Setelah Jual NFT, Prambanan Jazz Festival BakalNongoldi Metaverse?
Uzone.id- Pagelaran festival musik tahunan Prambanan Jazz Festival 2022 kembali digelarofflinesetelah 2 tahun vakum akibat adanya pandemi.
Bertajuk ‘Sewindu Merayakan Rindu’, festival musik ini menampilkan musisi-musisi papan atas tanah air, mulai dari Tulus, Kahitna, Padi, Kunto Aji, Fariz RM, Mus Mujiono, Deddy Dhukun, Ardhito Pramono dan lainnya.
Setelah 2 tahun puasa konser, para penggemar akhirnya bisa kembali datang dan menikmati langsung acara musik yang dihiasi latar Candi Prambanan. Namun, jangan khawatir karena penggemar setia yang tak bisa hadir pun tetap bisa menghadiri festival ini secara online.
Dua tahun berlalu, tentunya ada hal-hal baru yang hadir di acara Prambanan Jazz Festival ini, salah satunya adalah tren NFT.
Berhubung dunia sedang kepincut dengan popularitas karya digital dalam bentuk NFT, PJF 2022 juga tak mau ketinggalan untuk meramaikan tren ini dengan menghadirkan konsep NFT dalam bentuk kolaborasi bersama seniman Galam Zulkifli dan seniman lainnya.
Baca juga:Digelar Offline, Penonton Online Prambanan Jazz Festival Masih Ramai?
Ada sekitar 1000 aset digital Prambanan Jazz NFT yang dijual secara terbatas dengan menawarkan berbagaiprivilegebagi penonton Prambanan Jazz Festival.
Ahmad Sobirin selaku CFO dan Executive Director IKonser menyebut kalau antusiasme penonton untuk mendapatkan Prambanan Jazz NFT ini cukup tinggi.
Tak hanya itu, Anas Syahrul selaku CEO dan Founder Prambanan Jazz Festival menyebut kalau karya NFT ini nantinya juga akan dilelang di situs jual-beli NFT, OpenSea.
Nah, setelah sukses dengan tren NFT, kira-kira Prambanan Jazz Festival mau gak ya ikut tren metaverse?
KepadaUzone.id, Ahmad Sobirin dan Anas Syahrul mengatakan kalau mereka tertarik menghadirkan Prambanan Jazz Festival di metaverse.
Namun, hal ini tentunya bukan hal yang mudah untuk dilakukan, mengingat metaverse sendiri butuh banyak persiapan yang mendetail, termasuktooldan teknologi canggih di dalamnya.
“Sangat menarik sebenarnya, namun untuk eksekusinya tentunya harus menarik juga, saya kira untuk masa depan otomatis kita akan ke sana (metaverse) juga,” kata Ahmad Sobirin.
Ditanya di tempat terpisah, Anas Syahrul Alimi mengatakan, “kita harus berbicara secara detailing ya kalau metaverse, soalnya kita ada beberapa handicap. Kalau metaverse, publisher-nya harus benar-benar kita pikirkan,” ungkap Anas.
Baca juga:Prambanan Jazz Festival Digelar Hybrid, Jaringan Dipastikan Lancar
“Tapi bahwa kita tertarik tentunya iya, karena metaverse apapun itu adalah sebuah teknologi digital baru yang bisa diikuti,” tambahnya.
Sementara itu, Anas sendiri belum memastikan dan belum bisa mengira-ngira kapan Prambanan Jazz Festival bisa merambah ke metaverse.
“Pada saatnya, metaverse memang secara detailing harus benar-benar dipikirkan,” ungkapnya.
Prambanan Jazz Festival 2022 ‘Sewindu Merayakan Rindu’ digelar pada 1 hingga 3 Juli 2022 dengan sistem hybrid, yaitu offline secara terbatas dan masih menetapkan protokol kesehatan dan online yang ditayangkan di channel resmi IKonser.