Sabda PS, Sosok Pendiri Zenius yang Resah dengan Sistem Edukasi RI
Uzone.id– Kabar penutupan Zenius masih menjadi kejutan awal tahun yang membuat netizen Indonesia patah hati. 20 tahun berdiri,Zeniusmemutuskan untuk pamit pada Rabu, (03/01). Tak sedikit yang ingin mengetahui lebih dalam sosok dibalik pendiriZenius.
Lalu, siapakah pendiri Zenius?
Zeniusdidirikan pada tahun 2004 oleh Sabda PS beserta rekannya Medy Suharta. Pada awal dibentuk, Sabda dan Medy menghadirkan pusat bimbingan belajar atau bimbel secara konvensional atau offline.
Kala itu, Sabda Putra Subekti menjadi kontributor utama kesuksesan Zenius dengan perannya sebagai pendiri sekaligus tutor untuk berbagai mata pelajaran, seperti Matematika, Fisika, Ekonomi dan Bahasa Inggris.
Sabda PS atau yang sering dipanggil Sabda ini lahir pada 1 Februari 1979, ia merupakan alumni dari SMPN 115 Jakarta dan SMAN 8 Jakarta.
Sabda berkuliah di 3 universitas ternama. Ia memulai perkuliahannya di Institut Teknologi Bandung dengan Jurusan Informatika, lalu mengambil kuliahonlineJurusan Matematika dan Filsafat di Universitas London serta Jurusan Antropologi Universitas Oxford.
Zeniuslahir sebagai buah keresahan Sabda akan pendidikan Indonesia. Bermula ketika banyak teman-temannya yang bermimpi melanjutkan studi ke luar negeri namun ia menemukan bahwa mereka memiliki skor yang lebih rendah dibandingkan lulusan negara lain.
Dari sini, muncullah pertanyaan apa yang berbeda dari sistem pendidikan Indonesia dengan luar negeri, pasalnya kebanyakan tes masuk ke universitas luar negeri itu bukan tes pengetahuan, melainkan tes pemikiran dasar seperti berpikir matematis, tes verbal, dan logika berpikir.
Ia kemudian memiliki visi yang sederhana namun tetap harus mendetail hingga dasar soal penerapannya, Sabda ingin anak-anak di Indonesia bisa berpikir secara kritis di dunia edukasi.
Sabda pun mulai mencari tahu soal sistem pendidikan Indonesia, ia menemukan fakta kalau anak-anak ditekan harus tahu atau hafal ilmu pengetahuan alih-alih fokus pada pengembangan pola pikir, yang mana ini jadi fokus sistem pendidikan di luar negeri.
Menurutnya, pengetahuan pada akhirnya bisa usang dan tergantikan dengan pengetahuan baru yang selalu berkembang, tak seperti pola pikir yang sifatnya universal dan bertahan lama.
Kemudian, dengan tekad dan visi yang kuat, ia bersama dengan rekannya merintisZeniuspada 2004 dan pada tahun 2007, PT Zenius Education resmi berdiri dan berbadan hukum sebagai perusahaan perseroan terbatas.
Zenius bisa jadi pelopor startup Edutech di Indonesia, perjalanan mereka tentu tidak selalu mulus. Mereka mulai memberikan bimbel secara offline ke anak-anak SMA yang ingin lulus PTN.
Untuk merambah audiens yang lebih luas, mereka pun membuat materi pembelajaran dalam bentuk CD. Sayangnya, format CD ini mengalami pembajakan dan membuat Zenius rugi besar.Sehingga, muncullah website zenius.net sebagai cara baru agar pelajar bisa mengakses Zenius tanpa takut dibajak.
Keuletan Sabda PS dan rekannya Medy Suharta terus berbuah hasil, termasuk menggaet pengunjung lebih banyak, mengakuisisi Primagama dan mendapat pendanaan puluhan juta dolar dari berbagai investor seperti Northstar Group, Kinesys Group, BeeNext, Alpha JWC Ventures, OpenSpace Ventures, dan MDI Ventures.
Di tahun 2020, Zenius melakukan perubahan struktur kepemimpinan, dimana posisi Sabda PS sebagai CEO digantikan oleh ex-COO Gojek, Rohan Monga hingga saat ini. Sabda PS tetap menjabat sebagai kunci dari Zenius hingga 2024 ini, ia menjabat sebagai Co-founder dan Chief Education Officer Zenius Education.
Setelah 20 tahun mendirikan Zenius, Sabda PS dan rekan-rekannya terpaksa untuk menutup sementara Zenius dengan alasan tantangan operasional. Dalam cuitannya di akun X, Selasa, (03/01) kemarin, Sabda mengucapkan terimakasih pada pengguna yang selalu mendukung Zenius.
“Gue belom bisa ngasih banyak komen dan cerita, tapi with this tweet gue mau really appreciate dan berterimakasih banget atas apresiasi kalian semua ke Zenius dan tim ya????????,” tulisnya melalui akun @sabdaps.
Selamat tinggal, Zenius. Semoga lekas kembali!