Rusia Investasi ke Telegram, Pavel Durov Raih Rp14,5 T

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Adem Ay / Unsplash)

Uzone.id- Telegram telah menjual obligasi lebih dari USD1 miliar atau sekitar Rp14,5 triliun (kurs Rp14.449 per USD1) kepada investor internasional. Hal itu diumumkan oleh pendiri Telegram, Pavel Durov, pada Selasa (22/3/2021).

Investasi itu merupakan Dana Investasi Langsung Rusia (Rusia's state-run Direct Investment Fund / RDIF) yang memang dikelola negara Rusia.

Durov - yang mendirikan jaringan sosial terkemuka VKontakte sebelum meluncurkan aplikasi perpesanan Telegram - mengatakan bahwa investasi tersebut akan "memungkinkan Telegram terus tumbuh secara global, sambil tetap berpegang pada nilai-nilainya dan tetap mandiri."

BACA JUGA:Elon Musk Umumkan Beli Tesla Bisa Pakai Bitcoin

Investasi itu datang setelah Duvov membatalkan proyek blockchain Telegram senilai USD1,7 miliar pada tahun lalu setelah Komisi Sekuritas dan Bussa AS (SEC) memutuskan bahwa Durov telah mengumpulkan dana lewat penawaran koin awal ilegal (ICO).

Durov dipaksa mengembalikan lebih dari USD1 miliar kepada investor yang menelan kerugian 28 persen dari investasi awal mereka.

RDIF tidak mengambil bagian dalam lelang obligasi awal, kata perwakilan Telegram kepadaThe Moscow Times.

Sebaliknya, RDIF membeli obligasi senilai sekitar USD2 juta di pasar sekunder lewat kemitraannya dengan dana negara Abu Dhabi, Mubadala Investment Company, yang menginvestasikan total USD75 juta ke dalam obligasi konversi lima tahun Telegram, dengan membayar kupon tahunan 7 persen.

Telegram mengatakan, RDIF tidak ada dalam daftar investor obligasi yang kami jual. "Kami tidak akan terbuka untuk transaksi apa pun dengan dana ini."

"Setelah Telegram menyelesaikan penjualan obligasi kepada investor, RDIF membeli sejumlah kecil obligasi Telegram di pasar sekunder," kata Telegram.

VIDEO ANTI NGECAS NGECAS CLUB! - 5 Ponsel Rp2 Jutaan Baterai 6000mAh