Selama 2022, Indonesia Alami 33 Kali Kebocoran Data

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Di tahun 2022, Indonesia mengalami setidaknya 33 rangkaian kebocoran data. Masih ingatkah kalian soal Bjorka dan terornya ke berbagai instansi negara di tahun ini?

Ya, mulai dari MyPertamina, data pejabat RI, data Kapolri, PeduliLindungi dan data-data instansi negara lainnya menjadi target empuk kejahatan kebocoran data.

Dalam rapat umum Kominfo bersama dengan Komisi I DPR RI, Rabu, (23/11) kemarin, Menteri Johnny G. Plate melaporkan bahwa Kominfo melakukanaudit complianceterhadap 77 kasus pelanggaran PDP.

58 kasus telah ditangani oleh Kominfo, dan sisanya 19 kasus masih dalam proses penanganan.

Baca juga:44 Juta Data MyPertamina Dibobol, Celah Keamanan atau Ulah 'Orang Dalam'?

Mengutip dariTempo,Kamis, (24/11), kasus kebocoran data ini meningkat dari tahun ke tahun. Sepanjang 2019, ada 3 kasus kebocoran yang tercatat oleh Kominfo, lalu di 2020 ada sekitar 21 kasus, 20 kasus di tahun 2021, dan sisanya 33 kasus terjadi di 2022 hingga bulan November ini.

Bahkan di bulan November ini sendiri sudah ada 5 kebocoran data yang dialami oleh Indonesia, yaitu MyPertamina, PeduliLindungi, Carousell, Lazada, hingga forum Mobile Legends. 

Bjorka lagi dan lagi menjadi pihak yang ambil andil dalam kasus kebocoran ini, korbannya adalah MyPertamina dan PeduliLindungi.

Sementara untuk kebocoran data lainnya, Menteri Johnny mengatakan kalau PDP di Carousell, Lazada dan Forum Mobile Legends dilaporkan oleh pihak Penyelenggara Sistem Elektronik ke pihak Kominfo.

Baca juga: Hacker Bjorka Bangkit, Data MyPertamina Jadi Sasaran

Hingga saat ini,Kominfo tengah melakukan pendalaman pada kasus-kasus ini.

Sementara itu, rangkaian kasus kebocoran data di Indonesia ini berpotensi merugikan negara hingga triliunan dolar. Hal ini disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo saat Sesi III yang membahas Transformasi Digital G20 di Bali, Rabu, (16/11).

Presiden menyebutkan kalau kebocoran data akibat kejahatan siber berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga 5 triliun dolar AS pada tahun 2024.