verifikasi identitas ini menimbulkan kekhawatiran soal akun troll yang bisa saja menyamar menjadi influencer ataupublic figure.

Maka dari itu, Twitter menunda peluncuran versi baru Twitter Blue hingga selesai pemilu paruh waktu dan akan merilisnya setelah itu.

Jika peluncuran label ini dilakukan, setidaknya pengguna lain akan mengetahui mana akun yang benar-benar resmi dan mana akun yang ‘pura-pura resmi’ akibat kebijakan baru akun centang biru dari Elon Musk.