Terjawab Misi Mars UEA dengan Pesawat Luar Angkasa Al-Amal

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Uni Emirat Arab (UEA) jadi negara Muslim pertama yang berhasil mengirim pesawat luar angkasa bernama Al Amal atau Hope - memiliki arti harapan, ke orbit Planet Mars.

Misi Mars UEA itu diluncurkan pada Juli 2020 ketika Bumi dan Mars sangat dekat satu sama lain sehingga mengurangi waktu tempuh. Jadi cuma dua bulan.

Arti nama Al-Amal

Sheikh Mohammed bin Rashid, wakil presiden dan perdana menteri UEA dan penguasa Emirat Arab, mengatakan bahwa pemerintah memilih nama Al-Amal dari "ribuan saran...karena mengirimkan pesan optimisme kepada jutaan anak muda Arab."

Pertama untuk UEA

Al-Amal adalah misi antarplanet pertama UEA. Misi ini bertujuan untuk menyediakan data baru bagi komunitas ilmiah global.

Pesawat itu akan terbang mengelilingi Mars dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Misi diumumkan pada 2014 setelah studi kelayakan tahun 2013. Hanya tujuh tahun dari konsep hingga peluncuran.

BACA JUGA:UEA, Negara Muslim Pertama yang Berhasil Kirim Pesawat ke Orbit Mars

Pada tahun 2006, badan antariksa Mohammed Bin Rashid Space Center (MBRSC) memulai program transfer pengetahuan dengan Korea Selatan.

Kolaborasi itu telah menghasilkan satelit observasi Bumi, termasuk DubaiSat-1 dan DubaiSat-2, yang diluncurkan pada 2009 dan 2013. Kemudian diikuti oleh satelit nano bernama Nayif-1 pada 2017.

Pada tahun 2018, MBRSC meluncurkan satelit penginderaan jauh pertamanya yang "dirancang dan diproduksi oleh UEA 100%", KhalifaSat.

MRBSC juga memiliki program astronot Hazzaa Al-Mansoori menjadi orang Emirat pertama di luar angkasa ketika terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam sebuah misi ilmiah pada tahun 2019.

Peluncuran Al-Amal

Al-Amal diluncurkan pada 20 Juli 2020 - enam hari lebih lambat dari jadwal semula akibat cuaca buruk.

Di mana tempat peluncurannya?

Al-Amal meluncur dari Tanegashima Space Center di Jepang. Situs yang sama dipakai untuk peluncuran KhalifaSat pada tahun 2018.

Dibawa roket apa?

Roket H-IIA Jepang membawa Al-Amal ke luar angkasa.

Hope Probe memasuki orbit Mars pada 9 Februari 2021. Tanggal tersebut bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-50 UEA.

Apa yang spesial dari orbit Hope?

Orbit Hope Probe dirancang untuk memiliki jangkauan elips dari sekitar 20.000 kilometer pada titik terendah hingga 43.000 kilometer pada titing tertingginya.

Para ilmuwan mengatakan orbit memungkinkan mereka untuk menjelajahi "diurnal" penuh planet - atau siklus siang ke malam, dan yang pertama untuk Mars.

Mengapa diluncurkan pada Juli 2020?

Setiap tanggal 18 hingga 24 bulan, Bumi dan Mars sejajar sedemikian rupa sehingga perjalanan atau lintasan secara efektif dipersingkat dari perjalanan sembilan bulan menjadi tujuh bulan.

Jika gagal meluncur pada Juli hingga Agustus 2020, maka misi harus menunggu dua tahun lagi. Namun, itu tidak baik bagi perayaan ulang tahun ke-50 UEA, jadi Hope harus meluncur tepat waktu.

Misi Hope

Hope punya tiga tujuan ilmiah, namun tujuan utamanya adalah untuk memberikan gambaran lengkap pertama tentang atmosfer Mars.

Setelah data diverifikasi, data tersebut akan terbuka untuk komunitas penelitian ruang angkasa global.

Tujuan 1: Untuk memahami dinamika iklim Mars dan peta cuaca global planet dengan mencirikan atmosfer di bawahnya.

Tujuan 2: Menjelaskan bagaimana cuaca di Mars mempengaruhi lepasnya hidrogen dan oksigen dari atmosfernya.

Tujuan 3: Untuk memahami struktur dan variabilitas hidrogen dan oksigen di atmosfer atas, dan mengidentifikasi mengapa Mars kehilangan gas-gas tersebut ke luar angkasa.

Data tersebut akan dikumpulkan di Mars selama satu tahun Mars.

Tujuan utama lainnya adalah untuk menawarkan kepada komunitas sains global soal wawasan baru dan berguna tentang Mars.

Selain itu, untuk memajukan pemahaman kita tentang bagaimana dan mengapa Mars tidak bisa dihuni manusia. Mengapa atmosfernya tidak melindungi kita seperti halnya atmosfer kita di Bumi.

Di sisi lain, UEA juga ingin memperluas sektor sains dan teknologinya untuk mengubah negara tersebut menjadi ekonomi berbasis pengetahuan karena permintaan global akan minyak telah menurun.

Instrumen pada Probe

Probe Hope punya tiga instrumen: Emirates eXploration Imager (EXI), Emirates Mars InfraRed Spectrometer (EMIRS), dan Emirates Mars Ultraviolet Spectrometer (EMUS).

EXI akan mempelajari atmosfer bawah Mars dan menangkap gambar dengan resolusi tinggi. Ini akan mengukur kedalaman optik air es di atmosfer dan menganalisis ozon Mars.

EMIRS akan mempelajari atmosfer Mars yang lebih rendah. Ini akan mengukur distribusi global debu, awan es, uap air, dan suhu.

EMUS akan mengukur tingkat dan variablititas karbon monoksida dan oksigen di termosfer Mars. Ini juga akan mengukur oksigen dan hidrogen di eksosfer.

Kolaborasi internasional

Untuk misi Mars, Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid menjalin mitra dengan Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa di Universitas Colorado, Boulder; Laboratorium Ilmu Luar Angkasa di Universitas California, Berkeley; dan Sekolah Eksplorasi Bumi dan Luar Angkasa di Arizona State University.

Selain itu, bekerja sama dengan University College London, yang menghasilkan laporan "analisis nilai" tentang penggunaan ruang UEA untuk mengubah masa depannya.

Peluang sukses

Apakah nantinya Hope berhasil atau tidak, UEA punya rencana yang lebih besar di luar angkasa.

UEA ingin mendirikan "pemukiman manusia pertama yang bisa dihuni" di Mars pada tahun 2117.

Bagian dari rencana itu adalah Mars Science City, kumpulan laboratorium yang akan menyelidiki Mars serta tantangan makanan dan energi. (DW)

 

VIDEO Realme Watch S Pro Review, Sejutaan Bisa Mantau Covid