Seperti Apa Tren Melancong pada 2019?

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: Unsplash)

Uzone.id- Tren melancong terus berubah sejalan dengan perkembangan zaman. Pasalnya, 2019 akan menjadi tahun menarik untuk bepergian. Namun banyak orang yang tidak lagi bervakansi untuk bersenang-senang, tetapi sekaligus belajar.

Demikian menurut hasil penelitian yang diadakan olehBooking.comtentang prediksi wisata 2019. Dalam penelitian ini,Booking.commenggali wawasan dari 163 juta ulasan tamu yang sudah terverifikasi, serta temuan dari 21.500 wisatawan di 29 negara.

Lantas seperti apa tren melancong lainnya di 2019? Nah, berikut ini delapan prediksi wisata berdasarkan siaran persBooking.com.

Berwisata sambil belajar

Ada banyak wisatawan yang melancong dengan lebih serius. Selain ingin menambah lebih banyak destinasi, mereka juga mau mendapatkan pengalaman yang lebih berarti.

Baca:Menanti Keelokan Matahari Terbit di Punthuk Setumbu

Di tahun depan, terlihat peningkatan keinginan orang untuk mempelajari sesuatu yang baru saat bepergian. Bahkan terjadi peningkatan jumlah liburan yang bertujuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan relawan, atau aktivitas keterampilan lintas generasi.

Sekitar 68 persen wisatawan global mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam pertukaran budaya, 54 persen melakukan perjalanan denganvolunteering trip, dan 52 persen penempatan kerja di luar negeri.

Mendambakan kemudahan

Wisatawan menginginkan inovasi yang menawarkan kepraktisan. Pelancong juga lebih antusias terhadap pelacakan bagasireal-timemelalui aplikasi seluler (57 persen), serta memiliki satu aplikasi untuk semua perencanaan, pemesanan, dan kebutuhan perjalanan (57 persen).

Di samping itu, satu dari lima orang ingin teknologi sepertiaugmented realityuntuk membiasakan diri dengan destinasi sebelum mereka tiba.

Baca:Ke Danau Limboto Gorontalo, Burung dari Berbagai Belahan Dunia Bermigrasi

Destinasi yang tidak terjamah

Enam dari sepuluh wisatawan (60 persen) ingin mencoba menginap di bawah laut. Berbagai tipe hotel yang terkesan mustahil untuk ditinggali akan bermunculan di tahun mendatang.

Lebih dekat dan personal

Terjadi perkembangan pesat dalam konsumsi informasi perjalanan. Panduan perjalanan yang umum dan komprehensif akan diganti dengan konten yang semakin pendek, relevan, dan personal.

Sepertiga dari wisatawan (34 persen) menginginkan seseorang atau sesuatu untuk membuat rekomendasi perjalanan untuk mereka.

Sekitar dua per lima wisatawan (41 persen) ingin teknologi sepertiartificial intelligence(AI) untuk membuat saran perjalanan berdasarkan pengalaman sebelumnya.

Bahkan, lebih dari setengah pelancong (52 persen) akan senang kalau ada inovasi teknologi seperti pemandu wisata digital.

Baca:Terhipnotis Keindahan Kawah Putih di Bandung

Bepergian dengan hati nurani

Tahun depan, banyak wisatawan sadar akan nilai sosial. Mereka mempertimbangkan isu-isu sosial, politik, dan lingkungan di destinasi potensial sebelum mengambil keputusan untuk bepergian.

Mereka juga ingin memastikan bahwa mereka dapat bepergian dengan aman, tanpa mengalami diskriminasi jenis kelamin, etnis, atau orientasi seksual.

Banyak destinasi dan organisasi yang juga semakin meningkatkan dukungan bagi perempuan yang bepergian sendirian.

Plastik sangat tidak fantastik

Masalah plastik sekali pakai akan terus menjadi topik hangat. Namun pada 2019, kepedulian terhadap lingkungan akan berubah menjadi tindakan yang lebih besar.

Baca:5 Kiat Menjaga Kebersihan Koper dan Ransel Kesayangan Kamu

Sebagian besar wisatawan global (86 persen) bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan yang mengimbangi dampak lingkungan dari kunjungan mereka, dengan lebih dari sepertiganya (37 persen) bersedia membersihkan sampah dan plastik dari pantai atau atraksi wisata lain.

Lebih menghargai pengalaman

Bagi hampir dua per tiga wisatawan (60 persen), pengalaman lebih berharga daripada harta benda. Alhasil wisatawan akan memilih pengalaman otentik, mulai dari makan, tidur, belanja, hingga menonton pertandingan olahraga favorit.

Bahkan, dua per lima wisatawan (42 persen) berencana mengunjungi destinasi yang membuat mereka merasa seperti anak kecil lagi.

Melakukan perjalanan dengan lebih terukur

Lebih dari setengah wisatawan global (53 persen) berencana melakukan lebih banyak perjalanan saat akhir pekan. Akan ada lebih banyak perjalanan yang terukur, atau perjalanan denganitinerarypadat dalam jangka waktu lebih singkat.