Startup Asal Indonesia Klaim Kembangkan Blockchain untuk Cegah Plagiat
Uzone.id- Sebuah startup asal Indonesia, Trusti mengaku telah mengandalkan teknologiblockchainuntuk bisa mencegah penyebaran hoax dan konten plagiat. Masalah seperti hoax dapat ditangani secara efektif sehingga menimbulkan trust dari pembaca sebagai langkah handal untuk verifikasi konten dan sumbernya.
Dalam data yang dipaparkan pihak Trusti, setidaknya ada 30 persen website di seluruh dunia yang menggunakan platform Wordpress. Banyak di antara website-website tersebut bermasalah dari sisi pemberitaan hoax maupun konten yang menyalin milik pihak lain.
Hoax dan plagiarisme bertebaran di dunia maya sehingga pembuktian kepemilikan sebuah konten baik berupa foto, teks maupun artikel menjadi begitu penting. Hal ini dikarenakan konten dianggap sebuah properti yang punya nilai ekonomi tinggi.
Nah, di sinilah Trusti mengklaim memiliki teknologi untuk menyelesaikan masalah hoax dan plagiarisme. Fitur yang mereka miliki bernama Wordstamp. Plugin WordStamp memungkinkan pembaca memverifikasi keutuhan dari setiap artikel. Stempel waktu (time stamp) bekerja dengan memberikan identitas (hashed) pada setiap artikel dan direkam kekal (permanently) di blockchain Vexanium.
Baca juga:Mengenal Hyppe, Media Sosial Berbasis Blockchain
Teknologi blockchain sendiri muncul untuk merevolusi cara informasi diproduksi dan disebarluaskan karena sifat ketelusuran, transparansi dan desentralisasi dari blockchain.
Cap waktu penting karena memberikan sidik jari atau hash unik untuk versi terbaru dari konten yang telah ditambahkan ke blockchain. Ini memberikan bukti bahwa pemilik konten yang membuatnya, dan itu belum diedit atau dirusak. Selain itu, situs web memiliki bukti waktu penerbitan yang dapat digunakan untuk potensi konflik hak cipta. Stempel waktu blockchain mampu meningkatkan transparansi dan keaslian konten, sekaligus memberikan sertifikat blockchain yang dapat diunduh sebagai bukti keberadaan.
Stempel waktu ini berfungsi dengan cara yang sederhana. Kami menggunakan proses hashing untuk membuat cap waktu yang kemudian disimpan dan didistribusikan kedalam jaringan Blockchain. Wordstamp menggunakan properti konten situs web seperti teks, judul, tanggal, kunci publik sebagai input untuk menciptakan sidik jari atau hash unik.
"Stempel waktu seperti itu memungkinkan Anda membuktikan tanpa keraguan bahwa Anda tidak mengubah ukuran konten, waktu, dari transaksi blockchain. Jika salah satu masukan ini berubah, hash juga akan berubah. Bahkan jika, misalnya, Anda mengubah satu karakter, seperti koma, di konten Anda seperti entri blog, hash akan berubah," ujar Chief Executive Officer (CEO) dari Trusti, Damos Hanggara, dalam keterangannya, Jumat, 5 Maret 2021.
Pemilik konten dipastikan dapat melihat stempel waktu sebagai akta kelahiran untuk suatu konten. Dengan stempel waktu hash unik dalam blockchain, pemilik konten dapat memproteksi dan membuktikan kepada orang-orang, bahwa informasi yang terkandung di dalamnya tidak dapat dirusak.