Rusia Resmi Larang Aplikasi Meta, Tapi Tidak dengan WhatsApp
Uzone.id- Rusia resminihmelarang dua aplikasi Meta untuk beroperasi di negaranya, khususnya Facebook dan Instagram.
Pada Senin kemarin, (22/3/2022), hakim di Moskow memutuskan kalau Facebook dan Instagram bersalah atas aktivitas ‘ekstremis’ sehingga memperkuat Rusia untuk melarang keduanya. Larangan ini berlaku awal bulan ini, dikutip dari Engadget.
Namun, tak semua aplikasi populer Meta kena larangan. Buktinya, pengadilan Rusia justru membiarkan aplikasi perpesanan WhatsApp untuk tetap beroperasi.
Banyak pakar Rusia percaya kalau keputusan Moskow untuk tidak melarang WhatsApp karena aplikasi ini sudah kadung jadi kesayangan warga Rusia.
Menurut survey Deloitte 2021, sekitar 80 persen warga Rusia di atas 14 tahun menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pengadilan masih memperbolehkan aplikasi ini beroperasi.
Ironisnya, gara-gara kasus Meta, WhatsApp justru kehilangan banyak pengguna dan kehilangan statusnya sebagai aplikasi terpopuler di Rusia.
Warga Rusia berjaga-jaga dan pindah ke Telegram karena nasib WhatsApp yang terombang-ambing akibat kasus ini.
Baca juga:TikTok Bakal Punya Fitur Story Mirip Instagram
Setelah keputusan keluar, WhatsApp terlanjur dibuang dan Telegram pun jadi aplikasi kesayangan baru bagi warga Rusia. Menurut operator seluler Megafon, Telegram kini menjadi aplikasi perpesanan paling populer di Rusia.
Soal kasus yang menimpa Meta, hakim Rusia memutuskan bahwa mereka melarang perusahaan milik Zuckerberg ini untuk membuka kantor dan juga bisnis di Rusia.
Tapi, mereka masih memberi keringanan pada warga Rusia yang masih menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Hakim Rusia takkan menuduh warga mereka melakukan ekstremisme hanya karena menggunakan Facebook atau Instagram.
Warga Rusia kini punya cara baru agar tetap bisa menggunakan dua aplikasi ini, mereka berbondong-bondong memasang VPN untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dilarang di negara mereka.
“Penggunaan produk Meta oleh individu dan badan hukum tidak boleh dianggap sebagai partisipasi dalam kegiatan ekstremis," kata juru bicara kantor kejaksaan Rusia.
Baca juga: Twitter Singkirkan 50 Ribu Konten Hoaks Soal Rusia-Ukraina
Tapi tetap saja, meskipun masih bisa mengakses Facebook dkk, warga Rusia masih menghadapi batasan kebebasan berbicara.
UU baru Rusia akan mengkriminalisasi penyebaranhoaxatau pernyataan berisi kritikan mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Ribuan warga Rusia yang mengkritik pemerintah banyak dipecat dari pekerjaannya, dikeluarkan dari sekolah dan bahkan ditangkap karena mengkritik pemerintah di sana.
Meski WhatsApp masih aman dari pelarangan pemerintah Putin, konflik antara Rusia dan perusahaan teknologi dunia masih berlangsung. Samsung, Apple, Microsoft, LG dan lainnya sudah angkat kaki dari negara tersebut.
Baru-baru ini, App Store dan Google Play Store juga sudah menghentikan layanan berbayar mereka, termasuk iCloud.
Artinya warga hanya bisa menggunakan aplikasi-aplikasi gratis saja. Sedangkan WhatsApp butuh Google Drive atau iCloud untuk enkripsi cadangan.