TikTok Dilarang, ByteDance PHK Karyawannya di India

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi (Foto: Ist)

Uzone.id -Seiring dengan dilarangnya TikTok dan 58 aplikasi China lainnya di India, ByteDance dengan berat hati harus memperkecil jumlah pekerjanya di negara itu.

Padahal, India merupakan salah satu pasar terbesar bagi aplikasi besutannya, TikTok. Bahkan, pada tahun 2019, ByteDance telah berencana untuk berinvestasi sebesar USD 1 Miliar atau sekitar Rp 14 Triliun.

Awal mula pelarangan aplikasi asal Tiongkok ini adalah akibat meningkatnya tensi isu politik India dengan negara tetangganya atas sengketa perbatasan semenjak tahun lalu. Dan pada bulan ini, India memutuskan untuk tetap melanjutkan pelarangan menyusul respon yang diberikan perusahaan ini terkait masalah privasi dan kepatuhan.

Baca juga: Netizen Ketawa Sama Sinetron Indosiar ini

Berita sedih ini dibagikan oleh pihak ByteDance dalam sebuah memo internal pada hari rabu, (27/01/2021).

 “Awalnya, kami berharap situasi ini akan berakhir dalam waktu dekat, tetapi kami menemukan bahwa itu bukanlah masalah satu-satunya.” Tulis ByteDance dalam memonya, yang telah dibaca oleh pihakReuters, dan dikutipUzone.id,Kamis (28/1).

“Kami tidak dapat memenuhi tanggung jawab kami terhadap seluruh pegawai disaat aplikasi kami tidak beroperasi, kami pun tak tahu kapan akan kembali ke India.” Lanjutnya.

Baca juga: Hukuman Bagi Seleb TikTok yang Gelar Jumpa Fans Saat Pandemi

Dalam pernyataanya, ByteDance ungkap kekecewaannya karena tidak ada arahan jelas tentang bagaimana atau kapan produk mereka akan kembali diaktifkan. Tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang akan mereka berhentikan.

Tahun lalu, India menilai TikTok telah merugikan “kedaulatan dan integritas India.” Langkah itu diambil menyusul adanya bentrokan antara tentara India dengan pasukan Tiongkok di lahan sengketa di perbatasan Himalaya yang memakan korban 20 tentara India.