Suzuki Pede Tak Akan Goyah di Tengah Gempuran Mobil China

pada 3 bulan lalu - by

Uzone.id- Saat ini banyak mobil dari China yang mulai menjajaki pasar otomotif di Indonesia. Meski demikian, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengaku masih percaya diri meskipun banyak pendatang baru dengan segudang terobosan mereka.

Hal ini disampaikan oleh Harold Donnel selaku 4W Marketing Director PT SIS. Harold mengatakan,Suzukimemiliki keunggulan tersendiri dibandingkan para pendatang baru dari China.

"Kami yakin Suzuki masih memiliki keunggulan. Salah satunya adalah tidak tergantung infrastruktur," ujar Harold di Jakarta belum lama ini.

Harold juga mengatakan saat ini Suzuki memiliki jaringan purna jual yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini lah yang menjadi salah satu kekuatan Suzuki ditengah invasi merekmobil China.

Harold juga mengatakan semakin banyak merek otomotif yang masuk ke Indonesia juga membuat konsumen semakin teredukasi.

"Semakin banyak brand akan memberikan keuntungan buat konsumen, kita akan lebih teredukasi. Akhirnya bisa secara bijak memilih produk mana yang paling bagus," lanjutnya.

Seperti diketahui, beberapa tahun belakangan ini banyak merek asal China yang masuk ke Indonesia. Dimulai dari Wuling, DFSK, dan Chery yang sudah lebih dari satu tahun hadir di Indonesia.

Kemudian belakangan ini terdapat merek-merek baru seperti Neta, VinFast, BYD, hingga GreatWall yang sudah memperkenalkan mobilnya di Indonesia.

Sementara itu, selama 2023 Suzuki mencatatkan penjualan sebanyak 82.224 unit mobil. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 89.067 unit.

Meski mengalami penurunan, penjualan mobil Suzuki saat ini mulai mengalami pergeseran ke model hybrid. Tercatat sebanyak 36 persen penjualan Suzuki di 2023 ditopang oleh mobil hybrid.

Suzuki memang belakangan ini banyak meluncurkan mobil hybrid, dari mulai XL7, Ertiga, hingga Grand Vitara. Dari ketiganya, XL7 menjadi model yang berkontribusi paling besar, yakni 47 persen, sedangkan Ertiga 43 persen dan Grand Vitara 10 persen.