Rp1,59 T Kurang, Apple Diminta Tambah Investasi Jadi Rp16 Triliun
Uzone.id— Rencana investasi Apple ke Indonesia masih terus dipantau oleh beberapa semua pihak. Setelah menolak proposal investasi sebesar Rp1,6 triliun atau USD100 juta, pemerintah baru-baru ini mengajukan nominal investasi baru untuk Apple.
Dalam update terbaru, pemerintah melalui Menteri Investasi Rosan Roeslani meminta Apple untuk berinvestasi minimal USD1 miliar (Rp 16 triliun) jika ingin menjual iPhone 16 di Indonesia.
"Kami sudah bicara dan Insya Allah mereka untuk tahap pertama, saya akan mendapatkan pernyataan secara tertulis, saya minta dari mereka investasi sebesar USD1 miliar (Rp16 triliun), untuk tahap pertama," kata Rosan dikutip dari YouTube TV Parlemen DPR, Rabu, (04/12).
Nilai investasi yang naik hampir 10 kali lipat ini dikabarkan telah direspon oleh Apple. Rosan Roeslani menyebut Apple telah berkomunikasi dan memberi isyarat bahwa mereka siap untuk meningkatkan nilai investasi mereka.
Apple pun diharapkan bisa memberikan keputusannya terkait investasi tersebut kurang lebih dalam waktu 1 minggu ini.
"Mudah-mudahan dalam waktu mungkin 1 minggu ini saya sudah bisa mendapatkan komitmen itu yang akan saya serahkan kepada Kementerian Perindustrian. Karena kembali lagi kita mau melihat mereka, kita lihatnyafairness(keadilannya) saja lah," tambahnya.
Tak hanya itu, Rosan juga meminta Apple untuk ikut berkontribusi untuk menggerakkan perekonomian Indonesia dan menyertakan Indonesia dalam rantai pasok global mereka.
"Investasi di sini dong, ciptakan lapangan pekerjaan juga di sini. Juga yang paling penting bagaimana global value chain-nya ini, rantai pasoknya juga pindah investasi di kita," tambah Rosan.
Sebelumnya, Apple telah setuju meningkatkan nominal investasi mereka di Indonesia pada pekan lalu, dari yang awalnya hanya USD10 juta atau Rp158 miliar, meningkat 10 kali lipat menjadi Rp1,5 triliun.
Sayangnya, besaran investasi ini belum membuat Kementerian Perindustrian luluh. Kemenperin menyampaikan juga 4 aspek yang menjadi alasan kenapa Kemenperin tak menerima tawaran investasi Apple.
Alasan pertama, berdasarkan perbandingan investasi Apple di negara-negara selain Indonesia, Apple disebut belum melakukan investasi dalam bentuk fasilitas produksi atau pabrik di Indonesia.
Poin kedua, Kemenperin membandingkan perbandingan investasi merek-merek HKT lain di Indonesia dengan Apple.
“Ketiga, penciptaan nilai tambah serta penerimaan negara. Terakhir, penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Menperin dalam keterangan tertulisnya.