Serba-serbi Elon Musk: PHK Karyawan Hingga Pesangon Bos Twitter
Uzone.id– Bos baru Twitter tampaknya hobi menuai kontroversi. Mulai dari akuisisi perusahaan hingga pemangkasan karyawan, semuanya terjadi dalam waktu berdekatan. Memang, bukan Elon Musk namanya kalau nggak bikin dunia heboh.
Sang miliarder resmi mengambil alih perusahaan burung biru dengan harga USD44 miliar atau setara dengan Rp684 triliun pada Jumat (28/10). Kesepakatan ini akhirnya terealisasikan setelah drama maju mundur antara dirinya dengan dewan direksi Twitter.
Namun, setelah berhasil menjabat Musk justru makin ‘besar kepala’. Terbukti dengan beberapa pernyataan yang ia lontarkan dalam rangka memperbaiki Twitter, katanya.
Berikut sederet kontroversi Elon Musk dengan Twitter yang Uzone rangkum beberapa waktu belakang.
1. Pecat 3 petinggi Twitter
Setelah menjabat sebagai pemilik anyar Twitter, Musk dilaporkan telah memecat tiga petinggi di Twitter, yakni CEO Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal, serta Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde. Ketiganya ditendang oleh Musk karena diduga telah memberikan data menyesatkan soal jumlah akun palsu di platform tersebut.
Namun,Reutersmelaporkan bahwa alasan lain Musk memberhentikan 3 eksekutif teratasnya itu karena menghindari uang pesangon dan penghargaan saham yang tidak diberikan.
Baca juga: Setelah JadiOwnerTwitter, Elon Musk Mau Ngapain?
Berdasarkan laporan firma riset Equilar, jumlah pesangon ketiganya mencapai USD122 Juta atau setara dengan Rp1,89 triliun, dengan rincian: Parag Agrawal menerima USD57,4 juta (Rp892,9 miliar), Ned Segal menerima USD44,5 juta (Rp692,3 miliar), dan Vijaya Gadde menerima USD20 juta (Rp311,2 miliar).
Selain pembayaran tersebut, ketiganya juga digadang-gadang bakal menerima US$65 Juta (Rp1,01 triliun) secara kolektif dari Musk sebagai imbalan atas saham yang mereka miliki.
Berikut rinciannya berdasarkan harga jual akhir USD54,20, atau sekitar Rp843.205.
- Saham Gadde: USD34,8 juta (Rp528,9 miliar)
- Ned Segal: USD22 juta (Rp342,3 miliar)
- Agrawal: USD8,4 juta (Rp131,7 miliar)
2. 75 persen karyawan ‘disapu bersih’
Isu PHK besar-besaran ini bahkan sudah menyebar sebelum Musk mengakuisisi perusahaan. Sesuai dengan prediksi, setelah dirinya menjabat ia pun dilaporkan telah memberi instruksi kepada perusahaan untuk melakukan pemangkasan karyawan sebelum 1 November 2022.
Kabarnya, Musk memilih tanggal ini karena itu merupakan jadwal di mana para karyawan seharusnya mendapatkan hibah atau kompensasi. Namun, sepertinya Musk tidak ingin rugi sehingga ia menggunakan alasan tersebut untuk menghindari pemberian kompensasi itu ke karyawan.
Baca juga: Elon Musk Jadi Bos Twitter, Akun Haters Malah Bertebaran
3. Malah bantah isu PHK
Sesaat setelah isu beredar, dirinya kembali menuai kontroversi dengan mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar. Hal ini ia sampaikan ketika menanggapi salah satu cuitan dari pengusaha bernama Eric Cuman yang mengunggah tangkapan layar dari berita milik The New York Times.
Dalam unggahannya tersebut, Umansky menyoroti beberapa kalimat soal kabar PHK karyawan yang akan dilakukan Musk sebelum 1 November nanti karena dirinya ingin menghindari pemberian kompensasi ke karyawan. Musk pun segera membantah dan mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.
“Itu tidak benar,” cuit Musk singkat.
Gimana menurut kalian?