Sadar Password Gampang Diretas, Ini Upaya Google agar Lebih Aman

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi Google. (Foto: Nathana Rebouças/Unsplash)

Uzone.id-- Google secara terbuka mengatakan kalau password adalah ancaman terbesar bagi keamanan online pengguna. Karenanya, raksasa teknologi ini berencana untuk menerapkantwo-step verificationagar pengguna lebih aman.

Metodetwo-step verification(2SV) ini akan secara otomatis dijalankan oleh Google kepada para pengguna kapanpun mereka ingin masuk atauloginke akun.

Product Management Director Google, Mark Risher belum lama ini membeberkan bahwa 60 persen orang Amerika mengaku mereka menggunakan password yang sama untuk berbagai macam situs dan akun. Tentu hal ini dapat mengancam keamanan akun masing-masing dan rentan diretas.

Baca juga:Google Bakal Rilis Update Android, Ada Fitur Ubah Password yang Dihack

  1. Maka dari itu program 2SV akan diterapkan oleh Google. Memang, metode ini masih melibatkan password tapi hanya untuk langkah pertama saja. Sementara langkah kedua, seperti yang kita tahu, Google akan mengandalkan kode atau token otentikasi yang akan kadaluarsa dalam waktu tertentu.

Google mempercayai kalau metode ini akan jauh lebih aman ketimbang hanya menggunakan password saja.

“Sebentar lagi kita akan menerapkan metode 2SV ini ke para pengguna jika akun-akun mereka dikonfigurasikan dengan benar,” ungkap Risher.

Baca juga:Cara Mengganti Password WiFi dengan Mudah

Ia melanjutkan, “menggunakan ponsel atau perangkat mobile mereka untuk masuk ke akun bakal lebih aman dan pengalaman otentikasinya juga lebih terjamin ketimbang hanya password saja.”

Kendati begitu, Google masih harus mengembangkan fitur Password Manager di Chrome, Android, serta perangkat iOS, dan harus menyatukan kode ke Security Checkup yang dapat memberikan peringatan ke pengguna ketika password mereka bocor, dipakai berulang kali, atau apabila password tersebut terlalu singkat dan lemah.

“Kami harap suatu hari pencurian password akan menjadi hal yang hanya akan terjadi di masa lalu. Seiring berjalannya waktu, kami akan terus menjaga akun dan password pengguna tetap aman,” tutup Risher.