Ternyata Ini Pembeli Karya Digital Kripto Seharga Rp992 Miliar

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Sebuah karya sensasional senilai USD69 juta atau sekitar Rp992 miliar bernama “Everydays: The First 5.000 Days,” oleh Beeple berhasil dijual oleh rumah lelang Christie. Karya ini merupakan karya digital tanpa wujud yang dibarengi dengan NFT atau Non Fungible Token. Yang menjadi pernyataannya adalah, siapa pembelinya?

Menurut CNBC, pembeli dari karya digital ini adalah seorang investor crypto yang memiliki nama alias Metakovan. Identitas asli Metakovan tidak diketahui, namun ia adalah co-founder dari Metapurse, yang mengoleksi NFT untuk dipajang di museum virtual.

Rekan kerja Metakovan di Metapurse yang akrab dipanggil Twobadour berkata ke CNBC bahwa NFT merupakan “karya yang sangat berharga pada generasi ini”. Demikian seperti yang Uzone.id kutip pada Selasa, 16 Maret 2021.

Baca juga:Karya Digital Terjual Rp992 Miliar, Pecahkan Rekor

Ini bukan pertama kalinya Metakovan membeli karya dari Beeple. Pada bulan Desember, Metakovan membeli 20 gambar tunggal dari pasar online Nifty Gateway senilai USD2,2 juta apabila ditotalkan. Metakovan membayar “Everydays: The First 5.000 Days” dengan Ethereum, koin digital terbesar di dunia. Ia menghabiskan sekitar 42,329.453ETH, menurut perwakilan dari Christie.

Uang sebanyak itu dapat digunakam untuk membeli kastil mewah di Perancis, Irlandia dan Italia. Bahkan masih ada sisanya. NFT memang memiliki banyak potensi. Sebagai contoh, karya Beeple yang lain dibeli seharga USD67,000 dan nilainya berhasil naik empat bulan kemudian hingga USD6,6 juta.

“Kami tidak memikat hal yang hanya kelihatan menyenangkan,” ujar Metakovan mengenai berinvestasi di dalam NFT.

Baca juga: Pendiri Twitter Jual Cuitan Pertamanya

“Banyak hal yang dapat terjadi di luar kehendak. NFT tidak memiliki regulasi, yang dapat menjadi hal baik maupun buruk. Akan banyak kesempatan dimana orang mendapatkan atau kehilangan uang (di masa depan),” ujar Metakovan pada Bloomberg.

Menurut laporan dari Bloomberg, Metakovan bahkan tidak memiliki rumah serta mobil. Ia hanya berusaha untuk 'hidup secara sederhana'.

"Jadi saya bisa cepat melakukan pengepakan dan berpindah tempat," katanya.